Menteri Anas menegaskan pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi mencari alternatif terbaik, tanpa mengesampingkan sisi kemanusiaan dan pengabdian bagi tenaga honorer.
“Kita tentu juga memasukkan faktor-faktor seperti harus terus terjaganya kualitas pelayanan publik. Insyaallah nanti opsi terbaik bagi semuanya yang akan dijalankan oleh pemerintah, dengan mempertimbangkan berbagai faktor,” ujarnya.
Fokus pemerintah belum bergeser. Semua masih fokus menyelesaikan permasalahan tenaga honorer yang sudah lama mengabdi.
Misinya, mengangkat para honorer senior menjadi PPPK. Semua pintu dibuka. Bahkan seleksi lewat jalur umum, salah satunya fresh graduate, tetap ada.
“Sekarangkan prioritasnya yang sudah mengabdi lama, yang honorer, atau Non ASN. Tetapi dalam jurusan tertentu, akan dibuka untuk fresh graduate,” terang Menteri Anas.
Arah kebijakan pengadaan CPNS dan PPPK 2023 masih sama. Fokusnya ada empat, yaitu:
- Fokus pelayanan dasar
- Kebijakan memberi kesempatan rekrutmen talenta digital.
- Merekrut CASN secara selektif.
- Mengurangi rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
Demikian informasi seputar nasib non ASN 2023 yang selama ini harap-harap cemas setelah adanya rencana penghapusan tenaga honorer di bulan November 2023. (mfs/mfs)
Tingkatkan kualitas dan kompetensi guru dengan bergabung bersama e-Guru.id dan nikmati pelatihan gratis bersertifikat 32 JP setiap bulan serta fasilitas-fasilitas lainnya.
Gabung grup Telegram Guru Cerdas Era Digital untuk mendapatkan informasi terkait dengan Diklat, Webinar/Seminar, Pelatihan, Workshop, Bimtek, Lokakarya, dan informasi terbaru di bidang pendidikan. Bergabung Sekarang!