Terdapat sejumlah model pembelajaran daring bisa diterapkan dalam pembelajaran daring sehingga dari pembelajaran tersebut diharapkan akan didapatkan hasil yang maksimal.
Pembelajaran daring sendiri menjadi wajah baru dalam pendidikan, terlebih di Indonesia. Model pembelajaran daring ini mulai marak diterapkan di Indonesia setelah muncul pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 lalu. Karena pemerintah melarang pembelajaran tatap muka di dalam kelas, maka sekolah-sekolah melakukan pembelajaran secara daring untuk mengurangi risiko penularan virus di kalangan siswa dan guru.
Karena masih terbilang sangat baru, pembelajaran daring banyak menyisakan masalah. Para guru seolah masih meraba-raba model pembelajaran seperti apa yang cocok digunakan dalam pembelajaran daring. Memang harus diakui bahwa banyak guru yang mengalami kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini.
Kondisi ini menuntut para guru harus belajar lebih jauh terkait variasi model-model pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran daring. Sebab di dalam pembelajaran daring pada kenyataannya sering membuat siswa cepat bosan, malas mengikuti pembelajaran, mengalami kendala teknis, dan lain sebagainya.
Dengan melihat masalah-masalah yang ada tersebut, maka seorang pendidikan perlu terus mencari alternatif yang tepat untuk pelaksanaan pembelajaran daring.
Di dalam artikel ini akan dipaparkan tiga alternatif model pembelajaran daring yang bisa digunakan. Mungkin dengan paparan ini, bisa membantu para pendidik yang tengah mengalami kesulitan dalam pembelajaran daring.
Pembelajaran Daring Berbasis Kompetensi
Di dalam pembelajaran daring, guru bisa menerapkan proses pembelajaran berbasis kompetensi. Artinya dalam pembelajaran tersebut para siswa diarahkan untuk memiliki kemampuan berpikir yang kritis (critical thinking) sehingga akan memiliki kemampuan mengatasi masalah dengan baik, kreativitas (creartivity), kompetensi kerja sama (collaboration), dan komunikasi (communication).
Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengasah kompetensi yang telah disebutkan di atas. Misalnya, untuk mengasah kompetensi kerja sama, guru bisa meminta para guru untuk mengerjakan proyek secara bersama-sama.
Pembelajaran Daring Hybrid
Pembelajaran daring hybrid adalah model pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran online dan pertemuan tatap muka. Dengan model pembelajaran seperti ini akan membuat pembelajaran lebih variatif.
Ketika pembelajaran dilakukan secara daring, guru dan siswa dapat membahas materi pelajaran melalui pertemuan virtual. Kemudian saat tatap muka, bisa menjadi kesempatan untuk melakukan evaluasi dan juga melengkapi kekurangan-kekurangan yang terjadi selama pembelajaran dilakukan secara online.
Pembelajaran Daring dengan Video
Alternatif model pembelajaran daring yang lain dan bisa digunakan adalah pembelajaran yang dilakukan melalui video. Dengan video tersebut, guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa. Video bisa menjadi media yang efektif untuk pembelajaran karena mengandung unsur visual dan audio yang dapat menyampaikan pesan kepada siswa.
Setelah proses pembelajaran melalui video tersebut, guru dapat melakukan evaluasi, diskusi, dan lain sebagainya melalui sebuah grup online. Cara ini mungkin sudah banyak dilakukan oleh para pengajar dalam pembelajaran daring saat ini namun mungkin juga ada yang belum pernah mencobanya.
Nah, itulah beberapa alternatif model pembelajaran daring yang bisa digunakan. Diharapkan dengan model pembelajaran yang telah dipaparkan di atas, para siswa akan lebih aktif dan termotivasi untuk belajar.
Ikuti Diklat “Mengenal Lebih dalam Model-Model Pembelajaran Paling Efektif di Masa Daring” melalui link berikut ini:
DAFTAR DIKLAT
Diklat ini dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya:
DAFTAR MEMBER
Info lebih lanjut:
Telegram: t.me/CS_eguruid
WhatsApp: 081575345555