Seiring dengan diluncurkannya program merdeka belajar, coaching menjadi salah satu metode pembelajaran yang efektif digunakan. Metode coaching mendukung tujuan dari program merdeka belajar untuk mendorong murid belajar mengeksplorasi diri dan mengasah kemampuan mereka.
Secara Bahasa, Tirta adalah air. Istilahnya, siswa bisa diibaratkan seperti air yang dibebaskan mengalir dari hulu ke hilir. Guru sebagai coach lah yang akan memastikan bahwa air tersebut bisa mengalir dengan lancar tanpa hambatan. Dengan kata lain, dalam proses coaching guru akan menuntut siswa agar mereka bisa menggali dan mengembangkan potensinya.
Salah satu cara untuk menggali potensi siswa adalah dengan memberikan beberapa pertanyaan yang dapat memicu siswa untuk berpikir lebih kritis. Disini peran guru sangatlah penting karena guru diharuskan memilih pertanyaan yang memang benar-benar efektif memancing siswa untuk berpikir lebih dalam.
Berikut Jenis-Jenis Pertanyaan yang bisa digunakan pada Metode coaching
- Planning Conversation
Pertanyaan ini biasanya diberikan sebelum siswa memulai tugas atau kegiatan. Guru bisa bertanya mengenai tujuan dan apa yang ingin diperoleh dalam kegiatan tersebut.
- Problem Solving Conversation
Pertanyaan ini bisa diberikan saat siswa mengalami masalah dalam menyelesaikan tugas. Guru bisa mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai masalahnya untuk mencari jalan keluar.
- Reflection Conversation
Pertanyaan ini diajukan agar guru bisa mengetahui apa yang dirasakan oleh siswa serta apa yang terjadi dari perasaan tersebut.
- Calibration Conversation
Pertanyaan ini dapat membantu guru mengetahui perkembangan apa saja yang sudah dilakukan oleh siswa.
Sebagai seorang coach, guru dituntut untuk bisa menjadi pendengar yang baik bagi siswa. Dengan mendengarkan, guru akan lebih mudah menangkan emosi yang sedang dirasakan oleh siswa. Selain itu, pemilihan pertanyaan juga harus berbobot. Guru pun juga harus membantu siswa dalam membuat perencanaan serta merealisasikan ide dan gagasan.
Dengan menjadi seorang pendengar yang baik, maka secara tidak langsung guru sudah menjalankan sebuah komunikasi asertif dimana guru mampu mendengarkan murid melalui perspektif mereka serta menanggapinya dengan jujur tanpa mengurangi rasa hormat.
Dari proses coaching itulah nantinya akan muncul umpan balik yang tidak kalah pentingnya dalam pembelajaran. Umpan balik sendiri merupakan sebuah tanggapan baik itu dari guru ke siswa maupun dari siswa ke guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Pentingnya umpan balik di dalam pembelajaran dan penerapan metode coaching bahkan telah didukung dengan banyak penelitian, bahwa dengan adanya umpan balik maka prestasi siswa bisa lebih meningkat. Umpan balik bisa dikatakan efektif ketika komunikasi terjadi dalam semua aspek, baik itu kepada siswa, siswa kepada guru maupun siswa kepada siswa.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya