Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Kongres XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Puri Agung Ballroom, Hotel Grand Sahit Jaya Jakarta, pada Sabtu, 2 Maret 2024 mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kasus perundungan atau bullying yang marak terjadi akhir-akhir ini.
Kasus perundungan merupakan kasus yang menjadi perhatian utama dalam dunia pendidikan. Tak hanya di Indonesia, kasus ini juga terjadi hampir di seluruh negara di dunia dan beberapa di antaranya bahkan menelan korban jiwa.
Kasus Perundungan 2023 di Indonesia Meningkat
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dalam Catatan Akhir Tahun (Catahu) 2023 tercatat terjadi peningkatan kasus bullying di Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya.
Sepanjang 2023, terjadi 30 kasus bullying, di mana 80 persen terjadi di satuan pendidikan di bawah naungan Kemendikbudristek dan 20 persen sisanya terjadi di bawah naungan Kementerian Agama. Jumlah kasus tersebut merupakan kasus yang dilaporkan dan diproses oleh pihak berwenang. Jumlah ini meningkat cukup banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 21 kasus.
Mirisnya, dari 30 kasus tersebut bahkan telah menelan korban jiwa. Satu siswa SD Negeri di Kabupaten Sukabumi da satu santri MTs di Blitar. Mereka meninggal dunia setelah mengalami kekerasan dari teman sebayanya di lingkungan sekolah.
Terbaru, polisi telah menetapkan 4 tersangka dan 8 anak berkonflik dengan hukum dalam kasus dugaan bullying terhadap siswa di Binus School Serpong.
Kasus ini sempat viral karena seorang siswa Binus School Serpong dilarikan ke rumah sakit karena menjadi korban bullying sebagai syarat masuk sebuah geng di sekolahnya. Meski kasus ini masih menuai pro dan kontra, namun kasus bullying di sekolah tidak dibenarkan.
Halaman selanjutnya,
Jokowi minta kepala sekolah dan guru ciptakan..