Asemen Diagnostik Kognititif dan Non Kognitif
Penilaian diagnostik terbagi menjadi dua macam, yaitu diagnostik kognitif dan non kognitif. Lantas, apa perbedaan keduanya? Berikut ulasannya:
Asesmen diagnostik kognitif
Penilaian ini dilakukan untuk memahami level kemampuan dasar anak sebelum belajar materi yang baru. Tujuannya adalah agar guru dapat menyesuaikan tingkat pembelajaran. Tentunya, semua itu disesuaikan dengan kebutuhan anak, bukan semata-mata mengejar target kurikulum.
Guru dapat melakukannya setiap sebelum belajar. Adapun yang harus guru lakukan dalam penilaian ini adalah:
- Mengidentifikasi capaian kompetensi peserta didik
- Menyesuaikan aktivitas pembelajaran dengan kemampuan rata-rata peserta didik
- Memberikan treatmen yang berbeda pada masing-masing siswa sesuai kebutuhan
- Memberikan remedial atau pelajaran tambahan bagi anak yang masih belum mencapai standar kompetensi
Asesmen Diagnostik Non-kognitif
Selanjutnya adalah asesmen diagnostik non kognitif. Apa itu? Yaitu penilaian awal yang memcakup hal-hal non-kognitif, seperti:
- Mengetahui minat, gaya, serta karakter peserta didik dalam pembelajaran
- Mengetahui keadaan emosi dan psikologi peserta didik
- Mengetahui latar belakang keluarga peserta didik
- Mengetahui kegiatan sehari-hari siswa di rumah, khususnya kegiatan belajar
- Mengetahui pergaulan peserta didik di lingkungan luar
Hal-hal tersebut sangat penting untuk guru ketahui. Sebab apa? Siswa belajar tidak sekadar mengisi imun dalam otak, tetapi juga hati (psikis dan emosi). Artinya, keadaan psikis anak juga wajib guru perhatikan agar hasi belajar seimbang.
Tahapan Asesmen Diagnostik
Baik penilaian diagnostik kognitif dan kognitif, masing-masing mempunyai tahapan pelaksanaan. Tahapan tersebut antara lain persiapan, pelaksanaan, dan juga tindak lanjut. Namun, kegiatan dari setiap tahap itu berbeda. Ini karena tujuan dua penilaian tersebut juga berbeda. Langsung saja, berikut langkah-langkah penilaiannya:
Diagnostik kognitif
- Persiapan
- Guru menyusun jadwal penilaian
- Guru mengidentifikasi mateti penilaian. Hal ini berdasarkan penyederhanaan KD oleh Kemendikbud.
- Guru membuat pertanyaan dengan rumus:
- 2 soal berdasarkan materi yang akan siswa pelajari
- 2 soal dengan topik dalam 2 kelas sebelumnya (khusus semester 2)
- 6 soal dengan topik dalam 1 kelas sebelumnya (semester 1 dan 2)
- Pelaksanaan
Saat penilaian, guru dapat memberikan pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanannya bisa secara langsung atau dari rumah (semacam pekerjaan rumah).
- Tindak Lanjut
- Setelah penilaian selesai, guru dapat:
- Mengolah hasil penilaian
- Membagi peserta didik dalam 3 kategori (berdasarkan nilai), yaitu tidak paham, paham sebagian, dan paham utuh.
- Menghitung rata-rata kelas, dengan catatan:
- Siswa yang memcapai nilai rata-rata mengikuti kegiatan belajar sesuai fase
- Siswa yang nilainya melebih standar mengikuti pengayaan
- Siswa yang belum mencapai standar mengikuti pendampingan
- Melakukan penilaian terhadap topik yang telah diajarkan sebelum memberi topik baru
- Mengulang langkah/proses tersebut setiap awal kegiatan pembelajaran
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya