Oleh Amin Kholid, S.Pd
Guru MI Ma’arif NU 01 Kranggan, Pekuncen, Banyumas
“Kebersihan adalah sebagian dari pada iman.” Ini adalah ungkapan yang mudah diucapkan tetapi tidak mudah dilakukan, apalagi bagi anak-anak terutama pada usia sekolah tingkat dasar. Sehingga lingkungan belajar menjadi kotor dan tidak nyaman.
Masalah kebersihan lingkungan sekolah umumnya masih menjadi tantangan dan ‘pekerjaan rumah’ bagi para Kepala Sekolah dan guru untuk dapat mengubah kebiasaan yang tidak baik tersebut pada peserta didik. Anak-anak perlu terus didorong untuk selalu menjaga lingkungan sekolah, melarang membuang sampah secara sembarangan, dan mencorat-coret fasilitas yang ada.
Apalagi selama pandemi Covid-19, banyak sekolah atau madrasah yang kurang terawat karena tidak adanya kegiatan, tidak ada karyawan khusus atau tukang kebun. Hal seperti ini biasanya dialami oleh sekolah swasta yang tidak memiliki cukup biaya untuk mengangkat seseorang sebagai karyawan tukang kebun.
Akibatnya sampah berserakan di mana-mana, rumput liar tumbuh dengan subur, dan banyak pula serangga yang membuat sarang di sudut-sudut lingkungan sekolah. Hal ini menjadikan lingkungan sekolah kelihatan kumuh dan kurang menarik untuk dipandang, apalagi ditempati untuk kegiatan belajar mengajar.
Jika dalam menangani kebersihan sekolah hanya mengandalkan guru, akan menambah tugas yang sudah cukup banyak dan akan merepotkan sekali. Atau jika membayar orang yang dipekerjakan untuk kebersihan, tentu akan menambah pengeluaran yang seharusnya bisa untuk memenuhi keperluan yang lebih mendesak. Sehingga penanaman pembiasaan peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya dan menjaga fasilitas yang ada, merupakan salah satu cara yang tepat. Selain itu, hal tersebut nantinya juga diharapkan akan mengubah menjadi kebiasaan yang baik pada saat siswa menjadi dewasa kelak.
Untuk menanamkan karakter menjaga kebersihan lingkungan sekolah, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan kebersihan baik secara harian dalam bentuk piket siswa maupun kebersihan secara gotong royong oleh guru dan peserta didik. Istilah yang dapat digunakan untuk kegiatan tersebut, misalnya JUMASIH (Jumat Bersih). Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi selama 30 menit sebelum kegiatan pembelajaran.
Guru dan siswa bisa bersama-sama membersihkan sampah, mencabut rumput liar, membuang sarang laba-laba, membersihkan toilet, serta penataan baik tanaman yang ada di pot maupun yang ada di halaman sekolah.
Kebiasaan seperti ini akan sangat penting terutama agar anak terbiasa membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Sehingga siswa merasa memiliki sekolah dan pada akhirnya diharapkan akan terbentuk karakter yang baik, terutama selalu menjaga kebersihan di manapun berada.
Dengan adanya kegiatan seperti di atas telah terbukti, setidaknya di sekolah kami, dapat menjadikan halaman dan lingkungan sekolah menjadi lebih bersih, rapi, dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran. Tanaman hias pun yang sebelumnya tertutup oleh gulma atau rumput liar kini terlihat bersih dan indah. Sehingga keasrian dari sekolah kami lebih terasa.
Jika kegiatan bersih-bersih bersama seperti ini dilakukan secara rutin oleh seluruh warga sekolah maka akan tertanam kebiasaan yang positif pada peserta didik seperti terbiasa membuang sampah pada tempatnya, menjaga fasilitas sekolah, dan tumbuh cinta terhadap sekolahnya sendiri.
Dengan gotong royong dalam membersihkan lingkungan sekolah akan menjadikan pekerjaan terasa ringan karena adanya kebersamaan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak mudah seandainya dilaksanakan secara individu.
Setelah pembiasaan ini berjalan secara rutin, diharapkan peserta didik terbiasa dan menumbuhkan karakter yang baik di manapun berada, yakni untuk selalu menjaga kebersihan. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.