4 Kesalahan yang Tidak Disadari dalam Evaluasi Pembelajaran, Bisa Bikin Siswa Frustrasi

- Editor

Senin, 29 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu kunci untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan oleh guru. Namun, kesalahan tanpa disadari oleh guru dalam evaluasi pembelajaran, bisa membuat siswa frustrasi. Apa saja kesalahan guru dalam tahap evaluasi? Berikut penjelasannya.

1. Memberikan tambahan soal bagi siswa yang tidak paham

Seringkali guru beranggapan jika siswa yang tidak paham materi harus diberi soal materi yang melampui kemampuan. Remidial menjadi jalan jitu bagi guru untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang belum paham.

Sejujurnya cara ini kurang tepat, karena pemberian soal materi membuat siswa makin frustrasi dan makin membenci materi. Pemberian soal materi secara terus-menerus, tidak membuat siswa memahami konsep dasar dari materi tersebut. Jika siswa tidak memahami konsep dasarnya, bagaimana siswa dapat mengerjakan soal di tingkat berikutnya?

2. Anggapan semakin drilling, semakin siswa paham

Anggapan jika metode drilling dilakukan, siswa makin paham. Bisa jadi cara ini kurang tepat jika tidak dilakukan dengan bijak.

Metode drilling sendiri adalah kegiatan belajar dengan pengulangan yang berkali-kali yang bertujuan sebagai latihan bagi siswa supaya bisa meningkat pemahaman dan keterampilan siswa. Tapi perlu diingat, metode drilling bisa membuat siswa jenuh dan bosan selama proses pembelajaran karena kegiatan yang berulang-ulang.

Metode drilling dengan pengerjaan soal, seringkali tidak diimbangi dengan pembahasan soal yang mendalam hanya sekedar mencocokkan. Hal tersebut bisa membuat siswa hanya mengetahui jawaban benar dan salah, tanpa memahami konsep secara mendalam.

3. Mengabaikan penilaian formatif

Penting tapi sering terabaikan dalam proses pembelajaran yakni penilain formatif dengan memberikan umpan balik. Tidak adanya umpan balik terhadap pekerjaan tugas yang telah dikerjakan.  Membuat siswa merasa sia-sia telah mengerjakan tugas dan menimbulkan kebosanan dalam belajarnya.

Perlu diingat, memberikan umpan balik bukan sekedar memberi nilai tapi mengajak siswa untuk berefleksi diri.

4. Fokus pada penilaian akhir atau penilaian sumatif

Terlalu fokus pada penilaian sumatif, membuat guru melupakan penilaian diagnostik dan penilaian formatif (membuat guru hanya melihat hasilnya tanpa melihat proses siswa) karena terfokus pada performa prima dalam tes yang menggambarkan kompetensi dasar.

Padahal memberikan latihan soal-soal yang akan diteskan, ternyata tidak sepenuhnya dapat menggambarkan tercapainya Kompetensi Dasar. Mengapa kuis dan tes sumatif tidak sepenuhnya bisa mewakili kompetensi dasar yang dikuasai siswa? karena kemampuan dan gaya belajar siswa tidak sama.

Maka dari itu perlu memberikan penilaian sumatif yang komprehensif. Dengan menggunakan beragam jenis penilaian sumatif seperti portofolio, menulis jurnal, presentasi, dan kuis yang berupa pilihan ganda, jawaban pendek, menjodohkan, benar atau salah, respon pendek.

Hal diatas bisa jadi refleksi untuk guru untuk terus memperbaiki evaluasi pembelajaran yang tepat dan bijak. Lalu, bagaimana solusi agar terhindari dari 4 kesalahan dalam evaluasi?

Temukan jawabannya dengan ikuti Diklat Nasional 40 JP dengan tema “Guru Merdeka Merancang Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id.

Prosedur Pendaftaran:

1. Gabung channel Telegram Guru Era Digital:  https://t.me/egurudigital (Info Kegiatan)

2. Subscribe Channel Youtube e-Guru TV (https://www.youtube.com/c/eGuruTV)

3. Share info atau poster tentang kegiatan ini ke 5 Grup Pendidik

4. Mengisi formulir pendaftaran pada link berikut: https://bit.ly/Daftar_Diklat_GuruMerdeka

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 471 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis