Berbicara tentang metode pembelajaran, apakah bisa mengajar menggunakan multiple intelligence? Jawabannya adalah bisa. Hanya saja, setiap metode pasti membutuhkan strategi tersendiri.
Howard Gardner, dalam teori multiple intelligence, menyebutkan bahwa setiap pembelajar memiliki lebih dari satu jenis kecerdasan. Dalam teori tersebut, beliau juga menjelaskan bahwa ada 9 tipe kecerdasan. Di antaranya adalah verbal-linguistik, logis-matematis, spasial-visual, kinestetik-jasmani, musikal, intrapersonal, interpersonal, eksistensial, dan naturalis.
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Pembelajaran Berbasis Mutiple Intelligence untuk Mewujudkan Merdeka Belajar” Diklat akan diadakan 21- 28 Januari 2023 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2242/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Dari 9 kecerdasan di atas, siswa bisa saja mempunya dua atau tiga kecerdasan, bahkan lebih. Hanya saja, ada satu jenis intelligence yang benar-benar ia kuasai. Karena itulah, guru tidak sepatutnya mengacu pada satu skill siswa saat mengajar. Sebaliknya, guru harus memantik agar semua kemampuan yang dimiliki siswa dapat berjalan beriringan.
Ada beberapa strategi untuk menerapkan konsep multiple intelligence dalam pembelajaran. Namun, sebelum itu, ada baiknya kita pahami dulu jenis/tipe kecerdasan majemuk. Berikut pemaparannya:
Macam-macam Multiple Intelligence
Gardner menyebutkan dalam teorinya bahwa ada 8 tipe kecerdasan. Masing-masing kecerdasan memiliki karakteristik tersendiri. Tentu saja, cara atau gaya belajar di antara 8 kecerdasan tersebut tidak sama. Sebelum mengajar menggunakan multiple intelligence, kita urai dulu jenis-jenisnya. Langsung saja, berikut penjelasannya:
1. Kecerdasan Verbal-Linguistik
Multiple intelligence yang pertama adalah verbal-linguistik. Verbal linguistik merupakan tipe kecerdasan terkait kemampuan dalam berbahasa. Siswa yang memiliki kecerdasan verbal-linguistik, biasanya, mampu menggunakan bahasa secara efektif. Misalnya, mereka dapata berbicara dengan tepat dan lancar, bercerita dengan baik, daya ingat yang kuat, serta kemampuan membaca yang sangat bagus.
Kebiasaan anak yang pandai berbahasa adalah merangkai kisah imajinatif, suka menulis, menghafal, kaya akan kosakata, dan lain sebagainya. Untuk merangsang dan terus mengembangkannya, guru dapat mengajaknya untuk komunikasi secara intens. Selain itu, siswa juga dapat belajar dengan mendengarkan lagu, serta masih banyak lagi.
2. Kecerdasan Logis-Matematis
Tipe kecerdasan berkatian dengan cara bernalar. Biasanya, siswa cenderung menyukai sesuatu yang rumit. Dengan kecerdasan logis-matematis, siswa mampu menemukan rumus/pola, menganalisis problematika dengan logis, dan lainnya.
Ada yang menganggap bahwa kemampuan semacam ini tergolong sebagai kecerdasan ilmiah. Ini karena kecerdasan tersebut sangat berhubungan dengan kecakapan dalam berargumentasi, aktivitas berpikir, hingga kelogisan saat memecahkan masalah. Bahkan, skill ini biasanya terlihat sejak kecil, seperti anak yang cenderung menyukai puzzle, bilangan, dan lain-lain.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya