Dalam dunia pendidikan, karya seni adalah salah satu penunjang bakat dan minat siswa dalam proses belajar mengajar. Madrasah sebagai salah satu lembaga formal juga memiliki tanggung jawab untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan karya seni.
Misalnya, di MIN 17 Pidie telah mengembangkan sebuah sanggar tari. Pasalnya, para siswa di sekolah tersebut punya daya tarik sendiri terhadap seni tari.
Min 17 Pidie adalah sebuah sekolah yang terletak di lokasi yang sangat strategis. Tepatnya di pusat perkotaan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Dari sisi geografis, Min 17 Pidie berada di tepi pantai. Dengan lokasi tersebut memudahkan siswa dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah kegiatan pengembangan tari.
Salah satu tarian yang diajarkan di sanggar tari MIN 17 Pidie adalah tarian Ranup Lampuan. Selain tarian Ranup Lampuan juga ada tarian kreasi lainnya. Setiap kelompok anggotanya terdapat 7 siswa.
Tarian Ranup Lampuan merupakan tarian khas masyarakat Aceh. Tarian ini memiliki seorang ‘ratu’ yang berpakaian khas adat Aceh. Ratu ini dipilih dari salah seorang anggota sanggar. Tarian ini dilatih oleh seorang guru Seni dari Min 17 Pidie.
Anak-anak yang mengikuti sanggar tari ini sering mengalami keseleo saat berlatih. Namun demikian, semangat anak-anak tak pernah pudar. Biasanya setelah latihan anak-anak memanfaatkan waktunya menikmati pemandangan pantai dan alam di sekitar madrasah bersama para gurunya.
Sejauh ini, kelompok tari siswa MIN 17 Pidie sering diundang oleh warga sekitar dalam acara perkawinan. Acara ini biasanya dibuat di atas panggung pelaminan yang disediakan oleh panitia. Anak anak biasanya membawakan 3 sampai 4 tarian mulai dari tari Ranup Lampuan, tarian Arab, tarian Saman, dan seterusnya.
Banyak tantangan yang dialami oleh anak-anak dalam kegiatan ini. Misalnya, ketika terdapat kegiatan yang berkaitan dengan tari, mereka harus meninggalkan rutinitasnya. Adapun rutinitas yang biasa anak-anak lakukan adalah belajar di sekolah, pergi mengaji ke pesantren, bermain bersama teman-temannya, dan lain sebagainya.
Untuk itu, anak-anak butuh komitmen dan dukungan yang kuat dari orang tuanya untuk berbagai kegiatan sanggar ini. Misalnya, orang tua harus siap bangun dini hari untuk mengantar putra-putrinya ke sanggar agar bisa d rias lebih cepat sebelum menghadiri suatu acara.
Ketika mengikuti kegiatan, anak-anak mendapat bahan-bahan yang digunakan dalam tarian dari biaya operasional sekolah. Namun, ada juga bahan yang diberikan secara cuma-cuma oleh wali murid untuk kepentingan kreativitas sanggar seni MIN 17 Pidie ini.
MIN 17 Pidie sangat bersyukur memiliki sanggar seni yang hebat serta mampu menarik perhatian masyarakat sekitar. Banyak juga masyarakat dari luar kecamatan yang ingin menikmati seni tari yang dipersembahkan oleh siswa Min 17 Pidie.
Ditulis oleh Muazzir,S.Pd (Guru di MIN 17 Pidie)