Penerapan Blended Learning melalui model Flipped Classroom sangat dibutuhkan terutama dalam pelaksanaan PTM terbatas. Flipped classroom merupakan sebuah model pembelajaran yang mana siswa mempelajari materi sendiri terlebih dahulu sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru.
Konsep dari model pembelajaran Flipped Classroom ini adalah apa yang umumnya hanya dapat dilakukan di kelas sekarang juga dapat dilakukan di rumah begitu sebaliknya. Model pembelajaran Flipped Classroom ini dapat digunakan untuk melatih siswa agar aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran.
Dalam penerapannya, model pembelajaran Flipped Classroom dapat diintegrasikan dengan teknologi untuk melaksanakan pembelajaran online di rumah untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yaitu dengan menggunakan internet yang di desain untuk kegiatan belajar mengajar yang inovatif dengan pembuatan kelas virtual memanfaatkan learning management system (LMS).
Keberadaan LMS ini dapat dijadikan sebagai media promosi bagi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning). Agar dapat memfasilitasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang berbasis student centered learning, guru dapat memanfaatkaan berbagai LMS yang tersedia pada google salah satunya adalah Google Classroom yang dikembangkan oleh Google dan diperuntukkan untuk dunia pendidikan.
Kelebihan Google Classroom yaitu platform belajar ini mudah untuk dipelajari penggunaannya baik oleh guru maupun siswa. Dengan bantuan Google Classroom, guru dapat mengkreasikan kelas virtualnya sendiri untuk melaksanakan pembelajaran online dan mengunggah bahan instruksional yang di dalamnya terdapat sumber belajar untuk dipelajari siswa secara mandiri saat di rumah.
Selain itu pembelajaran berbasis Blended Learning merupakan suatu bentuk pembelajaran kombinasi antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online yang memanfaatkan peran teknologi.
Ada dua bagian utama pada model pembelajaran Flipped Classroom yaitu pembelajaran yang berlangsung di sekolah dan di rumah. Pada model pembelajaran ini, pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dan di rumah saling berkontribusi satu sama lain sehingga secara garis besar, pelaksanaan model ini diawali dari pembelajaran di rumah secara online.
Pada pembelajaran online, guru dapat menggunakan bantuan aplikasi tertentu untuk memberikan bahan ajar yang akan dipelajari oleh siswa secara mandiri. Selanjutnya, pada saat pembelajaran tatap muka di sekolah, guru dapat memfasilitasi dan membimbing siswa untuk memperdalam konsep pembelajaran yang telah dipelajari oleh siswa di rumah dengan mengintensifkan pemberian latihan berbasis masalah dan pengerjaan proyek.
Banyak bahan ajar yang dapat digunakan untuk merealisasikan model pembelajaran Flipped Classroom ini, salah satunya berupa video pembelajaran. Video pembelajaran ini dapat diberikan kepada siswa ketika melaksanakan pembelajaran online.
Melalui video pembelajaran ini, siswa dapat mempelajari materi ajar secara mandiri di rumah sebelum diperdalam saat pembelajaran tatap muka di kelas. Selain itu, dengan menggunakan video pembelajaran, siswa dapat belajar dengan menyesuaikan kecepatan belajar masing-masing, karena siswa dapat menghentikan, mengulang-ulang, dan mempelajari materi dalam video pembelajaran kapan dan di mana saja.
Model pembelajaran Flipped Classroom dapat memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa daripada model pembelajaran langsung yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, kemandirian belajar, serta kemahiran dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu pada penerapan model pembelajaran Flipped Classroom juga memberi dampak positif terkait peran teknologi dalam dunia pendidikan dengan mengkombinasikan pembelajaran online di rumah dan tatap muka di kelas dengan pengintegrasian teknologi di dalamnya.
Segera Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga Untuk Mengikuti Pelatihan ” Penerapan Blended Learning Dengan Metode Flipped Classroom Dalam PTM Terbatas” yang Diselenggarakan Oleh e-Guru.id
Penulis : (EYN)