Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) tahun ini akan berlangsung sebentar lagi. Sekolah perlu memberikan pendampingan kepada siswanya untuk mencapai hasil terbaik. Meskipun AKM tidak menentukan kelulusan siswa.
AKM adalah sebuah instrumen untuk mengukur kompetensi siswa di bidang literasi dan numerasi. Dua hal tersebut menjadi pokok utama dalam AKM karena dua kompetensi tersebut merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa untuk menyongsong masa depan.
Soal dalam ujian literasi bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa menangkap atau memahami sebuah teks dalam bentuk informasi atau sastra. Sementara soal-soal numerasi untuk menguji kemampuan daya pikir siswa memahami sebuah informasi yang disajikan dalam angka-angka. Dua kemampuan tersebut merupakan hal paling mendasar yang harus dimiliki oleh siswa.
Siswa yang akan mengikuti ujian AKM adalah mereka yang duduk di kelas 5 untuk setingkat sekolah dasar; kelas 8 untuk setingkat SMP; dan kelas 11 untuk setingkat SMA. Dan dari masing-masing sekolah terdapat 30 sampai 45 siswa yang akan mengikuti tes tersebut, dipilih secara acak oleh pemerintah.
Meskipun tidak menentukan kelulusan dan tidak memiliki dampak negatif terhadap kredibilitas sekolah, AKM tetap harus disiapkan dengan matang. Dan berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan sekolah untuk persiapan tersebut.
Pemetaan Mutu Guru
Sekolah harus segera melakukan pemetaan terhadap mutu guru. Setiap guru dituntut mengembangkan keterampilannya sendiri sebagai seorang pengajar. Dengan begitu, guru diharapkan mampu mendongkrak potensi siswa secara maksimal, terlebih dalam hal berpikir tingkat tinggi.
Ketika mengajar, guru tidak boleh berorientasi pada dirinya sendiri. Namun harus melibatkan para siswa untuk berpikir, mengajak untuk memecahkan masalah, dan lain sebagainya.
Berorientasi pada Keterampilan Berpikir
Seluruh guru harus mengubah paradigma bahwa seluruh pengajaran mata pelajaran harus berorientasi pada keterampilan, terlebih dalam keterampilan berpikir.
Selama ini yang sering terjadi kemampuan siswa dalam memahami teks masih dibebankan pada guru bahasa Indonesia. Dan untuk memahami numerasi selalu diserahkan kepada guru Matematika.
Nah, mulai saat ini kegiatan literasi dan numerasi harus bisa tumbuh dari mata pelajaran apa saja. Salah satu contoh praktik yang bisa dilakukan adalah membiasakan siswa untuk bertanya. Secara tidak langsung, cara tersebut akan melatih berpikir siswa secara kritis.
Memberi Fasilitas pada Guru
Sekolah perlu memberikan fasilitas kepada para gurunya agar dapat mengakses informasi yang lebih luas. Dengan bantuan IT, akan membuat guru lebih kaya informasi.
Dengan fasilitas IT yang memadai, guru dapat mengakses sumber-sumber bacaan dari luar sekolah yang dapat memperkaya wawasan guru yang akan bermuara pada sisa.
Menggalakkan Literasi
Sekolah perlu membuat gerakan literasi secara menyeluruh yang dapat menyentuh siswa dan guru sendiri. Dengan gerakan tersebut, guru dan siswa diharapkan mampu mengembangkan literasi lebih baik.
Literasi yang dapat dikembangkan bisa mencakup banyak hal. Mulai dari literasi finansial, sains, numerasi dan lain sebagainya.
Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan sekolah untuk menyiapkan AKM untuk jangka panjang. Selain itu, sekolah juga bisa membekali setiap guru dengan bacaan-bacaan yang bermanfaat terkait AKM.