Yusuf Masruh menyampaikan bahwa pendalaman karakter akan dilaksanakan setelah jam belajar selesai, yakni jam 12.00 WIB hingga 14.00 WIB. Sehingga jam sekolah akan berkurang, hanya sampai setengah hari saja.
Aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa dalam proses pendalaman karakter selama dua jam ini, salah satunya adalah pengembangan bakat masing-masing, seperti melukis, menari, mengaji, dan lain sebagainya.
Selain itu, adanya kelas pengayaan juga menjadi alternatif pengganti dari penugasan PR. Harapannya, dengan adanya kelas pengayaan ini, siswa tidak ada beban mengerjakan PR ketika pulang ke rumah. Pengayaan yang dapat dilakukan contohnya adalah pembelajaran dengan melakukan penilaian antar teman.
Menurut Yusuf, pola pembelajaran pendalaman karakteri ini akan membantu siswa agar menjadi lebih aktif, mandiri dan berani memberikan pendapat terkait rencana pengembangan untuk siswa itu sendiri.
Kebijakan hapus PR yang diganti dengan kelas pengayaan dan pendalaman karakter ini harapannya dapat memaksimalkan potensi dan perkembangan siswa.
“Anak dilatih aktif untuk membuat proyek. Maka saya siapkan menu ekstrakulikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan. Bahkan, respon dari teman – teman sekolah sangat setuju karena fokus pada pembentukan karakter siswa,” ungkapnya.
_____________________________________
Bergabunglah dalam Komunitas Guru Juara dan dapatkan informasi menarik serta kesempatan untuk mengembangkan kompotensi guru di seluruh Indonesia! Gabung grup telegram di sini.
(gan/gan)
Halaman : 1 2