6. Evaluasi yang Responsif
Penting untuk melakukan evaluasi yang responsif terhadap budaya siswa. Guru dapat menggunakan berbagai macam metode evaluasi yang mempertimbangkan keberagaman siswa, seperti penilaian formatif yang menyesuaikan dengan gaya pembelajaran siswa atau menawarkan pilihan dalam mengevaluasi pemahaman materi.
7. Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan
Implementasi CRT memerlukan pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi para pendidik. Guru dapat terlibat dalam pelatihan, seminar, atau komunitas belajar yang fokus pada praktik pengajaran yang responsif terhadap budaya.
Penerapan CRT dalam kelas untuk menciptakan lingkungan yang inklusif membutuhkan komitmen yang berkelanjutan dari para pendidik.
Dengan memahami dan menghormati keberagaman budaya siswa, mengintegrasikan unsur-unsur budaya dalam pembelajaran, serta menerapkan strategi pengajaran yang responsif, kita dapat menciptakan kelas yang memotivasi, inklusif, dan mendukung bagi setiap siswa.
Langkah-langkah tersebut bukan hanya memperkuat pembelajaran, tetapi juga mengakui serta menghargai kekayaan budaya dalam masyarakat yang semakin beragam.
Demikian ulasan mengenai Langkah-langkah Implementasi CRT (Culturally Responsive Teaching) dalam Rangka Menciptakan Kelas Inklusif, semoga bahasan ini dapat bermanfaat bagi Anda.
Untuk update informasi terbaru mengenai GURU dan PENDIDIKAN simak selengkapnya di Literasi Guru Indonesia. Mari bergabung di Grup Telegram , cara KLIK LINK INI kemudian ‘join’. Pastikan Anda instal dulu aplikasi Telegramnya ya.
(rtq/rtq)
Halaman : 1 2