Wayang sebagai Media Pembelajaran – Wayang bisa menjadi media pembelajaran yang menarik di tengah kegiatan belajar mengajar. Media belajar tersebut sebenarnya bisa diterapkan di mata pelajaran apa saja–semua tergantung dari kreativitas seorang guru.
Wayang sendiri adalah sebuah seni pertunjukan yang sudah ada sejak lama di tengah-tengah masyarakat, khususnya di Indonesia. Dulu, banyak orang yang menyukai kesenian tersebut. Pasalnya selain sebagai media hiburan, pertunjukan wayang juga bisa memberikan nasihat-nasihat yang mendidik.
Wayang sendiri memiliki berbagai jenis, misalnya wayang kulit, wayang orang, wayang tengul, dan lain sebagainya. Dan yang paling populer adalah wayang kulit.
Di dalam pertunjukan wayang biasanya akan mengangkat sebuah judul tertentu. Dalam membawakan alur ceritanya, dikisahkan oleh seorang dalang.
Sayangnya, pertunjukan wayang memang kurang populer akhir-akhir ini. Cerita-cerita dalam pertunjukan wayang yang terlalu panjang sepertinya membuat generasi saat ini kurang menyukai.
Namun perlu diketahui bahwa wayang pernah menjadi pertunjukan yang digemari di masa tempo dulu. Sehingga media wayang ini digunakan untuk berbagai kepentingan, sebagai media pendidikan, misalnya. Bahkan para wali songo dikatakan menggunakan wayang sebagai media dakwah untuk penyebaran agama Islam.
Pihak sekolah yang menjadi pusat kebudayaan, memiliki tanggung jawab untuk melestarikan warisan kesenian, termasuk wayang ini. Namun tentu saja hal itu tidak mudah.
Tetapi bagaimanapun, wayang tetap bisa dikenalkan pada para peserta didik di sekolah dengan berbagai cara.
Melansir dari Radar Semarang, bahwa di Semarang terdapat sebuah sekolah yang memiliki cara unik dalam upaya melestarikan kesenian wayang. Sekolah tersebut mencoba untuk mengenalkan karakter wayang kepada para siswa. Caranya yaitu dengan memberi nama kelas dengan nama-nama karakter di dalam pewayangan.
Bahkan di dalam pembelajaran pun wayang bisa digunakan sebagai alat bantu untuk menjelaskan sebuah materi yang cukup kompleks. Misalnya dalam pembelajaran mata pelajaran Fisika untuk menjelaskan tentang alat-alat optik di kelas XI IPA, guru bisa menggunakan tokoh Punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Dengan alat bantu tersebut, dapat dibangun sebuah dialog untuk menjelaskan terkait konsep optik. Sehingga para siswa akan memberikan perhatian lebih pada guru karena menariknya media yang digunakan.
Pemilihan karakter Punakawan bisa menjadi pilihan yang tepat karena karakter tersebut, memiliki sifat yang lucu dan unik.
Nah, itu adalah salah satu contoh penerapan dalam penggunaan wayang sebagai media pembelajaran. Adapun dalam penerapan di mata pelajaran yang lain, dapat dikreasikan oleh guru yang bersangkutan.
Jadi, pada intinya, wayang bisa menjadi alat pembelajaran yang sangat menarik. Selain sebagai upaya untuk menjaga khazanah kebudayaan nusantara juga bisa memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!