Marketplace guru saat ini menjadi perbincangan hangat di tengah tengah warga Indonesia, terlebih lagi di kalangan para tenaga pendidik. Hampir sudah 1 bulan belakangan ini banyak para tokoh yang mulai meneliti akan usulan terbaru tersebut, lantaran adanya kabar mengejutkan yang berkaitan dengan para tenaga pengajar di seluruh Indonesia. Yang mana marketplace khusus untuk guru ini merupakan usulan dari Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Ternyata tidak banyak yang tahu jika usulan ini menjadi pro kontra di karenakan di nilai menjadi sebuah masalah besar kedepannya. Marketplace guru menimbulkan masalah besar, kenapa?
Permasalahan dari para guru terlebih lagi untuk para guru honorer di tanah air menjadi hal yang belum dapat juga di selesaikan oleh pihak pemerintah. Di mana dengan begitu sangat jelas jika para pengajar kontrak, tidak sama halnya dengan para PNS. Di mana mereka juga sudah memiliki gaji yang besar sehingga kehidupannya mapan.
Untuk gaji yang di miliki oleh kebanyakan guru honorer memang bisa di katakan jika sangatlah standar bahkan jika di ukuran dengan UMR. Tidak hanya itu, terkadang juga gaji yang mereka terima harus di tahan hingga berbulan-bulan lantaran harus menunggu pencairan dana sekolah maupun juga dari dana BOS. Selain itu, banyak juga beberapa resiko yang sudah mulai mengintai tenaga pengajar. Di antaranya yaitu pindah, berhenti, pensiun, maupun juga meninggal dunia yang tidak dapat di antisipasi.
Masing-masing sekolah juga kadang menerima tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan kualitas serta juga kuantitas pengajar yang di butuhkan. Sehingga, itu semua akan berdampak negatif terhadap kualitas pendidikan sekolah, lantaran permasalahan tersebut.
Hal itu akhirnya membuat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim berencana untuk membuat marketplace untuk tenaga pengajar.
Halaman Selanjutnya
Tujuan dalam terbentuknya marketplace tenaga pengajar
Halaman : 1 2 Selanjutnya