Jarimatika, Solusi Cepat Paham Perkalian

- Editor

Selasa, 23 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Elis Purnamasari, S.Pd.

Guru MIN 1 Lebak

 

 

Matematika adalah ilmu yang mendasari dalam perkembangan teknologi modern. Matematika punya peranan penting dalam berbagai macam disiplin ilmu. Matematika juga dapat mengembangkan daya pikir manusia. Dalam dunia pendidikan Indonesia, matematika dipelajari mulai dari tingkat dasar (SD/MI) sampai tingkat atas (SMA/MA).

Tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar secara umum adalah agar peserta didik mampu dan terampil dalam menggunakan matematika, terutama kompetensi dalam  hal operasi hitung, bangun datar dan bangun ruang, geometri dan pengukuran, serta penyajian data. 

Sementara itu pada kelas rendah, pembelajaran matematika ditekankan pada empat aspek kompetensi dasar berhitung. Empat kompetensi tersebut yaitu kemampuan berhitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Empat kemampuan dasar berhitung ini sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik sebagai bekal penguasaan materi selanjutnya di kelas yang lebih tinggi. 

Salah satu kompetensi berhitung yang cukup sulit yaitu operasi perkalian. Ini dapat dilihat dari banyaknya  peserta didik yang kesulitan untuk melakukan operasi perkalian. Sehingga, nilai yang didapatkan kurang maksimal karena peserta didik juga kurang semangat untuk belajar perkalian. Guru perlu mencari cara yang tepat dan cepat agar peserta didik mudah memahami operasi perkalian, dan jarimatika adalah solusinya. 

Metode jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi kali, bagi, tambah, dan kurang) matematika dengan menggunakan alat bantu jari tangan. Metode jarimatika sangat mudah dan murah karena jari adalah alat bantu yang tidak perlu dibeli, dan semua orang memilikinya. Jari juga dibawa ke mana- mana dan ternyata sangat mudah serta menyenangkan untuk dipakai dalam operasi berhitung. Sehingga, dapat meningkatkan motivasi peserta didik belajar operasi hitung terutama operasi perkalian.

Metode ini digagas oleh Septi Peni Wulandani, yang berasal dari Salatiga yang juga sebagai penggagas metode baca yang disebut abaca yang akhirnya berkembang dan menyebar luas ke berbagai wilayah. 

Kelebihan berhitung dengan metode jarimatika adalah mudah dipelajari dan menyenangkan bagi peserta didik. Mudah dipelajari, karena jarimatika mampu menjembatani antara tahap perkembangan kognitif peserta didik yang bersifat konkret dengan material berhitung yang bersifat abstrak. Selain itu, jarimatika juga mampu memberikan visualisasi dalam proses berhitung, dapat menyeimbangkan kinerja otak kiri dan kanan, mengaplikasikan operasi hitung dengan cepat dan akurat serta praktis juga efisien. Terakhir, jarimatika juga mampu meningkatkan motivasi, percaya diri, dan hasil belajar siswa. 

Namun, selain memiliki kelebihan, metode jarimatika juga mempunyai beberapa kekurangan, yaitu terdapat rumus- rumus sehingga peserta didik harus paham terhadap penempatan rumus tersebut; jumlah jari tangan yang terbatas sehingga operasi matematika yang dapat diselesaikan pun terbatas; serta kalau kurang latihan, akan agak lambat dalam menghitung dibandingkan dengan penggunaan sempoa.

Penerapan Jarimatika

Langkah- langkah pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika adalah sebagai berikut:

  1.     Peserta didik harus memahami angka atau lambang bilangan.
  2.     Peserta didik mengenali konsep operasi perkalian.
  3.     Ajak peserta didik bergembira, bisa dengan bernyanyi. 
  4.     Peserta didik juga perlu mengenal  lambang-lambang  yang  digunakan  di  dalam    jarimatika. 
  5.     Pengenalan formasi jarimatika perkalian 6-10 seperti pada gambar di bawah ini:      

Sumber Gambar: Asri Wijiastuti dan Desiningsih (2013: 3)

Sedangkan dalam buku Jarimatika yang ditulis oleh Septi Peni Wulandani dan kawan-kawan, mengungkapkan bahwa untuk menentukan hasil perkalian dengan jarimatika, ada beberapa informasi yang harus diketahui, yaitu:

  1.     Perhitungan jarimatika dapat dilakukan dari perkalian 6 sampai 10
  2.     Sudah menguasai perkalian 1 sampai 5
  3.     Untuk jari tangan kanan dan kiri memiliki nilai sama
  4.     Jika jari dilipat menyatakan satuan dan jari tidak dilipat menyatakan puluhan

 

Contoh Penerapan Jarimatika

Contoh penerapan aplikasi metode jarimatika untuk menyelesaikan soal 8 x 7 adalah sebagai berikut: 

  1. Untuk nilai 8 menggunakan jari tangan kanan kiri dan nilai 7 dengan tangan kanan.
  2. Tentukan bilangan puluhan dan satuan dari nilai dari jari yang dilipat dan tidak dilipat.
  3. Menentukan jumlah puluhan pada jari tangan kanan dan kiri. Jumlah puluhan pada jari kiri 30, sedangkan jari kanan 20 dan jumlah seluruhnya adalah 50.
  4. Menentukan jumlah satuan jari tangan kanan dan kiri. Jumlah satuan pada jari kiri adalah 2 dan jari kanan adalah 3. Kalikan jumlah satuan, sehingga menjadi 2 x 3 = 6.
  5. Langkah terakhir, jumlahkan puluhan dan satuan pada langkah ke-3 dan 4 menjadi 8 x 7 = 50 + 6 = 56.

Itulah sedikit pemaparan tentang metode jarimatika dalam operasi perkalian. Selain memiliki kelebihan, juga memiliki kekurangan. Namun jika sering latihan, maka kita dapat meminimalisir kekurangannya dan metode jarimatika adalah solusi cepat agar anak dapat lebih cepat dalam memahami operasi perkalian. (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 1,642 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis