Keterampilan dasar guru – Keterampilan dasar mengajara (teaching skills) merupakan keterampilan khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional (As. Gilcman, 1991). Terdapat beberapa keterampilan dasar mengejar bagi guru, salah satunya yang akan kita bahas berikut ini.
Terkadang siswa merasa takut saat guru sudah berada di dalam kelas, atau yang sering terjadi justru menjadi momok yang menyebalkan saat guru sudah di dalam kelas bagi siswa. Baik terjadi saat kelas online maupun offline.
Kira- kira apa sebabnya siswa mengalami hal yang demikian? Yuk simak informasi selenngkapnya berikut ini.
Mungkin saja hal itu terjadi karena guru selama ini mengenal membuka dan menutup pembelajaran di kelas hanya sekedar ucapan selamat pagi ataupun selamat siang di sertai dengan pemberian PR atau pertanyaan terkait PR dengan para siswa.
Perlu guru ketahui, sapaan kepada siswa memang sangat perlu diperlukan, akan tetapi ada baiknya apabila guru juga memberikan pemanasan sebelum pembelajaran.
Yuk Bapak dan Ibu guru mulai sekarang ciptakan kelas yang lebih menyenangkan dengan membuka dan menutup pembelajaran dengan lebih variatif dan tidak terkesan membosankan.
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran merupakan bagian dari keterampilan dasar guru. Bagaimana cara guru membuka dan menutup pembelajaran di kelas?
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah keterampilan guru dalam menyiapkan mental siswa dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran.
Kita juga perlu memahami , apa makna membuka serta menutup pembelajaran.
Pengertian Membuka Pembelajaran
Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan yang menciptakan suasana siap mental dan menumbuhkan perhatian siswa hendaknya dilakukan tidak pada awal pelajaran saja, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan pada pelajaran itu.
Komponen Membuka Pembelajaran
1. Menarik Perhatian Siswa
Cara yang dapat dilakukan guru yaitu dengan memperhatikan gaya mengajar, menggunakan alat bantu mengajar serta pola interaksi yang bervariasi yang perlu guru perhatikan untuk mampu menarik perhatian siswanya di kelas.
2. Menimbulkan Motivasi
Dengan memilih secara hati-hati hal yang menjadi perhatian siswa, kemudian memanfaatkan hal tersebut untuk memotivasi siswa. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk dapat menimbulkan motivasi siswa, yaitu :
- Bersikap ramah, antusias, bersahabat dan hangat
- Menimbulkan rasa ingin tahu dan keheranan pada siswa
- Melontarkan ide-ide yang bertentangan dengan keadaan sehari-hari.
- Menyesuaikan topik pelajaran dengan minat anak
3. Memberi Acuan
Memeberi acuan adalah suatu usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang akan ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran.
Beberaoa cara yang dapat dilakukan guru, yaitu :
- Mengemukakan tujuan dan batas tugas
- Menyarankan langkah yang akan dilakukan
- Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
4. Membuat Kaitan
Membuat kaitan maksudnya adalah usaha guru dalam menghubungkan materi yang telah dikuasai siswa dengan materi baru yang akan dipelajari.
Setelah kita mengetahui apa itu membuka pembelajaran dan bagaimana caranya, selanjutnya yaitu mengetahui apa itu menutup pembelajaran dan bagaimana caranya?
Pengertian Menutup Pembelajaran
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajar siswa, dan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dan keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar
Intinnya dalam menutup pembelajaran guru bisa merangkum, mengadakan evaluasi serta indak lanjut pembelajaran.
Komponen Menutup Pembelajaran
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pembelajaran adalah:
1. Meninjau kembali
Meninjau kembali , yaitu merupakan kegiatan konfirmasi yang di lakukan guru terhadap siswanya, dengan berkaitan konfirmasi terhadap materi yang telah di sampaikan sebelumnya.
2. Merangkum inti pelajaran
Serangkaian pembelajaran akan di rangkum di akhir, tujuannya agar siswa bisa lebih mudah mengingat dan mengetahui inti dari pelajaran yang telah di sampaikan guru.
Rangkuman bisa dengan guru memberikan inti inti pembelajaran dengan kata kunci- kata kunci yang mudah diingat oleh siswanya, agar inti materi lebih melekat dan mudah diingat oleh para siswa siswanya.
3. Mengevaluasi
Tidak menutup kemungkinan guru juga bisa melakukan evaluasi di akhir pembelajaran, bisa melalui kuis singkat, atau dengan cara yang lebih menarik agar siswa tidak merasa sedang di lakukan evalausi pembelajaran.
4. Memberikan tindak lanjut pelajaran
Memberikan tindak lanjut pembelajaran menjadi penting, sehingga harapannya di pertemuan selanjutnya siswa bisa menyiapkan materi yang akan mendatang.
Selain kemampuan membuka dan menutup pembelajaran, kemampuan dasar guru yang perlu guru sejati miliki juga yaitu ice breaking dalam pembelajaran.
2. Kemampuan Ice Breaking
Apabila siswa merasa malas dan terlihat bosan saat kegiatan pembelajaran berlangsung, maka guru harus memiliki kesadaran tinggi. Sebab, kemampuan berkonsentrasi siswa tidak bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Akibatnya siswa menjadi tidak fokus. Pada kondisi seperti ini, kemampuan guru diuji untuk bisa mengembalikan fokus belajar siswa pada materi yang diajarkan.
Kegiatan ice breaking adalah kegiatan yang berguna untuk mengalihkan konsentrasi agar tidak mengalami kejenuhan dan dapat menjadi energi pendukung dalam sebuah kegiatan yang dianggap membosankan. Ice breaking dapat diberikan kepada siapa saja, baik tua muda maupun anak-anak dan dapat diberikan dalam kondisi apapun tidak harus berada di dalam ruangan. Ice breaking merupakan tindakan wajib untuk mengurangi kejenuhan.
Pemberian ice breaking paling tepat pada saat kritis. Yaitu saat kondisi siswa mengalami kelelahan dan kejenuhan yang sangat tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi saat mereka menerima pembelajaran yang sangat berat atau materi yang sulit. Pelajaran pada waktu siang hari (mendekati pulang sekolah) dan kondisi lainnya. Kondisi-kondisi kritis seperti ini paling tepat untuk dihadirkan ice breaking.
Ice breaking atau kegiatan hiburan memiliki jenis yang bermacam-macam dan dapat dilakukan dengan kondisi yang berbeda-beda pula. Secara umum kegiatan ice breaking dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain, permainan, yel-yel, bernyanyi, senam, bercerita, tepuk tangan, senam otak dan tebak-tebakan.
Demikian artikel Keterampilan Dasar Yang Perlu Seorang Guru Sejati Ketahui, semoga dapat memberikan manfaat dan menambah informasi bagi Bapak dan Ibu sekalian. Semoga bisa bermanfaat dan bisa di manfaatkan dan di terapkan guru- guru untuk mengajar di kelas.
Kabar Gembira !!!
e-Guru.id menyelenggarakan Pelatihan Bersertifikat 32JP dengan Judul Ice Breaking Seru, No Boring & Anti Garing Agar Pembelajaran Menjadi Menarik dan Menyenangkan, yang akan diselenggarakan pada tanggal 18- 28 Maret 2022. DAFTAR SEKARANG
ingin dibantu mendaftar ? Silahkan Bapak dan Ibu untuk menghubungi nomor berikut ini 087719662338 (Admin Rahma)