Sebuah Solusi Pembelajaran Daring di Masa PPKM Level 4

- Editor

Kamis, 26 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PPKM – Tahun ajaran baru 2021/2022 telah dimulai. Pembelajaran yang semula sudah direncanakan menggunakan sistem tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan ketat urung dilakukan karena pandemi belum juga berakhir.

Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan ketentuan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) termasuk di dalamnya untuk membatasi kegiatan pendidikan dan pembelajaran.  Wilayah yang menerapkan PPKM dibagi menjadi beberapa level mulai dari yang tertinggi level 4 hingga level 1 sesuai kondisi pandemi yang terjadi di wilayah tertentu.

Proses pembelajaran untuk wilayah yang berada di level 4  masih harus dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh secara daring secara penuh, termasuk beberapa daerah di provinsi Jawa Timur seperti Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Gresik, Trenggalek, Nganjuk, Malang, Lumajang, Bangkalan, Lamongan, Mojokerto, Surabaya, Madiun, Kediri, Blitar, dan Batu.

Proses pembelajaran daring secara penuh yang tidak dikelola dengan baik dapat berakibat  terjadinya learning loss dalam dunia pendidikan kita. Kemudian learning loss ini dapat mengakibatkan munculnya lost generation, bila semua masalah dalam pembelajaran di masa pandemi tidak cepat teratasi.

Learning loss dapat terjadi akibat kurangnya interaksi antara peserta didik dengan pendidiknya. Peserta didik dalam belajar memahami konsep pelajaran memerlukan guru sebagai fasilitator,  motivator, serta partner dalam berdiskusi. Learning loss juga bisa terjadi akibat proses pembelajaran daring secara penuh yang dilakukan terus-menerus tanpa ada variasi dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut menjadi lebih menarik.

Kejenuhan yang terjadi dalam pembelajaran dapat menimbulkan rasa bosan yang berakibat munculnya rasa malas dalam belajar.  Sehingga hal itu akan membuat peserta didik kehilangan kemampuan untuk memahami kompetensi yang diajarkan. Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya learning loss dalam pendidikan kita dan pada akhirnya terjadi lost generation bila tidak tertangani dengan baik. Sementara itu, pembelajaran daring masih harus dilakukan hingga saat ini setelah hampir dua tahun berlangsung.  

Pembelajaran pada Masa Pandemi di SMKN 1 Blitar

SMKN 1 Blitar adalah sekolah yang berada di wilayah kota Blitar, yang masuk PPKM level 4.  Sehingga proses belajar mengajar harus dilakukan dengan cara pembelajaran jarak jauh secara daring penuh.  

Berdasar pengalaman untuk menghindari learning loss, maka dilakukan perbaikan proses dalam pelaksanaan pembelajaran daring dari yang sebelumnya telah dilakukan. Agar proses pembelajaran lebih efektif, diterapkan pembuatan kelompok belajar dengan sistem blok genap dan blok ganjil.

Tiap blok berlangsung selama dua mingguan. Saat  blok ganjil masuk kompetensi produktif, blok genap masuk kompetensi normatif. Setiap menjelang perpindahan giliran blok, semua tugas dan evaluasi kompetensi yang menjadi tanggung jawab peserta didik  harus sudah terselesaikan. Untuk mengontrolnya digunakan kartu kendali. Siswa yang sudah menyelesaikan semua tanggung jawabnya akan mendapat tanda tangan dari guru pengajarnya. Kartu kendali ini juga nantinya digunakan sebagai syarat mengikuti ujian semester.

Adapun ketika pembelajaran jarak jauh secara daring, di SMKN 1 Blitar menggunakan aplikasi e-learning dan Google Meet. Aplikasi e-learning digunakan untuk upload materi pelajaran berupa file PDF, video tutorial pembelajaran, video pembelajaran, lembar kerja peserta didik, lembar tugas, evaluasi formatif, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.

Sementara itu, aplikasi Google Meet digunakan sebagai media interaksi peserta didik dan pendidik melalui tatap muka virtual secara daring. Melalui aplikasi ini peserta didik dapat melakukan diskusi ketika kesulitan dalam memahami konsep materi yang dipelajari. Melalui aplikasi Google Meet ini juga guru dapat menjelaskan materi yang telah diberikan melalui media e-learning; memberi umpan balik secara langsung terhadap hasil pekerjaan peserta didik; mengetahui tingkat pemahaman dengan pemecahan masalah terkait konsep kompetensi secara langsung.

Agar penggunaan aplikasi Google Meet ini efektif digunakan dalam pembelajaran, setiap kelas dibuatkan link kelas untuk pertemuan dengan jadwal pembelajaran yang sudah ditentukan. Bila ada pendidik ingin menambah pertemuan atau memindah jadwal pertemuan harus koordinasi dengan peserta didik melalui grup kelas di WhatsApp.

Berdasarkan pengalaman pembelajaran yang telah dilakukan, kedua aplikasi tersebut bisa digunakan secara bersamaan dan dapat saling mendukung. Melalui penggunaan aplikasi e-learning dan Google Meet diharapkan mampu mencegah terjadinya learning loss dan lost generation  pada dunia pendidikan kita.  

Ditulis oleh Farida Andriani (Guru Kimia SMKN 1 Blitar)

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis