Cara Memberikan Umpan Balik
Meski pemberian umpan balik mampu membantu meningkatkan prestasi siswa, namun umpan balik tetap harus dilakukan dengan cara yang benar seperti berikut ini.
- Objektif
Dalam memberikan umpan balik, guru harus bersifat objektif. Baik itu umpan balik positif maupun negative, guru tidak perlu menyembunyikannya. Jika ada kesalahan yang terjadi selama proses pembelajaran, maka umpan balik yang diberikan pun harus sesuai. Dengan begitu siswa dapat belajar dari kesalahan. Umpan balik sebaiknya disampaikan dengan baik, jelas dan tanpa emosi.
- Spesifik
Agar siswa lebih mudah memahami umpan balik yang diberikan oleh guru, sebaiknya feedback disampaikan secara spesifik. Setiap kata dan kalimat harus dikemas dengan jelas agar umpan balik dapat tersampaikan dengan baik.
- Tertutup
Pada beberapa kondisi tertentu, umpan balik perlu dilakukan secara tertutup dimana hanya guru dan siswa yang ingin diberikan umpan balik saja yang boleh tahu. Hal ini bisa terjadi apabila siswa melakukan kesalahan besar. Dengan memberikan umpan balik secara tertutup, siswa akan lebih mudah menerimanya tanpa merasa disudutkan.
- Tanggapan Siswa
Umpan balik adalah sebuah komunikasi dua arah. Guru memberikan feedback dan siswa pun diberikan kesempatan untuk menanggapinya. Berikanlah waktu pada siswa untuk berpikir dan menyusun kalimat yang tepat untuk menanggapi feedback yang diberikan. Jadi guru pun harus mau menerima tanggapan dari siswa agar komunikasi terjalin dengan baik.
- Progress Siswa
Tujuan utama terjadinya sebuah proses umpan balik adalah adanya progress yang lebih baik dari siswa. Guru harus bisa memperhatikan apakah siswa memiliki progress setelah diberikan umpan balik. Jika belum ada perubahan, maka umpan balik serupa bisa diberikan kembali di lain waktu. Apabila siswa sudah memiliki progress yang lebih baik, maka tugas guru selanjutnya adalah mempertahankan progress tersebut.
Agar umpan balik bisa diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa, sebaiknya guru memperhatikan waktu yang tepat kapan feedback diberikan. Umpan balik paling efektif diberikan saat siswa sedang bertanya karena di saat itulah siswa benar-benar menginginkan feedback dari guru.
Jika siswa bertanya, sebaiknya guru membiarkan siswa lain menjawab pertanyaan tersebut barulah umpan balik diberikan. Dengan demikian, umpan balik tersebut dapat diterima baik oleh siswa yang bertanya maupun siswa yang menjawab.
Jika tidak ada siswa yang bertanya, maka guru bisa memberikan umpan balik di akhir pelajaran saat mereview materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Agar lebih spesifik lagi, guru juga bisa memberikan umpan balik pada tugas siswa. Tugas guru tidak hanya memberikan nilai pada tugas siswa, namun juga membantu membenahi kesalahan melalui umpan balik.
Selain tugas, hasil tes siswa juga perlu diberikan umpan balik. Setelah tes selesai, feedback dari guru akan sangat membantu siswa untuk bisa lebih baik di tes berikutnya. Jadi, selain memberikan feedback dengan cara yang tepat, guru juga harus bisa memilih waktu yang tepat agar tujuan pemberian umpan balik tercapai.
E-guru.id mengadakan pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Memecahkan Permasalahan Peserta Didik Melalui Teknik Coaching” Diklat akan diadakan 4- 12 April 2023 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2432/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Untuk update informasi terbaru mengenai guru dan pendidikan simak selengkapnya di Naikpangkat.com. Mari bergabung di Grup Telegram “NaikPangkat.Com – Portal Media Online”, cara klik link https://t.me/naikpangkatdotcom kemudian join.
(RAW)
Halaman : 1 2