Strategi Pembelajaran yang Efaktif untuk Siswa Penderita ADHD

- Editor

Rabu, 1 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siswa ADHD– Pada kondisi di lapangan, guru akan mendapatkan berbagai macam siswa. Dimulai dari siswa dengan kecerdasan normal, tinggi, dan rendah. Hal tersebut dikarenakan belum semua sekolah menerapkan seleksi kecerdasan otak untuk masuk sekolah.

Selain itu, tidak semua siswa memiliki kesehatan mental yang sama untuk mendukung pembelajarannya. Oleh karena itu para guru seringkali “dipusingkan” dengan bagaimana cara menghadapi siswa-siswa dengan kondisi ini. Terlebih jika ada siswa yang memiliki gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan seorang anak mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian, terlalu aktif atau hyperactive, dan impulsif atau bertindak secara tergesa-gesa tanpa berpikir panjang. Penyebab dari gangguan ini belum diketahui secara pasti, namun ada faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami ADHD, yaitu:

a. keturunan

b. lahir prematur kurang dari 37 minggu

c. berat badan rendah saat lahir

d. terpapar asap rokok dan narkotika saat dalam kandungan

Adapun ciri-ciri yang akan muncul pada usia 6-12 tahun adalah sebagai berikut:

  1. Sulit fokus dalam mengerjakan tugas atau bermain dalam waktu yang lama, bahkan sering tidak menyelesaikannya
  2. Sering terlihat tidak memperhatikan lawan bicara atau orang yang sedang mengajaknya berbicara
  3. Sering ceroboh dalam mengerjakan tugas dan menyelesaikannya dengan asal-asalan
  4. Sering memotong percakapan dan aktivitas orang lain yang ada di sekitarnya

Ketika guru mendapatkan siswa yang memiliki ciri-ciri tersebut, tidak jarang akan angkat tangan dan mengembalikan kepada orang tua. Namun, apakah orang tua akan memberikan pendidikan yang lebih tepat kepada anaknya tersebut? Belum tentu, karena keterbatasan yang dimiliki oleh orang tua maka, tidak jarang membuat kondisi anak tersebut akan semakin parah. Selain itu, agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak yang dimiliki oleh anak.

Berikut cara yang dapat dilakukan oleh guru di sekolah ketika mendapatkan siswa dengan gangguan tersebut, yaitu dapat menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran sebaiknya yang dapat melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk membantu siswa mengerti akan informasi yang diberikan oleh guru. Bagi siswa ADHD, kombinasi dari visual, audio, dan audio visual merupakan hal yang menarik bagi mereka. Karena dapat membuat mereka penasaran akan hal yang baru. Ketika siswa menemukan sesuatu yang jarang ditemui, maka konsentrasi untuk memperhatikannya lebih tinggi.

Pemberian gambaran yang konkret bagi siswa ADHD merupakan suatu hal yang penting. Sebab fokusnya tidak panjang, sehingga sebaiknya guru hanya perlu memberikan sekali instruksi yang jelas dan konkret. Selain itu, menghindarkan tempat duduk di dekat jendela dan pintu dapat digunakan oleh guru untuk menempatkannya. Karena konsentrasinya mudah terpecah ketika melihat sesuatu yang menarik.

Membiarkan siswa untuk memilih kegiatan fisik akan memberikan pengalaman yang baru. Sehingga dapat memunculkan rasa percaya dirinya. Hal tersebut bagus untuk siswa ADHD agar dapat mengendalikan emosinya secara perlahan-lahan.

Kemudian, memberikan penilaian terpisah dari siswa normal lainnya untuk siswa ADHD juga dapat dilakukan oleh guru. Karena reward yang bisa diberikan kepada siswa tersebut dapat lebih banyak dari siswa lainnya.

Jadilah bagian dari anggota e-Guru.id dan tingkatkan kompetensi Anda sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!
2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024
Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!
Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya
Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024
Keterangan Kemenkeu Tentang Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan TPG dan Tamsil untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Berita ini 425 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 11:35 WIB

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!

Jumat, 26 April 2024 - 10:37 WIB

2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024

Jumat, 26 April 2024 - 10:01 WIB

Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024

Kamis, 25 April 2024 - 11:07 WIB

Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!

Kamis, 25 April 2024 - 10:25 WIB

Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Kamis, 25 April 2024 - 09:55 WIB

Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024

Rabu, 24 April 2024 - 11:42 WIB

Keterangan Kemenkeu Tentang Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan TPG dan Tamsil untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Rabu, 24 April 2024 - 11:00 WIB

Guru Sertifikasi Mendapatkan Kabar gembira, Tunjangan Sertifikasi Triwulan 1 Sudah Mulai Pencairan Update 24 April

Berita Terbaru