Pandemi Covid-19 menyebabkan semua lini kehidupan yang ada di muka bumi ini mengalami perubahan. Dunia Pendidikan kita pun sempat dibuat pontang-panting dengan keadaan ini. Hampir menginjak dua tahun ini pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau yang kita kenal dengan pembelajaran daring.
Dalam pembelajaran daring tersebut, apakah guru-guru kita sudah sesuai dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik? Apa kendala serta tantangan yang terjadi di lapangan? Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Seorang guru yang profesional idealnya mampu dan memiliki strategi pembelajaran jitu dalam meramu dan menyajikan pembelajaran yang berkualitas kepada siswanya apapun dan bagaimanapun situasi dan kondisinya.
Strategi pembelajaran, menurut Frelberg & Driscoll (1992) adalah langkah yang dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula. Dari sini dapat digaris bawahi bahwa strategi pembelajaran bagi guru merupakan hal utama yang harus dikuasai dalam mencapai tujuan pembelajaran yang tentunya disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
Sementara itu, pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan di dalam jaringan di mana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung Pembelajaran daring memanfaatkan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Nah, ketika pembelajaran saat ini dilakukan dengan cara yang demikian, maka strategi yang dibutuhkan pun perlu disesuaikan agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan tidak membosan.
Pembelajaran daring di Indonesia yang mulai marak dilakukan sejak awal tahun 2020 tidak lepas dari berbagai masalah. Berdasarkan hasil survey, permasalahan utama yang terjadi di antaranya adalah keterbatasan infrastruktur. Permasalahan yang dimaksud meliputi ketersediaan jaringan internet, ketersediaan listrik.
Di samping hal tersebut yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring adalah beberapa hal teknis yang dihadapi oleh orang tua, siswa, dan juga guru. Permasalahan siswa dan ortu utamanya adalah permasalahan finansial terkait dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan pulsa atau kuota data agar dapat mengikuti pembelajaran online.
Sedangkan masalah yang dihadapi oleh guru, sebagian besar adalah tingkat literasi terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Bila kita melihat kondisi sebagian besar guru di negara kita, mereka belum terbiasa untuk melaksanakan pembelajaran daring dikarenakan tidak semua guru mampu menguasai platform pembelajaran daring. Akibatnya, mereka mengajar daring secara ala kadarnya. Hal ini dapat berakibat siswa menjadi jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang kurang bersemangat dalam belajar tentu tujuan pembelajaran tidak akan dapat tercapai secara optimal.
Dari kasus di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring perlu dilakukan dengan konsep yang matang dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Jika semua itu terpenuhi, maka akan bagus hasilnya.
Strategi Pembelajaran Daring Anti Boring
Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran daring, maka guru perlu mengubah konsep strategi pembelajarannya. Pembelajaran yang hanya berorientasi pada pemberian tugas atau hanya sekedar menggugurkan kewajiban harus ditinggalkan. Guru harus upgrade ilmu dengan banyak belajar memahami dan menerapkan teknologi informatika dalam sebuah pembelajaran .
Dalam pembelajaran jarak jauh terdapat macam-macam cara yang bisa dipakai, mulai dari menggunakan WhatsApp, Telegram, Google Classroom, Microsoft Teams, Zoom, Google Meet atau aplikasi yang lain. Semua aplikasi tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Maka yang perlu dilakukan adalah pemilihan media pembelajaran tersebut yang tepat sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan belajar.
Di dalam pembelajaran jarak jauh guru juga perlu memperhatikan hal lain seperti memilih beberapa topik yang sedang hangat dibicarakan kemudian dikaitkan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Di samping itu, penggunaan beberapa aplikasi kuis online dan ice breaking digital pada pembelajaran online dapat menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Banyak platform untuk membuat kuis online yang bisa dimanfaatkan seperti Quick Ninja, Quizizz, Classpoint, Candy education atau bahkan Menti.com. Adapun untuk membuat game edukasi online, guru dapat menggunakan bantuan aplikasi Articulate Storyline .
Dengan seringnya guru melakukan modifikasi strategi dalam pembelajaran, hal itu akan dapat menyebabkan siswa selalu antusias dan menunggu kehadiran gurunya dalam pembelajaran. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring. Memang inilah tantangan bagi guru di masa pandemi yang harus dijawab dan dijadikan ‘PR’ bagi guru.
Dengan mengetahui trik atau strategi penggunaan media pembelajaran interaktif merupakan salah satu bentuk strategi pembelajaran daring anti boring. Hal tersebut bisa menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di masa pandemi.
Dengan adanya pembelajaran yang menarik, ke depannya diharapkan siswa tidak lagi merasa terbebani dan tertekan dalam mengikuti pembelajaran daring. Pasalnya, siswa akan mampu memahami dan juga menyerap inti materi dengan baik.
Ditulis oleh Juli Sugianingsih ,S.Pd (Guru di SDN Oro Oro Ombo, Kota Madiun)