Strategi Mengajar Menggunakan Multiple Intelligence

- Editor

Kamis, 12 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

3. Kecerdasan Spasial-Visual

Selanjutnya adalah kecerdasan spasial-visual, yaitu kemampuan dalam berimajinasi serta mengenali beragam pola dan bentuk. Siswa yang cerdasa dalam hal ini lebih peka terhadap area spasial dan hasil analisisnya pun sangat akurat. Mereka juga dapat mentransformasi rekognisi ruang ke dalam pikiran secara visual.

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani

Tipe multiple intelligence satu ini seringkali dikenal sebagai kemampuan gerak tubuh. Bukan berarti anak hanya aktif dan suka bergerak ke sana-kemari. Namun, anak juga mampu mengontrol pergerakan tubuhnya yang over. Bahkan, anak juga dapat mengkoordinasi setiap gerakan dengan baik.

Biasanya, siswa yang cerdas secara kinestetik-jasmani memiliki tubuh atletis, keterampilan fisik, dan kecakapan dalam berekspresi. Untuk meningkatkan kecerdasannya, guru atau orangtua bisa mengajak si anak untuk melakukan aktivitas fisik. Misalnya, mengikuti kelompok olahraga, kursus tari, dan lainnya.

5. Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musikal merupakan kemampuan dalam mencerna musik, mengenali musik, menyimak pola nada, hingga memanipulasinya. Anak dengan kecerdasan musikal cenderung menyukai segala hal yang berhubungan dengan musik. Misalnya, anak gemar memainkan alat musik, menyanyi, mengikuti tempo nada dan irama, dan masih banyak lagi. Yang pasti, anak tersebut sangat peka terhadap beragam suara.

6. Kecerdasan Intrapersonal

Guru juga perlu mengajar menggunakan multiple intelligence untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa. Tujuannya adalah agar anak peka dengan kondisi diri sendiri. Kecerdasan intrapersonal sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali kekurangan dan kelebihan diri. Dalam artian, anak mampu mengintrospeksi diri. Sehingga, mereka sadar betul bagaimana keadaan dirinya.

Dalam hal ini, ada kebiasaan yang sangat menonjol, seperti suka menulus di buku harian, menceritakan kelemahan, masalah, dan lainnya. Sementara, guru dapat menyiasati agar kebiasaan tersebut membuahkan hasil. Guru dapat menerapkan strategi affection, appreciation, acceptance, dan attention. Dengan begitu, anak akan menerima kondisi diri sendiri dan lebih percaya diri.

Halaman Selanjutnya

Kecerdasan Interpersonal

Berita Terkait

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Cara Pengelolaan Kelas yang Kreatif Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Selasa, 10 September 2024 - 11:41 WIB

Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis