Tunjangan Sertifikasi Dihapus Dalam RUU Sisdiknas Yang Baru? Simak Penjelasannya

- Editor

Senin, 25 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tunjangan Sertifikasi – Terdapat banyak pertanyaan dan dugaan bahwa dalam Rancangan Undang-undang Sisdiknas yang baru Tunjangan Profesi Guru atau Tunjangan Sertifikasi dihapus. Namun sebelum masuk ke pembahasan Tunjangan Sertifikasi dihapus atau tidak dala rancangan undang-undang sisdiknas yang baru, perlu kita ketahui bahwasanya benar adanya bahwa Kemendikbud Ristek sedang merancang sistem Undang-undang Sisdiknas yang baru.

Saat ini terdapat 3  Undang-undang pendidikan yang kita gunakan antara lain sebagai berikut :

  1. Undang-undang Sisdiknas
  2. Undang-undang Pendidikan Tinggi atau Dikti
  3. Undang-undang Guru dan Dosen

Kemudian untuk saat ini pemerintah sedang merancang 1 Undang-undang Sisdiknas baru yang terintegrasi dan holistik. Artinya Undang-undang Sisdiknas yang sedang dirancang nantinya akan mencakup 3 dari undang-undang pendidikan yang sedang dipakai sekarang. dan nantinya hanya akan ada 1 undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

Berita Tentang Tunjangan Sertifikasi Dihapus Dalam RUU Sisdiknas

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berjanji dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan Tunjangan Profesi Guru tidak akan dihapus melalui revisi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).

Hal tersebut menanggapi adanya dugaan penghapusan dana BOS dan TPG dari Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia, Indra Charismiadji yang bersumber dari pasal 8 RUU Sisdiknas.

Dalam pasal 8 poin c RUU Sisdiknas bertuliskan “Setiap warga negara wajib bertanggung jawab menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi pelajar yang dibebaskan dari kewajiban sebagaimana dimaksud dalam huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Kemendikbud Ristek menjelaskan saat ini pembentukan RUU Sisdiknas masih pada tahap perencanaan. Sesuai dengan masukan yang diterima sebelumnya dari beberapa elemen, saat ini Kemendikbud Ristek terus melakukan sosialisasi dengan berbagai pihak.

Kemudian, Kemendikbud Ristek juga melakukan proses review dan formulasi berbagai masukan yang sudah diterima, baik tertulis maupun lisan sebagai bahan penyempurnaan berkelanjutan naskah akademik dan rancangan undang-undang.

Revisi UU Sisdiknas Berusaha Melebur Tiga Undang-undang Jadi Satu

Undang-Undang (UU) 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang sudah berumur 19 tahun sedang direvisi. Nantinya revisi UU Sisdiknas ini bakal melebur tiga UU menjadi satu. Selain UU Sisdiknas itu sendiri, juga UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen serta UU 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Revisi UU Sisdiknas sendiri sudah masuk dalam Prolegnas Legislasi Nasional (Prolegnas) Jangka Menengah 2020-2024. Revisi UU Sisdiknas ini dimotori oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Dari parlemen banyak dukungan penyatuan tiga UU di sektor pendidikan tersebut.

Menteri Keuangan Sudah Menganggarkan Tunjangan Sertifikasi Untuk Tahun 2023

Nasib Tunjangan Profesi Guru sempat dibicarakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani membicarakan tentang anggaran pendidikan salah satunya termasuk anggaran Tunjangan Sertifikasi atau Tunjangan Profesi Guru

Sri Mulyani mengatakan bahwa anggaran pendidikan untuk tahun 2023 lebih besar dari tahun 2022. Dibandingkan dengan tahun lalu, Menteri Keuangan mengatakan bahwa untuk anggaran pendidikan tahun 2023 sekitar 595,9 Triliun sampai 542,8 Triliun.

Anggaran tersebut akan mendukung berbagai belanja pendidikan. Termasuk pula beasiswa pendidikan untuk anak negeri Indonesia.

“Ini akan mendukung berbagai belanja pendidikan, termasuk beasiswa kepada murid-murid yaitu 20 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar kepada mahasiswa sebanyak 975,3 ribu mahasiswa,” ungkapnya.

Selain untuk beasiswa, alokasi anggaran tersebut diperuntukkan pula bagi guru dan PNS untuk membayar Tunjangan Profesi Guru (TPG).

Tidak hanya TPG, biaya Operasional Sekolah seperti BOS dan BOP masuk pula dalam anggaran tersebut.

“Untuk membayar Tunjangan Profesi Guru dan PNS sebanyak 244 ribu orang. Belanja pendidikan dipakai Operasi Sekolah melalui BOS dan juga sampai tingkat PAUD,” terangnya.

Adapun UU yang mengatur tentang Tunjangan Profesi Guru terdapat dalam UU Nomor 14 Tahun 2005.

Pada UU yang mengatur TPG terlihat jelas dalam pasal 16 sebagaimana dimaksud dalam pasal 15, yang memiliki dua poin penting.

Poin pertama mengenai pemberian Tunjangan Profesi Guru diberikan kepada yang telah memiliki sertifikat pendidik. Poin kedua tentang pemberian yang setara dengan satu kali gaji pokok.

Untuk lebih jelasnya mengenai UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terkait TPG, dapat disimak sebagai berikut:

Pasal 16:

1. Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat 1 kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. 

2. Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat masa kerja; kualifikasi yang sama.

Selagi UU tidak diubah, maka guru akan tetap menerima Tunjangan Profesi Guru

Demikian artikel mengenai Tunjangan Sertifikasi Dihapus Dalam RUU Sisdiknas Yang Baru. Semoga bermanfaat

(smo/smo)

Dapatkan informasi pendidikan dan guru terupdate di channel https://t.me/gurucerdaseradigital

Berita Terkait

Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan Tunjangan Sertifikasi Guru dalam THR 2024
Kabar Gembira, Kebijakan Mendikbud tentang Uang Tambahan Setiap Bulan Untuk Guru Non Sertifikasi
Guru Harus Siapkan Administrasi Untuk Pencairan TPG Triwulan 1 Tahun 2024
Penjelasan Ditjen GTK bahwa Guru Honorer Tidak Terakomodasi dalam PPPK 2024 Tidak Akan Menjadi PPPK Paruh Waktu, Kabar Baik atau Kabar Buruk?
Harap Perhatikan, Guru Sertifikasi  Gagal Mendapatkan Pembayaran TPG Triwulan 1 Karena Ini
Benarkah Guru dan Kepala Sekolah Akan Terima 2 Jenis Tunjangan Sebelum Lebaran? Simak Penjelasannya
Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!
Segera Cek Saldo, THR Guru PNS dan PPPK Siap Dicairkan 28 Maret untuk Daerah Berikut
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 29 Maret 2024 - 12:13 WIB

Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan Tunjangan Sertifikasi Guru dalam THR 2024

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:00 WIB

Kabar Gembira, Kebijakan Mendikbud tentang Uang Tambahan Setiap Bulan Untuk Guru Non Sertifikasi

Jumat, 29 Maret 2024 - 09:21 WIB

Guru Harus Siapkan Administrasi Untuk Pencairan TPG Triwulan 1 Tahun 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:02 WIB

Penjelasan Ditjen GTK bahwa Guru Honorer Tidak Terakomodasi dalam PPPK 2024 Tidak Akan Menjadi PPPK Paruh Waktu, Kabar Baik atau Kabar Buruk?

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:29 WIB

Harap Perhatikan, Guru Sertifikasi  Gagal Mendapatkan Pembayaran TPG Triwulan 1 Karena Ini

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:52 WIB

Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:00 WIB

Segera Cek Saldo, THR Guru PNS dan PPPK Siap Dicairkan 28 Maret untuk Daerah Berikut

Rabu, 27 Maret 2024 - 10:24 WIB

Dirjen GTK Menjawab, Nasib Honorer Tidak Masuk Database BKN di Seleksi PPPK 2024

Berita Terbaru