Mengenal Perilaku Asertif Guru

- Editor

Kamis, 2 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perilaku asertif perlu diketahui oleh para guru. Jika seorang guru mengenali apa itu perilaku asertif maka ini akan berdampak positif bagi dirinya maupun orang lain.

Pandangan masyarakat di zaman sekarang terhadap guru adalah sebagai orang yang serba tahu dan paham akan segala hal. Padahal sejatinya menjadi seorang guru juga layaknya manusia lain yang masih punya banyak kekurangan.

Tapi dengan pandangan masyarakat tersebut dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang guru harus terus belajar guna menambah wawasan. Hal ini agar seorang guru tidak hanya fokus pada satu bidang saja.

Nah, dalam hal ini tepat sekali jika seorang guru harus mengenali apa itu perilaku asertif guna menambah wawasan guru juga agar guru mampu mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.

Perilaku asertif adalah perilaku untuk mengungkapkan segala perasaaan yang sedang dialaminya secara jujur tanpa merasakan kecemasan. Hal ini didukung oleh pendapat tokoh terkenal Corey yang mengatakan bahwa perilaku asertif adalah “ekspresi langsung, jujur, pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang beralasan”.

Seseorang yang berperilaku asertif artinya mampu mengungkapkan segala hal dengan baik. Akan tetapi budaya di Indonesia dikenal dengan budaya “tidak enakan” yang hampir dirasakan oleh setiap individu ketika berinteraksi dengan orang lain.

Jadi, bisa dibayangkan bahwa sebagian di antara kita tentunya belum bisa berperilaku asertif. Hal ini karena ketika akan menyampaikan unek-unek atau perasaan secara jujur yang sedang dialami kepada orang lain langsung muncul dipikiran bahwa jika disampaikan akan menyinggung orang lain atau tidak. Sehingga tidak jarang kecemasan sering muncul dan akhirnya lebih memilih untuk tidak mengungkapkan atau dipendam diri sendiri.

Perilaku Asertif pada Guru


Guru seharusnya mampu berperilaku asertif. Dalam hal pekerjaan misalnya, seorang guru mendapatkan tugas dari atasan yang di luar batas kemampuannya. Jika dipaksa dikerjakan maka akan menjadi beban tersendiri bagi guru tersebut. Nah kira-kira bagaimana penerapan perilaku asertif dan apa yang harus dilakukan oleh seorang guru jika mengalami hal yang demikian?


Secara umum seseorang dalam mengungkapkan segala hal yang dirasakannya meliputi 3 cara yaitu secara pasif, agresif, dan asertif. Jika melihat contoh di atas seorang guru yang pasif maka akan menurut dengan atasan dengan mengambil tugas tersebut meskipun dalam hatinya sebenarnya marah.

Hal ini jika terus dilakukan maka akan berdampak bagi pekerjaannya yang jadi tidak maksimal dan banyak melakukan kesalahan. Akibatnya, seorang guru menjadi pendiam dan hanya bisa menggerutu dalam hatinya karena tidak mampu mengungkapkan hal yang sebenarnya dirasakan dan diinginkan.

Berikutnya, guru yang agresif maka akan langsung menolak bahkan menentang tugas atasan tersebut yang bisa jadi memicu sebuah perdebatan bahkan permusuhan. Hal ini karena guru yang agresif akan menolak tugas tersebut secara kasar dan hanya mementingkan kepentingannya sendiri dibandingkan dengan kepentingan orang lain.

Selanjutnya, guru yang asertif maka akan bersikap tenang, lugas dan santun dalam menyikapi tugas tersebut. Guru yang asertif akan mengungkapkan bahwa dirinya memang tidak sanggup melakukan tugas tersebut jika dipaksakan maka akan mengganggu pekerjaan tersebut. Guru yang asertif akan mengatakan dengan penuh kesantunan tanpa menyinggung perasaan orang lain yang meminta bantuan kepadanya.


Begitulah kiranya gambaran perilaku asertif. Terlihat mudah, bukan? Akan tetapi pasti akan sulit diterapkan jika tidak dibiasakan.

Nah, sebagai guru cobalah untuk melatih berperilaku asertif karena selain perilaku ini positif juga akan berdampak pada kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain. Dengan berperilaku asertif maka setiap guru akan menjadi lebih tenang dan nyaman dalam bekerja saat pekerjaan tersebut berhubungan dengan orang lain.

Selamat mencoba berperilaku asertif para guru. Semoga bermanfaat!

Jadilah bagian dari anggota e-Guru.id dan tingkatkan kompetensi Anda sebagai pendidik yang memahami tentang STEAM. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

 

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis