Karakter Guru Profesional yang Dapat Mencetak Generasi Hebat

- Editor

Rabu, 13 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Evi Rahmawati

Guru di MTS. Al-Multazam

 

Kata “guru” dalam Bahasa Jawa menurut kerata basa atau jawa dhosok merupakan kependekan dari “digugu lan ditiru”  yang berarti dianut dan dicontoh (Ranggawarsita, 1954). Bertolak dari kerata basa itu, maka guru merupakan pribadi dan profesi yang dihormati dalam masyarakat Jawa tradisional. Mereka menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat karena memiliki keahlian, kemampuan, dan perilaku yang pantas untuk dijadikan teladan. Oleh karena itu, untuk menjadi guru seseorang harus memenuhi sejumlah kriteria. 

Guru merupakan aktor penting dalam kegiatan belajar dan pembelajaran yang berperan sebagai tokoh protagonis, yaitu seseorang yang mengajarkan suatu kebaikan. Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 yang menjelaskan guru atau dosen pada Bab 1 Pasal 1 disebutkan bahwa seorang pengajar atau guru adalah pendidik dan pembimbing yang profesional yang berperan dalam menjalankan tugas utamanya yaitu, memberikan pengajaran, memberikan bimbingan, mendidik dan melatih, memberikan arahan, memberikan penilaian, serta mengevaluasi peserta didik terhadap pendidikan anak usia dini dari jalur yang dimulai dari pendidikan dasar.

Sementara itu para pelajar  adalah generasi penerus bangsa yang menjadi harapan semua pihak untuk meneruskan perjuangan nenek moyang untuk memajukan bangsa. Salah satu keberhasilan mereka adalah karena adanya guru yang profesional. 

Guru profesional merupakan guru yang patut diteladani.  Hal yang menjadi dasar menjadi guru profesional adalah karakter yang terdapat pada diri guru, karakter guru terhadap peserta didik, dan karakter guru dalam belajar dan mengajar. 

Karakter yang harus terdapat pada diri guru di antaranya yaitu jiwa muraqabah (merasa diawasi), khauf (takut melakukan kesalahan), sakinah (tenang), wira’i (menjaga dari haram dan syubhat), tawadhu’ (rendah hati),  khusyu’ (fokus), tawakal (menyerahkan diri),  zuhud (tidak berlebihan terhadap duniawi) dan qana’ah (menerima ketentuan). 

Jika semua karakter tersebut ada pada diri seorang guru maka  sifat mulia  akan menghiasi keseharian guru dan mampu menjadikan pribadi guru jadi lebih baik. 

Di samping memiliki akhlak mulia, guru juga harus tidak menjadikan ilmu sebagai tangga atau media mencari dunia. Guru juga harus memiliki semangat tinggi untuk terus belajar, mencari pengalaman dan menambah ilmu demi tercapainya tujuan pembelajaran. Maka dari itu seorang guru harus memiliki akhlak yang mulia agar dapat menjadi teladan.

Dalam proses belajar mengajar berlangsung hal yang paling dasar yang harus dipenuhi oleh seorang guru  adalah menata niat. Hal ini tercantum dalam kitab Adabul Alim Wal Muta’allim. Niat yang dimaksud adalah mengamalkan ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan begitu, ketika orang guru mempunyai tujuan menjadikan siswa pintar atau mencapai nilai bagus namun kenyataannya tidak terpenuhi, maka guru tidak akan sakit hati atau menyalahkan siswa .

Oleh karena itu, sebaiknya  niat seorang guru dalam mengajar perlu ditata kembali, yaitu buat anak didik menjadi anak yang faham dan mengerti, suka dengan pelajaran, suka dengan belajar dan yang tak kalah penting adalah menjadi anak yang akhlakul karimah.

Hal berikutnya yang harus dimiliki dalam diri guru adalah jiwa menebar kasih sayang, menjaga adab, menjelaskan pelajaran sesuai keperluan tanpa panjang lebar, menciptakan kelas yang kondusif. Guru sebagai teladan juga harus mempunyai kedisiplinan yang tinggi dan tidak telat saat mengajar.

Ketika seorang guru bisa menjadi pribadi yang baik dan menjaga diri maka akan mencetak generasi bangsa yang hebat, yang bisa diandalkan di masyarakat serta bisa menyeimbangkan nilai-nilai agama serta keilmuan yang dimilikinya.

Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar gratis untuk meningkatkan kompetensi guru dengan menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Penjelasan Ditjen GTK bahwa Guru Honorer Tidak Terakomodasi dalam PPPK 2024 Tidak Akan Menjadi PPPK Paruh Waktu, Kabar Baik atau Kabar Buruk?
Harap Perhatikan, Guru Sertifikasi  Gagal Mendapatkan Pembayaran TPG Triwulan 1 Karena Ini
Benarkah Guru dan Kepala Sekolah Akan Terima 2 Jenis Tunjangan Sebelum Lebaran? Simak Penjelasannya
Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!
Segera Cek Saldo, THR Guru PNS dan PPPK Siap Dicairkan 28 Maret untuk Daerah Berikut
Dirjen GTK Menjawab, Nasib Honorer Tidak Masuk Database BKN di Seleksi PPPK 2024
Update, Rincian Kebutuhan PPPK Guru 2024 Jabatan Fungsional Ahli Pertama di Semua Instansi Lengkap!
5 Hari Lagi! Kemenag Salurkan Tunjangan bagi Guru Sesuai PP No.14/2024 Tanpa Perantara
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:02 WIB

Penjelasan Ditjen GTK bahwa Guru Honorer Tidak Terakomodasi dalam PPPK 2024 Tidak Akan Menjadi PPPK Paruh Waktu, Kabar Baik atau Kabar Buruk?

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:29 WIB

Harap Perhatikan, Guru Sertifikasi  Gagal Mendapatkan Pembayaran TPG Triwulan 1 Karena Ini

Kamis, 28 Maret 2024 - 09:06 WIB

Benarkah Guru dan Kepala Sekolah Akan Terima 2 Jenis Tunjangan Sebelum Lebaran? Simak Penjelasannya

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:52 WIB

Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:00 WIB

Segera Cek Saldo, THR Guru PNS dan PPPK Siap Dicairkan 28 Maret untuk Daerah Berikut

Rabu, 27 Maret 2024 - 09:32 WIB

Update, Rincian Kebutuhan PPPK Guru 2024 Jabatan Fungsional Ahli Pertama di Semua Instansi Lengkap!

Selasa, 26 Maret 2024 - 11:19 WIB

5 Hari Lagi! Kemenag Salurkan Tunjangan bagi Guru Sesuai PP No.14/2024 Tanpa Perantara

Selasa, 26 Maret 2024 - 11:11 WIB

Kabar Gembira, Tunjangan Sertifikasi Triwulan 1 Tahun 2024 Berpotensi  Lebih Cepat Cair!

Berita Terbaru