Nurdin Asnawi (2018:17) menyebut aplikasi Google Classroom adalah suatu serambi untuk setiap ruang lingkup pendidikan sebagai jalan keluar dari kesulitan dalam membuat, membagikan, dan mengelompokkan setiap penugasan tanpa kertas secara online.
Sejak pandemi Covid -19 melanda dunia pendidikan, terpaksa proses belajar mengajar yang awalnya dapat dilakukan di sekolah harus dilakukan di rumah. Semua itu merupakan kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Tak terasa, sudah hampir dua tahun ini kegiatan pembelajaran di rumah dilaksanakan. Meski masih banyak kendala yang dihadapi, satuan pendidikan mulai terbiasa menyelenggarakan Belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain itu juga juga ditemukan beberapa metode dan media yang efektif digunakan.
Dalam pelaksanaan model PJJ terdapat dua jenis, yaitu pembelajaran secara daring dan pembelajaran luring. PJJ daring merupakan pembelajaran yang menggabungkan teknologi elektronik dan teknologi berbasis internet dalam sebuah pembelajaran. Peserta didik dan guru berada di lokasi terpisah sehingga untuk melaksanakannya memerlukan sistem telekomunikasi internet untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.
Dalam melaksanakan pembelajaran online hendaknya memperhatikan prinsip tidak membahayakan dan realitistis. Keselamatan dan kesejahteraan siswa harus menjadi hal penting untuk dipikirkan. Upaya penyampaian materi pembelajaran jarak jauh perlu dibuat agar tidak menciptakan lebih banyak stres dan kecemasan bagi siswa dan keluarganya.
Dalam PJJ, guru juga wajib bersikap realistis. Artinya, guru hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dengan pembelajaran jarak jauh tersebut.
Menurut surat edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, Pembelajaran jarak jauh harus dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capai kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. Kedua, surat tersebut mengarahkan para guru untuk memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; serta memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran yang sesuai minat dan kondisi masing-masing siswa, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses fasilitas belajar yang dimiliki siswa.
Untuk itu, Google Classroom bisa menjadi salah satu pilihan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Google Classroom adalah layanan web gratis, yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah, yang bertujuan untuk menyederhanakan membuat, mendistribusikan dan menilai tugas tanpa harus bertatap muka. Tujuan utama google Classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara guru dan siswa. Herman, dalam Nurfiyati (2019: 51) mengemukakan bahwa Google classroom konsepnya merupakan kelas yang tersedia bagi siapa saja yang mempunyai Google Apps for Education.
Namun demikian, segala sesuatu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian halnya dengan Google Classroom. Di antara kelebihan Google Classroom adalah dapat memberikan kemudahan kepada guru dalam menyimpan bahan ajar, hingga memberikan tugas dalam satu aplikasi saja. Di sisi lain, siswa juga dapat melihat semua tugas dalam folder tertentu dan mendapatkan feedback dari guru atau pengajar.
Sedangkan kekurangan Google Classroom antara lain tampilannya kurang menarik bagi siswa dan saat Google Drive penuh, aplikasi tersebut tidak bisa digunakan secara maksimal lagi.
Dengan ilustrasi di atas, ternyata Google Classroom merupakan solusi pembelajaran jarak jauh. Aplikasi tersebut sangat mendukung khususnya di era pandemi saat ini. Aplikasi ini juga akan berguna untuk menyambut pendidikan masa depan yang diprediksi mengedepankan digital dengan pembelajaran.
Ditulis oleh Mardiyah, S.Pd.SD. (Guru SD Negeri 3 Kemranggon, Susukan, Banjarnegara)