Seiring dengan berkembangnya zaman maka tak hanya berdampak pada teknologi dan informatika saja namun juga membuat sistem pendidikan terutama di Indonesia mengalami perkembangan sehingga muncul istilah hybrid learning dan blended learning. Namun masih banyak masyarakat yang belum memahami pengertian hybrid learning dan blended learning.
Sistem pendidikan di Indonesia selama beberapa tahun ini mengalami perubahan yang signifikan termasuk di dalamnya menggunakan sistem hybrid learning. Sistem perkembangan pendidikan di Indonesia yang awalnya hanya menggunakan sistem konvensional kini mulai beralih ke sistem yang serba digital.
Di era digitalisasi ini proses belajar mengajar tidak hanya bisa belajar di dalam kelas atau di ruangan kelas namun proses belajar mengajar sudah bisa berlangsung di mana saja dan kapan saja tidak terikat oleh ruang dan waktu. Pada masa pandemi seperti saat ini pembelajaran hybrid learning dan blended learning sudah berlangsung secara daring.
Model pembelajaran hybrid learning ini sama halnya dengan melakukan blended learning yang mana pembelajaran siswa dikombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring. Pembelajaran hybrid learning ini mengombinasikan beberapa aspek yaitu pembelajaran tatap muka, pembelajaran berbasis web serta pembelajaran didukung media cetak atau modul elektronik dengan berbagai multimedia lainnya.
Oleh karena itu pada pembelajaran hybrid learning memiliki lima model yang telah dirancang dan disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang dialami berbagai sekolah yang berbeda di Indonesia yaitu:
1. Model hybrid learning 1
Model pembelajaran hybrid learning 1 merupakan model pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet secara penuh setiap proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Model pembelajaran jenis ini guru dan siswa dituntut untuk standby di depan perangkat atau teknologi yang digunakan karena semua KBM berlangsung menggunakan jaringan internet.
Meski demikian instruksi pelaksanaan model hybrid learning 1 ini dapat dilakukan secara tatap muka tanpa guru dan siswa atau peserta didik harus masuk ke dalam kelas atau ke dalam ruangan.
2. Model hybrid learning 2
Model pembelajaran kedua ini merupakan implementasi dari hybrid learning yang bisa menggunakan koneksi atau jaringan internet penuh atau juga bisa tidak menggunakan jaringan internet penuh. Metode hybrid learning 2 ini peserta didik atau siswa diberikan pilihan untuk selalu online atau menggunakan jaringan internet saat proses belajar mengajar.
Sehingga dalam model hybrid learning ini masih diselingi pembelajaran atau proses belajar mengajar secara tatap muka dengan memerhatikan berbagai aspek, salah satunya aspek kesehatan. Adapun tatap muka yang dilaksanakan dengan siswa hadir ke sekolah hanya untuk mengumpulkan tugas-tugas.
3. Model hybrid learning 3
Model atau jenis hybrid learning yang ketiga ini merupakan implementasi penggunaan fasilitas internet yang cukup banyak saat kegiatan pembelajaran. Pembelajaran tatap muka dilakukan jika ada kegiatan diskusi kelas atau praktikum di kelas. Penggunaan internet di model ketiga ini sama dengan model pertama di mana peserta didik atau siswa dan guru lebih aktif mengakses internet.
4. Metode hybrid learning 4
Metode hybrid learning 4 merupakan model pembelajaran yang masih menggunakan fasilitas internet di dalam kegiatan belajar mengajar namun masih banyak kegiatan tatap muka antara peserta didik atau siswa dengan guru. Sehingga internet di sini hanya digunakan sebagai pendukung pembelajaran, misalnya saat diskusi atau mencari bahan.
5. Metode hybrid learning 5
Metode hybrid learning 5 ini tidak menuntut siswa untuk selalu terhubung dengan internet saat proses belajar mengajar. Sehingga dalam model ini sangat memudahkan siswa atau peserta didik, terutama di Indonesia yang masih banyak mengalami keterbatasan jaringan atau belum bisa menjangkau internet dengan baik. Adapun penggunaan internet di metode hybrid learning 5 ini yakni jika mereka harus ke sekolah atau bisa mengakses internet melalui fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah.
Jika bapak dan ibu berminat agar tulisannya dapat dimuat di Naikpangkat.com bapak dan ibu dapat mengikuti program Publikasi Artikel Populer di Naikpangkat.com,
Keuntungan Publikasi artikel di Naikpangkat.com yaitu:
- Dapat surat keterangan terbit
- Karya tulis dibaca oleh ribuan orang
- Koreksi artikel dan masukan dari editor berpengalaman
- Konsultasi gratis kepenulisan artikel populer
- Berpotensi mendapat angka kredit 1,5 untuk kenaikan pangkat guru
Berikut ada beberapa prosedur untuk publikasi artikel populer di Naikpangkat.com yakni:
- Kirim artikel dengan minimal 400 kata atau maksimal 1.200 kata
- Sertakan gambar pendukung (bila ada)
- Lakukan pembayaran 95 ribu per artikel ke no rekening BCA. No Rekening 816-106-4548
- Kirimkan artikel melalui link PUBLIKASIARTIKELPOPULER
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pembuatan artikel populer yang ditayangkan di Naikpangkat.com dapat mengunjungi facebook: naikpangkatcom, Telegram: naikpangkatcom atau anda dapat mengunjungi website naikpangkat di naikpangkatcom. Informasi selengkapnya dapat menghubungi nomor telepon 0813-3404-0185 ( Moh Haris S)
Penulis: Erlin Yuliana, Instagram: erlinyuliana3110