Tidak banyak orang yang berprofesi sebagai guru memiliki kemahiran dan produktif dalam menulis, apalagi memiliki kegiatan literasi yang cukup padat di luar kesibukan mengajar siswa di sekolah. Dan Tukijo adalah sedikit di antara guru yang mahir dan produktif dalam menulis.
Bukan hanya itu saja, Tukijo juga sangat rajin memberikan motivasi dan dorongan untuk rekan-rekan guru lainnya agar mau menulis. Atas perannya tersebut lah, ia kemudian pantas dinobatkan sebagai peraih Jateng Pos Award pada tahun 2019 lalu.
Tukijo atau yang akrab dipanggil Pak Jo, lahir di sebuah desa kecil di Cilacap, pada 4 Mei 1980. Saat masih SMA, ia sudah ditinggal meninggal dunia oleh ibunya. Dan ia merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Praktis ia merasa memiliki tanggung jawab dalam mengurus adik-adiknya.
Meskipun diliputi kondisi hidup yang serba sulit saat itu, namun ia memiliki semangat untuk mengubah nasib. Ia mengawali perjuangan itu dengan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Negeri Semarang. Setelah lulus, janji dan tekad mengubah nasib akhirnya terwujud setelah diterima sebagai guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saat ini, guru yang tinggal di daerah Gunungpati, Semarang tersebut bertugas di SMPN 17 Semarang.
Meskipun sudah memiliki kemampuan dalam menulis, guru yang saat ini sedang menyelesaikan Program Studi Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas PGRI Semarang tersebut tetap rajin mengembangkan skill melalui pelatihan-pelatihan. Sesekali ia pernah mengikuti pelatihan terkait penulisan artikel yang diselenggarakan oleh e-Guru.id.
Sebagai guru PNS, Pak Jo memang harus terus mengasah kemampuannya dalam menulis, khususnya menulis artikel ilmiah. Sebab menghasilkan karya ilmiah merupakan salah satu syarat agar bisa dapat angka kredit dan bisa naik pangkat.
“Mampu memahami dunia menulis sebagai bentuk karya tulis ilmiah untuk keperluan angka kredit guru,” itu kata Pak Jo terkait manfaat pelatihan yang pernah diikuti tersebut.
Dunia menulis sebenarnya bukan hal yang baru bagi Pak Jo mengingat ia sendiri merupakan pengelola pelatihan kepenulisan dan aktivis literasi di Jawa Tengah. Hampir setiap pekan, ia mengisi pelatihan terkait menulis untuk rekan-rekan guru. Sebagai penerima Jateng Pos Award tentu saja ia dipercaya untuk mendampingi para rekan guru dalam menulis artikel di media massa atau menulis buku.
Di samping produktif menulis di sejumlah media, Pak Jo juga sering menjadi editor untuk buku-buku yang akan diterbitkan.
Selain kegiatan di atas, kesibukan lain Pak Jo adalah menjadi trainer pengembangan TIK. Perlu diketahui bahwa pada tahun 2017, Pak Jo pernah mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar Kemdikbud. Kemudian ia lulus sebagai 30 besar se-Jawa Tengah. Kemudian diseleksi lagi dan dinobatkan sebagai DRB di Jakarta. Sejak itu, ia makin dikenal dan terus membagikan praktik baik dalam bidang pengembangan TIK bagi guru di Jawa Tengah. Pernah juga mengisi pelatihan hingga Kepulauan Riau, Jakarta, dan Bali.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud