Sejarah Singkat Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa

- Editor

Jumat, 19 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Sebagaimana kita tahu bahwa kurikulum pendidikan Indonesia selalu mengalami pergantian. Bahkan, ketika menteri pendidikan ganti, maka biasanya di situlah kurikulum pendidikan juga ikut diganti. Sehingga, mutu pendidikan Indonesia masih belum juga memenuhi standar mutu yang baik, jelas, dan bagus. 

Dalam proses perjalanannya yang sangat panjang, perubahan kurikulum sudah dimulai dari tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan juga 2006. 

Tentu, adanya perubahan kurikulum menjadi hal yang wajar dan merupakan konsekuensi dari adanya perubahan sosial budaya, sistem politik, ekonomi, sampai ke IPTEK. Karena pada dasarnya, kurikulum berperan sebagai perencanaan pendidikan yang memang meski dikembangkan secara dinamis, luwes, sesuai dengan perubahan yang ada di sekitar. Untuk rancangan akan disesuaikan dengan pancasila dan UUD 1945.

Di balik perubahan yang terus terjadi, ada banyak sekali pihak yang merasa agak kewalahan. Terutama pihak sekolah di daerah tertinggal dan terbelakang. Di mana, akses informasi yang mereka terima agak lambat, sehingga ketika akan menerapkan kurikulum A, misalnya, padahal sudah ada kurikulum B. Dan mereka tetap harus menyesuaikannya kembali.

Kurikulum pertama kali ada pada tahun 1947. Dan saat itu, namanya adalah rencana pembelajaran 1947. Ketika itu, kurikulumnya masih menggunakan kurikulum yang telah digunakan Belanda. Adapun yang menjadi ciri khasnya adalah menekankan pembentukan karakter yang berdaulat, sejajar dengan bangsa lain. Rencana pembelajaran tersebut baru diterapkan ke sekolah-sekolah tahun 1950. 

Jadi, tidak salah jika ada yang menyebutkan bahwa pengembangan kurikulum dimulai 1950. Di dalamnya hanya memuat 2 hal pokok. Yakni jam mengajar dengan mata pelajaran saja dilengkapi dengan garis besar pengajaran. Kemudian, perubahan lagi tahun 1952. Tahun ini, kurikulum disebut dengan Rencana Pelajaran Terurai 1952. 

Berdasarkan pernyataan Direktur Pendidikan Dasar Depdikbud yang menjabat sampai dengan 1955 menyatakan, bahwa silabus mata pelajarannya jelas. Satu guru akan mengajar 1 mata pelajaran. Sementara itu, di akhir pemerintahan presiden Soekarno, muncul kurikulum 1964.  Adapun yang menjadi titik fokusnya adalah daya cipta, rasa, karsa, karya, dan juga moral. 

Sehingga, mata pelajarannya kemudian dikelompokkan ke 5 bidang studi. Mulai dari moral, artistik atau emosional, keterampilan, dan jasmani.  Kemudian, di tahun 1968, pemerintah mencoba menyempurnakan kurikulum lagi dengan nama Rentjana pendidikan 1964. Untuk pokok-pokok kurikulumnya ialah bahwa pemerintah memiliki keinginan supaya rakyatnya memperoleh pengetahuan untuk bekal di jenjang SD. 

Jadi, pembelajaran dipusatkan ke program pancawardhana, yakni kecerdasan, emosional, keterampilan, jasmani, dan yang paling penting adalah moral. Dan terus mengalami perkembangan sampai saat ini.

Karena sifatnya yang sangat fleksibel, maka bukan hal yang tidak mungkin jika kurikulum yang sudah ditetapkan saat ini akan berubah jika Pak Nadiem telah selesai menjabat, dan digantikan oleh menteri lain. 

Demikian sekilas gambaran sejarah perjalanan mengenai sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia.

Jadilah bagian dari anggota e-Guru.id dan temukan pelatihan gratis untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan Anda sebagai guru. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 103 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Rabu, 15 Januari 2025 - 12:24 WIB

[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II

Berita Terbaru

Advertorial

HHRMA Bali: Jembatan Karier di Industri Perhotelan

Selasa, 11 Feb 2025 - 09:45 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis