Penting Diketahui Guru! Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Active Learning

- Editor

Selasa, 26 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Active Learning merupakan suatu proses kegiatan pembelajaran yang mana subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam penerapan model pembelajaran Active Learning ada kelebihan dan kekurangan.

Salah satu cara agar peserta didik aktif dalam belajar salah satunya yakni dengan membuat kelompok praktikum pada materi-materi yang memerlukan praktikum. Dengan model pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk bergerak tersebut maka peserta didik akan bergairah atau termotivasi dalam belajar.

Model pembelajaran Active Learning mengharuskan peserta didik berpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan melibatkan diri dalam beberapa jenis kegiatan yang mana secara fisik peserta didik merupakan bagian dari pembelajaran tersebut.

Model pembelajaran Active Learning sangat cocok digunakan dalam pembelajaran berbasis praktikum. Ada beberapa karakteristik model pembelajaran Active Learning diantaranya sebagai berikut:

Pertama penekanan proses pembelajaran tidak hanya sebatas pada penyampaian informasi oleh pengajar tetapi juga pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik dan permasalahan yang dibahas.

Kedua peserta didik tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif, tetapi juga mengerjakan sesuatu sesuai dengan materi pembelajaran. Ketiga penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Keempat peserta didik akan lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisis serta melakukan evaluasi. Kelima umpan balik yang diberikan lebih cepat serta terjadi pada proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang menggunakan model Active Learning akan memungkinkan peserta didik lebih banyak berinteraksi antara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya di dalam satu kelompok.

Pada saat tersebut maka kemampuan Peserta didik dalam membagi pengetahuan, bertukar pendapat, salaing mengahrgai dan saling mendengarkan dapat diberikan penilaian. Hal tersebut dapat meningkatkan kerjasama antar peserta didik baik dari sikap sosial, bertanggung jawab dan saling menghormati antar peserta didik.

Dalam penerapan model pembelajaran Active Learning ada beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan model pembelajaran Active Learning tersebut diantaranya:

1. Peserta didik bisa lebih termotivasi

Penggunaan model pembelajaran Active Learning memungkinkan terjadinya pembelajaran yang menyenangkan. Suasana yang menyenangkan tersebut merupakan salah satu faktor untuk memotivasi peserta didik. Sehingga guru dapat lebih mudah menyampaikan materi ketika peserta didik menikmatinya. Dengan melakukan hal yang sedikit berbeda maka peserta didik akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

2. Memiliki lingkungan yang aman

Kelas atau laboratorium merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu percoban. Melalui kegiatan tersebut maka guru harus memberi semangat bahwa suatu kegagalan dalam sebuah percobaan bukanlah akhir dari segalanya. Risiko tersebut harus diambil untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. Guru dapat menyediakan lingkungan yang aman melalui modelling atau pengaturan batas-batas perilaku dalam kelas.

3. Adanya partisipasi oleh semua kelompok belajar

Partisipasi oleh semua kelompok belajar sangat diperlukan dan merupakan bagian dari rencana pelajaran. Informasi tidak hanya diberikan secara langsung pada peserta didik, namun peserta didik juga harus mencarinya.

Ada beberapa kegiatan yang membutuhkan kekuatan, kecerdasan, dan ada beberapa yang membutuhkan peserta didik untuk menjadi bagiannya. Semua kegiatan tersebut memiliki tempat dan berkontribusi berdasarkan karakteristik masing-masing.

4. Setiap orang memiliki tanggung jawab dalam kegiatan belajarnya sendiri

Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memutuskan suatu hal yang tepat untuk mereka agar dapat menginterpretasikan tindakan-tindakan untuk diri peserta didik tersebut sendiri dan mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi masing-masing peserta didik.

5. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih bersifat fleksibel dan ada relevansinya

Peraturan dan bahasa yang digunakan pada model pembelajaran Active Learning ini dapat diubah dengan menyesuaikan sesuai dengan tingkat kebutuhan. Dengan membuat perubahan maka peserta didik dapat melakukan kegiatan yang relevan sesuai dengan berbagai usia kelompok yang bervariasi dengan mengeksplorasi konsep yang sama.

6.  Reseptif dapat meningkat

Dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning sebagai pendekatan dalam kegiatan pembelajaran maka penerapan dari prinsip-prinsip tersebut dapat diekspresikan oleh peserta didik sehingga informasi yang didapat menjadi lebih mudah untuk diterima dan diterapkan.

7. Pendapat induktif distimulasi

Jawaban dari sebuah pertanyaan tidak diberikan, akan tetapi dieksplorasi. Pertanyaan dan jawaban muncul dari peserta didik selama kegiatan pembelajaran. Pendekatan Trial and error dapat digunakan untuk berbagai kegiatan.

8. Adanya partisipasi yang mengungkapkan proses berpikir peserta didik

Kegiatan partisipasi digunakan untuk mengungkapkan proses berpikir peserta didik yang dapat dilakukan dengan kegiatan diskusi. Dengan diskusi tersebut maka guru dapat mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Sehingga dengan demikian, guru dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan.

9. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan

Apabila peserta didik melakukan kesalahan yang menyebabkan kegagalan, maka hal yang dapat dilakukan guru yakni dengan memperbaiki kesalahan tersebut dan memulai pengerjaan baru. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar bahwa kesalahan dapat menjadi sebuah hal yang menguntungkan dan dapat membimbing peserta didik tersebut menjadi lebih baik.

10. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengambil resiko

Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengambil resiko, maka peserta didik akan merasa lebih bebas untuk berpartisipasi dan belajar melalui keterlibatan mereka karena mereka tahu bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan simulasi.

Mengambil risiko tersebut merupakan suatu hal yang sulit dalam masyarakat yang mengidolakan seorang pemenang. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi tanpa tekanan untuk menjadi pemenang maka guru telah memberi kebebasan untuk mencoba tanpa merasa malu untuk melakukan kesalahan.

Sedangkan kekurangan model pembelajaran Active Learning yakni sebagai berikut:

1. Keterbatasan waktu

Adanya keterbatasan waktu karena waktu untuk kegiatan pembelajaran sudah disediakan sebelumnya, sehingga kegiatan pembelajaran yang memakan waktu lama akan terputus menjadi dua atau tiga kali pertemuan.

2. Waktu yang diperlukan untuk persiapan akan bertambah

Waktu yang digunakan untuk persiapan kegiatan akan bertambah waktu tersebut terdiri dari merancang kegiatan maupun untuk mempersiapkan agar peserta didik agar siap untuk melakukan kegiatan.

3. Ukuran kelas yang besar

Kelas yang mempunyai jumlah peserta didik yang banyak akan mempersulit terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan Active Learning. Kegiatan diskusi yang dilaksanakan pada tempat yang kecil dengan jumlah peserta didik yang banyak, maka tidak akan memperoleh hasil yang optimal.

4. Keterbatasan materi, peralatan serta sumber daya

Keterbatasan materi, peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran, serta sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia akan menghambat kelancaran pada penerapan model pembelajaran Active Learning dalam kegiatan pembelajaran.

5. Resiko penerapan model pembelajaran Active Learning

Hambatan terbesar dalam penerapan model pembelajaran Active Learning adalah ketidakmauan guru untuk mengambil berbagai risiko, yakni risiko peserta didik tidak akan berpartisipasi, menggunakan kemampuan berpikir yang lebih tinggi atau mempelajari konten yang cukup. Guru takut untuk dikritik dalam mengajar, merasa kehilangan kendali kelas dan keterbatasan keterampilan.

Model pembelajaran merupakan seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum,sedang dan sesudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

Fungsi Model Pembelajaran yakni sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Setiap model yang akan digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut.

Tingkatkan kemampuan Anda dalam mengelola kelas pada masa daring & PTMT menggunakan model pembelajaran Active Learning Dengan Mengikuti pelatihan bersertifikat 32JP dengan tema “Pengelolaan Kelas Masa Daring & PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) Dengan Model Pembelajaran Active Learning” yang diselenggarakan oleh e-guru.id.

DAFTAR SEKARANG

Penulis : ( EYN)

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 2,314 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis