Dari tahun ke tahun perkembangan teknologi semakin canggih. Ponsel pintar (smartphone) adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi canggih tersebut.
Pada mulanya, ponsel hanya sebagai alat komunikasi dua arah. Kemudian para ahli merancang sedemikian rupa sehingga pemanfaatannya pun makin meluas.
Tak bisa dipungkiri semakin diperbaharui, maka pemanfaatan ponsel pintar pun semakin banyak. Penggunanya tidak hanya sebatas pada kalangan ekonomi menengah ke atas. Kalangan menengah ke bawah pun sudah mampu memiliki ponsel pintar. Bukan hanya kalangan dewasa saja yang dapat menggunakan smartphone tersebut, namun anak-anak pun bisa memakainya.
Saat ini ponsel atau handphone (HP) bukan hanya digunakan sebagai alat komunikasi. Apalagi setelah kemunculan sistem Android dan internet, menjadikan HP sebagai alat yang sangat multifungsi. Alat ini bisa digunakan sebagai media bersosial secara online. Ponsel masa kini juga biasa digunakan sebagai sumber informasi yang akurat maupun yang tidak akurat.
Sementara itu, penggunaan HP di kalangan anak-anak makin meningkat akhir-akhir ini. Terlebih ketika di masa pandemi Covid-19 yang berdampak sangat besar sekali ke berbagai sektor kehidupan sosial, salah satunya sektor pendidikan. Sejak saat itu, anak-anak mulai mengenali bahkan harus bergulat dengan HP. Sebab, belajar dengan sistem tatap muka di sekolah harus dihentikan. Lalu mereka diwajibkan untuk belajar secara online melalui HP.
HP dengan sistem Android sangat mempermudah untuk kebutuhan belajar online tersebut. Itu adalah kelebihannya.
Tapi di samping itu, HP memiliki kekurangan yaitu di antaranya efek bahaya yang disebabkan oleh radiasinya. Jika digunakan dalam waktu lama bisa membuat mata lelah, kepala berkunang-kunang, bahkan sampai kecanduan atau adiktif terhadap layar ponsel.
Melihat dua sisi tersebut, sudah seharusnya kita bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk dalam penggunaan ponsel pintar, terutama bagi anak-anak.
Ditulis oleh Ine Yunaeni, S.S, Guru SMAN 5 Kota Serang