Implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran mendorong penguatan kepribadian atau karakter peserta didik. Pelaksanaan proses penguatan tersebut melalui proyek pembelajaran, tepatnya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dalam proyek tersebut, siswa akan terdorong untuk menerapkan semua nilai, dimensi, atau elemen dalam Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan lain dari adanya sebuah proyek adalah untuk menciptakan pembelajaran yang kolaboratif. Nantinya, siswa akan berkesempatan untuk berkolaborasi dengan teman sejawat. Selain itu, kolaborasi ini juga akan membentuk tim kerja sama lain, seperti melalui guru, lintas siswa, atau komponen satuan pendidikan lainnya.
Semua pembaharuan yang ada dalam kurikulum merdeka bertujuan untuk mengembangkan pendidikan karakter yang dulunya dalam pembelajaran abad 21 dan revolusi industri 4.0. Yang pasti, semua itu untuk memperkuat karakter, capaian belajar, dan tujuan pendidikan lainnya.
Kegiatan belajar mengajar dalam kurikulum merdeka menuntut guru untuk menerapkan pembelajaran yang efektif, bermakna, dan menyenangkan. Selain untuk meningkatkan kompetensi siswa, guru juga belajar menggali potensi diri dalam pembelajar tersebut. Sehingga, baik siswa maupun guru akan lebih berkarakter.
Pada dasarnya, pendidikan tidak hanya membangun kognitif siswa. Namun, pendidikan juga menjadikan siswa lebih beradab dan berbudi luhur. Lantas, bagaimana wujud penguatan kepribadian dalam kurikulum merdeka? Well, sebagaimana yang tercantum dalam Profil Pelajar Pancasila, berikut adalah beberapa kegiatan berkarakter:
Pembelajaran intrakurikuler
Yang dimaksud dengan pembelajaran intrakurikuler adalah pembelajaran utama yang dilaksanakan di dalam kelas yang mana pelaksanaannya berdasarkan alokasi waktu tertentu. Penentuan alokasi tersebut terdapat dalam perencanaan pembelajaran. Artinya, sebelum penerapan kegiatan intrakurikuler, guru sudah siap dengan berkas-berkas rancangan pembelajaran.
Di sini, guru harus berupaya menciptakan pembelajaran yang menarik, efektif, dan memenuhi kebutuhan siswa. Sehingga, hal tersebut akan berdampak baik terhadap perubahan karakter siswa. Misalnya, KBM dengan model project based learning, wawasan kebangsaan, piket kelas bersama, dan lain sebagainya.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya