Oleh Akhmad Baijuri, S.Pd.
Guru SD Negeri 2 Pasar Baru Kec. Kusan Hilir, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Pembiasaan sholat Dhuha sebelum pembelajaran berlangsung dapat berdampak positif bagi peserta didik. Di antaranya anak-anak jadi lebih disiplin datang tepat waktu ke sekolah.
Selain itu, selama program sholat Dhuha bersama ini berlangsung, harapannya juga dapat mempengaruhi segenap pikiran, perilaku dan budi pekerti siswa baik di dalam maupun di luar sekolah.
Di sekolah kami, di SD Negeri 2 Pasar Baru, pembiasaan sholat Dhuha bersama sebelum pembelajaran akan terus diprogramkan karena hal tersebut sesuai dengan anjuran Bupati Kabupaten Tanah Bumbu. Dan pprogram tersebut didukung oleh Kepala Sekolah, para guru, orang tua siswa, dan komite sekolah.
Berdasarkan anjuran dari Bupati Kabupaten Tanah Bumbu untuk setiap instansi disarankan melaksanakan sholat Dhuha sebelum melaksanakan aktivitas. Hal ini juga berlaku untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu.
Di sekolah kami, himbauan ini kami terima dengan senang hati untuk meningkatkan karakter nilai religius pada peserta didik. Adapun pelaksanaannya dilakukan setiap pagi sekitar pukul 07.30 yang dipimpin oleh guru Pendidikan Agama Islam, Miftahul Rasyid, S.Pd.I. Siswa dan siswi mulai dari kelas tiga sampai kelas enam serta dewan guru sebagai makmum.
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah. Setelah selesai sholat Dhuha ada pembacaan zikir dan sholawat yang dikumandangkan secara serentak oleh semua jamaah sholat dhuha. Anak-anak tampak sangat antusias untuk mengikuti sholat Dhuha ini dan diharapkan dapat menanamkan kecintaan mereka untuk senantiasa melaksanakan sholat Dhuha secara terus menerus hingga kelak mereka dewasa.
Ulama menyebutkan bahwa sholat Dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang dianjurkan. Ustaz Muhammad Ajib dari Rumah Fikih mengatakan mayoritas ulama empat mazhab mengatakan sholat Dhuha hukumnya adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Imam An Nawawi, seorang ulama besar dari madzhab Syafi’i juga menyebutkan hukum sholat Dhuha adalah sunnah muakkad.
Sholat Dhuha dapat dikerjakan di saat matahari mulai naik sekitar tujuh hasta sejak terbit hingga waktu sholat Dzuhur tiba. Sholat sunnah ini dikerjakan minimal dua rakaat. Sehingga ibadah ini tidak akan mengganggu aktivitas di pagi hari.
Umat Islam harus memahami tata cara sholat Dhuha yang baik dan benar. Agar pahala dari amalan sholat Dhuha tersebut bisa diperoleh. Usai melaksanakan sholat Dhuha, sebaiknya untuk tidak buru-buru beranjak pergi. Jika masih ada waktu luang, disarankan untuk tetap duduk sembari membaca doa sholat Dhuha.
Berikut ini adalah tata cara sholat Dhuha:
- Niat.
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca satu surat di dalam Al-Quran. Alangkah lebih baik pada rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al-Lail.
- Ruku dan membaca tasbih tiga kali.
- Iktidal dan membaca doanya.
- Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
- Duduk di antara dua sujud dan membaca doanya.
- Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
Setelah rakaat pertama selesai, rakaat kedua dikerjakan sebagaimana tata cara rakaat yang pertama. Namun, di akhir akan dilanjutkan dengan tasyahhud akhir dan salam dua kali.
Sholat Dhuha ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang mengerjakannya sebagaimana dijelaskan dalam hadits bahwa sholat Dhuha dapat sebagai pengganti sedekah, orang yang melaksanakannya akan dicukupi urusannya di akhir siang, mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna, menjadikan awwabin (orang-orang yang kembali taat), dan sholat Dhuha merupakan salah satu wasiat Rasulullah kepada umatnya.
Lebih jauh lagi, Dr. Ebrahim kazim, seorang dokter dan peneliti dari Trinidad Islamic Academy menyatakan bahwa gerakan teratur dalam sholat dapat menguatkan otot beserta tendonnya, menguatkan sendi, serta berefek luar biasa terhadap sistem kardiovaskular. Oleh sebab itu, sholat Dhuha sangat bermanfaat untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan berbagai aktivitas dan juga dapat menangkal stres yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari.
Di dalam mengerjakan sholat ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengeluarkan zat-zat seperti enkefalin dan endorfin di mana zat tersebut sejenis morfin yang termasuk opiat. Efek keduanya tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.