Banyak di antara kalangan akademisi baik dari kalangan guru atau dosen yang menginginkan tesis yang telah ditulis sebagai tugas akhir S2 dicetak dalam bentuk buku. Mereka giat melakukan hal ini karena ada prospek yang inginkan dicapai dan mampu memberikan kebanggaan baginya.
Selain dicetak tentu juga ada pertimbangan lain dari para akademisi terkait penerbit mana yang akan menerbitkannya. Semakin tinggi reputasi penerbit semakin mahal juga harga buku yang dicetak tersebut dan berikut alasan selengkapnya.
Menambah KUM atau Angka Kredit
Alasan pertama proses dicetaknya tesis tersebut tentu untuk menambah KUM bagi mereka yang berprofesi menjadi dosen atau angka kredit bagi guru ASN. Sehingga, akademisi yang giat untuk mencetak tesisnya umumnya dilakukan bagi mereka yang mengejar dan punya cita-cita tersebut.
KUM merupakan skor yang harus dikejar oleh dosen untuk menambah nilai kredit untuk menaikkan jabatan akademik. Semakin tinggi nilai KUM semakin besar pula kesempatan seseorang untuk bisa naik jabatan.
Tesis memang lebih layak untuk dicetak dalam bentuk buku karena tingkat orisinalitasnya lebih tinggi dari skripsi. Analisa yang dilakukan oleh penulis untuk menulis tesis tentu lebih mendalam daripada skripsi yang lebih banyak melakukan analisa sederhana saja.
Memanfaatkan Hasil Penelitian
Dalam menulis tesis tentu tidaklah mudah dan perlu perjuangan dan pengalaman yang sangat melelahkan. Para akademisi harus sibuk melakukan penelitian bahkan juga proses penulisannya juga sangat lama karena jumlah halamannya bisa mencapai ratusan lembar.
Setelah ditulis, tesis tersebut umumnya hanya dijilid dan diletakkan di perpustakaan begitu saja. Hal seperti ini sungguh sangat disayangkan jika tidak dijadikan buku apalagi tesis tersebut bisa menambah nilai kredit bagi yang akan menjadi menjadi dosen.
Daripada dibiarkan tentu ada baiknya tesis ini diubah dari sisi judul dan bahasanya agar lebih mudah dipahami oleh banyak orang. Rasanya proses seperti ini cukup mudah dan setelah itu bisa Anda ajukan ke beberapa penerbit untuk diterbitkan.
Mengasah Keterampilan Menulis
Mengubah tesis menjadi buku tentu bukan perkara mudah bagi sebagian orang karena banyak elemen yang harus diubah. Apalagi, Anda harus mengubah bahasanya yang perlu disederhanakan serta disesuaikan dengan keinginan penerbit.
Hal seperti ini tentu perlu keterampilan menulis yang benar-benar ahli karena harus alih bahasa. Selain itu, proses seperti ini biasanya hanya bisa dilalui bagi mereka yang punya skill khusus dalam menulis dan sering menulis di media massa.
Jadi dalam proses mengkonversi dari tesis menjadi buku ini tentu ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Selain karena alasan ketiganya masih ada alasan lain seperti punya nilai ekonomi, dan menambah kepuasan pribadi.
Dengan berbagai alasan di atas setidaknya artikel bisa menggugah Anda untuk lebih semangat lagi untuk menulis tesis. Karena, para akademi umumnya malas-malasan membuatnya dan hanya berprinsip asal jadi saja.
Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar gratis termasuk di antaranya bagaimana cara mengubah karya ilmiah menjadi buku populer secara praktis dengan cara menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!