Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi Yang Wajib Guru Pahami Dalam Kurikulum Merdeka

- Editor

Jumat, 27 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi – Terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam merancang pembelajaran Berdiferensiasi, seperti pemetaan pembelajaran, cara pandang guru dan lain sebagainya.

Pembelajaran berdiferensiasi (PB) bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Kepedulian pada siswa dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan siswa menjadi fokus perhatian dalam PB.

Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdaarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan terwujud.

Pembelajaran Berdiferensiasi menjadi salah satu alternatif yang dapat mendukung program merdeka belajar yang di usung oleh Kemendikbud. Yang mengutamakan perbedaan siswa dengan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing- masing siswa.

Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi, siswa akan diberlakukan sedikit berbeda yaitu :

  1. Perbedaan siswa disikapi sebagai dasar perencanaan
  2. Penilaian dilakukan terus menerus, dan asesmen dilakukan untuk memahami bagaimana merancang pembelajaran agar lebih responsif
  3. Lebih mengakui adanya kecerdasan majemuk
  4. Keunggulan diukur dari pertumbuhan dan perkembangan individu
  5. Siswa sering dibimbing untuk membuat pilihan belajar berdasarkan minat
  6. Disediakan banyak pilihan profil belajar
  7. Menggunakan banyak pengaturan pembelajaran
  8. Pembelajaran didasarkan pada kesiapan, minat dan profil belajar siswa
  9. Penggunaan keterampilan penting untuk memahami konsep dan prinsip utama adalah fokus pembelajaran
  10. Penugasan multi opsi sering digunakan
  11. Waktu fleksibel berdasarkan kebutuhan siswa
  12. Adanya cara pandang yang bervariasi terhadap ide dan peristiwa yang terjadi
  13. Siswa membantu siswa lain bersama guru memecahkan masalah
  14. Siswa bekerjasama dengan guru untuk mencapai tujuan bersama
  15. Asesmen dilakukan dengan berbagai cara

Simak informasi selengkapnya untuk mengetahui Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi Yang Wajib Guru Pahami Dalam Kurikulum Merdeka.

Mengubah Cara Pandang Guru

Sebelum memulai pembelajaran berdiferensiasi, guru memastikan bahwa cara pandangnya harus berubah dengan mengajukan pertanyaan berikut:

  1. Apa yang saya lakukan agar siswa saya mau belajar?
  2. Bagaimana saya bisa mengetahui jika mereka telah mempelajarinya?
  3. Bagaimana saya akan merancang pembelajaran untuk membantu mereka belajar?
  4. Apa yang akan lakukan jika siswa tidak belajar?

Jika pertanyaan tersebut telah terjawab dengan tuntas, maka sudah bisa dikatakan bahwa guru sudah berubah cara pandangnya. Untuk itu, langkah berikutnya adalah merancang pembelajaran berdiferensiasi. 

Mulai dari asesmen sampai dengan evaluasi yang berbasis kurikulum. Strategi pembelajaran seperti bertanya, panduan antisipasi, pengajaran timbal balik, jigsaw, dan simulasi sangat berguna dalam proses belajar mengajar.

Mereka bisa digunakan untuk itu memperkenalkan, menilai, dan mengkonsolidasikan pembelajaran dan mengumpulkan bukti untuk mengevaluasi pembelajaran. Setelah itu, yang guru perlu lakukan adalah dengan melakukan pemetaan Pembelajaran Berdiferensiasi.

Pemetaan Pembelajaran Berdiferensiasi

Ketikan Anda sebagai guru mengetahui kekuatan dan kebutuhan siswa (kesiapan, minar dan preferensi belajar), Anda dapat melakukan diferensiasi :

ISI : Apakah siswa belajar tentang bagaimana cara mereka memulai pembelajaran (topik, entri poin)?

PROSES : Cara membantu siswa belajar, Kemudian melalui pembelajaran dan asesmen (misalnya mengidentifikasi persamaan dan perbedaan)

PRODUK : Cara siswa mendemonstrasikan pembelajaran, Kemudian melalui asesmen dan evaluasi (misalnya, membuat papan display untuk memajang karya siswa, membuat presentasi lisan dan tertulis).

LINGKUNGAN BELAJAR : Kondisi pembelajaran (tenang atau bising, sendiri atau dengan yang lain) Selanjutnya, Anda dapat merancang pembelajaran berdiferensiasi, dengan langkah- langkah seperti berikut ini.

Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi

Perencanaan pembelajaran terbagi pada tiga fase, yaitu :

Fase Awal

Fase Awal untuk memfokuskan dan melibatkan siswa dengan mengaktifkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Terkadang dengan mengajukan pertanyaan dan menyelidiki pemahaman saat ini (Minds On), Dengan bentuk kegiatannya yaitu :

  1. Membangun lingkungan belajar yang positif.
  2. Menghubungkan ke pembelajaran sebelumnya.
  3. Mengajukan pertanyaan dan menyelidiki pemahaman saat ini.

Fase Tengah

Fase tengah, untuk memperkenalkan atau memperluas pembelajaran, dan menyediakan peluang untuk latihan dan umpan balik (Aksi). Dengan bentuk kegiatannya yaitu :

  1.  Memperkenalkan pembelajaran baru.
  2. Memberikan kesempatan untuk latihan (misalnya, belajar mandiri), menerapkan pembelajaran dan umpan balik.

Fase Akhir

Fase akhir untuk mengkonsolidasikan pembelajaran dan memberikan peluang untuk refleksi (Konsolidasi dan Koneksi). Serta memberikan kesempatan pada siswa untuk merefleksikan pembelajaran.

Perlu diperhatikan juga bahwa terdapat beberapa kunci keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi, yaitu sebagai berikut :

Fitur Kunci dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Kelompok belajar fleksibel

Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dalam berbagai kelompok berdasarkan minat, kesiapan, dan preferensi belajar. Kelompok ini bisa ditentukan oleh guru, kadang oleh siswa sendiri, dan kadang-kadang diacak. Tergantung pada tujuan pengelompokkan siswa.

2. Pilihan dan respon personal

Memberikan siswa kesempatan secara personal untuk menghubungkan pengetahuan, minat, dan preferensi belajar yang telah dimiliki dengan komitmen belajarnya sendiri. Siswa diberikan banyak pilihan untuk menilai hasil belajarnya. Ada siswa yang diberikan dengan pilihan ganda, ada yang essay, dan sebagainya.

3. Tugas berdasarkan kemampuan siswa

Memastikan siswa terlibat aktif dengan pembelajarannya. Memberikan harapan yang tinggi pada siswa agar mencapai hasil belajar sesuai kriteria yang telah ditentukan. Siswa belajar sesuai dengan tujuan belajarnya. Siswa merasa nyaman jika tugas belajar sesuai dengan kemampuannya.

4. Berbagi tanggungjawab dalam belajar

Siswa diberi pilihan untuk mengembangkan pengetahuan yang mereka peroleh dan menilai sendiri pengetahuan yang dimiliki. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta kemandirian siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi pada hakikatnya pembelajaran yang memandang bahwa siswa itu berbeda dan dinamis. Karena itu, sekolah harus memiliki perencanaan tentang pembelajaran berdiferensiasi, antara lain:

  1. Mengkaji kurikulum saat ini yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan siswa.
  2. Merancang perencanaan dan strategi sekolah yang sesuai dengan kurikulum dan metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
  3. Menjelaskan bentuk dukungan guru dalam memenuhi kebutuhan siswa.
  4. Mengkaji dan menilai pencapaian rencana sekolah secara berkala.

Tujuan Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Untuk membantu semua siswa dalam belajar

Agar guru bisa meningkatkan kesadaran terhadap kemampuan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh siswa.

2. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

Agar siswa memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tingkat kesulitan materi yang diberikan guru. Jika siswa dibelajarkan sesuai dengan kemampuannya maka motivasi belajar siswa meningkat.

3. Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa

Pembelajaran berdiferensiasi meningkatkan relasi yang kuat antara guru dan siswa sehingga siswa semangat untuk belajar.

4. Untuk membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri

Jika siswa dibelajarkan secara mandiri, maka siswa terbiasa dan menghargai keberagaman.

5. Untuk meningkatkan kepuasan guru

Jika guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru merasa tertantang untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru menjadi kreatif.

Demikian informasi lengkap mengenai Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi Yang Wajib Guru Pahami Dalam Kurikulum Merdeka.

Semoga dapat memberikan manfaat serta memberikan wawasan bagi Anda yang akan memulai menerapkan pembelajaran Berdiferensiasi di sekolah atau dikelasnya.

Update informasi terbaru berkenaan dengan guru dan pendidikan di laman web Naipangkat.com sebagai protal berita online untuk guru dan pendidikan.

e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG

Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah banner-member-tahunan-300x300-1.jpeg

Ingin dibantu mendaftar member? Silahkan untuk menghubungi Admin di nomor 087719662338 (Rahma)

(rtq/rtq)  

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 789 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis