Seringkali, siswa merasa stress di sekolah mengingat mata pelajaran yang beragam. Mereka tidak dapat memilih salah satu. Sebaliknya, mereka harus mengikuti dan berusaha memahami semua. Itulah sebabanya peserta didik cenderung kesulitan dalam menguasai materi. Namun, sebagai guru, Anda tidak perlu khawatir. Ada satu metode yang akan membantu siswa menghafal serta memahami pelajaran, yaitu metode mengajar chunking.
Metode chunking akan mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang efektif. Guru dapat menyampaikan materi, sementara siswa menerimanya dengan mudah. Lantas, apa itu metode chunking? Bagaimana strategi penerapannya? Berikut penjelasannya:
Mengenal Metode Mengajar Chunking
Secara bahasa, chunking adalah membagi dalam potongan. Ini berhubungan dengan proses dan kemampuan menghafal. Dalam pembelajaran, siswa tidak sekadar mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga menyerapnya. Bahkan, siswa harus menghafal informasi yang dianggap penting. Namun, mampukah mereka mengingat semua secara detail? Tentu tidak.
George Miller, psikolog Harvard, pernah mempelajari suatu teori terkait memori jangka pendek. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa manusia hanya mampu mengingat 5-9 item informasi. Ini merupakan sebuah konsep angka ajaib 7. Angka tersebut dikurang atau ditambah 2 yang menghasilkan angka 5 dan 9.
Kemudian, muncullah sebuah metode yang diberi nama chunking. Metode ini sangat membantu keterbatasan seseorang dalam mengingat. Bagaimana caranya? Yakni dengan membagi suatu informasi ke dalam beberapa potongan/bagian. Contoh penerapannya adalah mengingat nomor KTP dengan membagi setiap 2-3 digit. Dengan begitu, kita akan mudah menghafalnya.
Jadi, metode chunking adalah suatu metode menghafal dengan bantuan sub poin/kategori. Guru bisa menggunakan metode mengajar chunking ini agar siswa dapat memahami materi baik yang sederhana maupun kompleks.
Strategi Penerapan Metode Mengajar Chunking
Strategi metode chunking terbagi menjadi dua. Hal ini berdasarkan kategori chunking sendiri, yaitu pattern dan categorical. Berikut penjelasannya:
Pattern
Pattern adalah pola. Artinya, metode ini mengharuskan siswa untuk mengingat informasi berdasarkan pola. Contoh:
- Menghafal deretan angka
Adakalanya, anak-anak harus menghafalkan angka penting. Misalnya adalah nomor NISN, 01021232019. Untuk mengingatnya dengan mudah, guru bisa membantu siswa mengelompokkannya. Bagaimana caranya? Yaitu dengan membaginya per beberapa digit atau berdasarkan makna tertentu (tergantung tujuan deretan angka). Contoh:
0102 (tanggal & bulan diterima di sekolah), 123 (daftar urutan angka), 2019 (tahun diterima).
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya