Merancang kegiatan pembelajaran berdiferensiasi
Jika guru sudah memetakan profil siswa, selanjutnya, guru bisa merancang langkah pembelajaran. Tentunya, langkah ini berhubungan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Ada tiga aspek dalam pembelajaran diferensiasi, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk. Lantas, apa perbedaannya? Perhatikan uraian singkat berikut:
Diferenskasi konten
Konten berhubungan dengan materi. Maka, guru wajib memetakan materi dengan mempertimbangkan keadaan dan kebutuhan belajar anak. Artinya, guru tidak bisa asal memberikan bahan ajar. Ada banyak hal yang harus guru perhatikan. Untuk melakukannya, guru bisa melihat beberapa aspek, seperti profil belajar, minat belajar, kesiapan belajar, atau kombinasi dari ketiganya.
Diferensiasi proses
Pada tahap ini, guru harus memahami bagaimana proses siswa saat belajar. Sepperti yang kita ketahui bahwa siswa memiliki gaya sendiri dalam belajar. Setidaknya, dalam memetakan proses belajar anak, guru dapat menjawab pertanyaan berikut:
- Apakah mereka cenderung belajar berkelompok atau secara mandiri?
- Apa saja yang seringkali siswa butuhkan saat belajar?
- Apa kecerdasan majemuk anak?
- Dan masih banyak lagi.
Hal-hal seperti itulah yang menjadi acuan bagi guru untuk memetakan proses belajar siswa. Dengan begitu, guru dapat menentukan model pembelajaran apa saja yang tepat untuk masing-masing anak.
Diferensiasi produk
Produk berarti karya. Maka, diferensiasi produk merupakan metode pembelajaran berdiderensiasi yang mendorong siswa untuk menghasilkan sebuah karya. Karya tersebut bisa berupa project apapun sesuai tema pembelajaran. Misalnya, siswa membuat karangan cerita, tulisan, diagtam, pidato, presentasi, video role play, dan lain sebagainya. Yang pasti, semua project tersebut tidak melenceng dari tujuan pembelajaran dan mampu meningkatkan pemahaman.
Agar pembelajaran diferensiasi produk berjalan dengan baik, guru harus memerhatikan beberapa hal. Di antaranya adalah konten yang sesuai dnegan produk (atau sebaliknya), kualitas pekerjaan yang diharapkan, proses pengerjaan, hingga sifat suatu produk. Dengan begitu, guru bisa memetakan sesuai kesiapan siswa sementara siswa mampu mengerjakannya dengan baik.
Dalam hal ini, guru bisa berkoordinasi dengan siswa agar mendapat suatu informasi. Informasi tersebut berhubungan dengan produk yang akan dihasilkan. Sehingga, guru bisa mengontrol kesiapan siswa, kebutuhan, serta minatnya. Guru juga dapat menentukan serta menginformasikan kepada anak-anak mengenai indikator kualitas karya.
Well, dari tuga diferensiasi di atas, semua harus memuat kegiatan dasar. Apa saja? Yaitu pendahuluan, inti, dan juga penutup. Rangkaian aktivitas tersebut berorientasi pada tiga aspek di atas. Nantinya, penilaian akhir berpusat pada produk dengan mempertimbangkan konten dan proses pembelajaran.
Halaman Selanjutnya
Merancang sumber belajar dan penilaian (asesmen)
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya