Peran Guru dalam Mencegah Bullying di Sekolah

- Editor

Selasa, 8 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bullying atau perundungan sudah tidak asing lagi bagi kita. Bullying sendiri merupakan salah satu bentuk perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara terus menerus dan bertujuan untuk mengganggu anak lain yang lebih lemah.

Ada beberapa cara dan bentuk dari bullying, salah satunya adalah bullying secara langsung yang sering kita jumpai di sekolah. Saat ini perilaku bullying sudah menjamur di lingkungan sekolah dan sulit untuk dihilangkan. Namun, kita bisa mengurangi atau mencegah bullying agar korban tidak semakin bertambah.

Bentuk Bullying di Sekolah

Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud), Nadim Makarim baru-baru ini memaparkan hasil survei karakter yang dilakukan Kemendikbud. Survei tersebut melibatkan 260 ribu sekolah yang ada di Indonesia dari tingkat SD/ Madrasah hingga SMA/SMK. Ada 3,1 juta guru dan 6,5 juta peserta didik yang dilibatkan dalam survei tersebut. Dari surver tersebut, sebanyak 24,4 persen potensi perundungan atau bullying terjadi di lingkungan sekolah.

Bentuk bullying yang terjadi di sekolah antara lain:

  1. Bullying secara verbal

Bullying secara verbal yaitu kekerasan yang dilakukan dengan memberikan julukan nama, makian, ejekan, cacian, penghinaan, celaan, fitnah, dan teror.

  1. Bullying secara fisik

Bullying secara fifik yaitu kekerasan yang dilakukan berkaitan dengan anggota tubuh seseorang seperti meludahi, memukul, memberi tamparan, mencekik, menggigit, mencakar, dan menendang.

  1. Bullying secara sosial atau relasional

Bullying ini terjadi karena munculnya kelompok tertentu yang bertentangan dengan individu atau kelompok lain hingga timbul pengabaian, pengucilan, dan penghindaran.

  1. Bullying elektronik atau cyber

Bullying elektronik atau cyber yaitu perilaku bullying yang dilakukan pelaku dengan menggunakan sarana elektronik seperti handphone, computer, website, internet, SMS, email, chatting room, media sosial, dan lain sebagainya. Bullying ini biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan animasi, gambar, tulisan, dan rekaman video atau film yang bersifat menyakiti, menyudutkan atau mengintimidasi.

Untuk beberapa kasus peran sekolah dan peran guru dalam mencegah bullying masih terbilang minim sekali. Banyak sekolah yang seolah-olah menutup masalah bullying dan menganggapnya sesuatu yang boleh dilakukan.

Padahal sekolah merupakan tempat yang sebagian waktunya dihabiskan oleh anak-anak selain d rumah mereka. Dalam hal ini tentu saja peran guru adalah sebagai pengganti orang tua, seharusnya guru memberikan pembelaan jika ada anak yang mengalami bullying di sekolah. Sayangnya, masih banyak guru yang kurang memperhatikan dan menganggap masalah bullying yang terjadi pada anak-anak adalah hal yang wajar.

Peran Guru dalam Mencegah Bullying di Sekolah

Seperti yang sudah kta ketahui, kasus bullying tanpa sadar terus menerus mengalami peningkatan. Hal tersebut dilakukan tanpa sadar, jika tindakan tersebut memberikan luka dan trauma kepada anak.

Nah, untuk mencegah bullying pada anak-anak di sekolah, peran sekolah dan peran guru sangatlah penting. Berikut ini beberapa peran guru dalam mencegah bullying di sekolah.

Menanggapi Masalah Bullying Secara Serius

Terkadang, guru cenderung menanggapi masalah yang terjadi antara peserta didiknya dengan biasa saja. Padahal apa yang terjadi, bisa saja merupakan salah satu bentuk bullying. Jika dibiarkan secara terus menerus, maka akan membuat siswa yang menjadi korban semakin tersudut dan tidak ada yang membantunya.

Dalam hal ini, seorang guru harus peka terhadap apa yang dialami siswanya. Jangan langsung menyalahkan salah satu pihak tanpa mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Jika masalah tersebut ditangani dengan serius, tentu anak yang  menjadi korban bullying akan merasa sedikit aman.

Halaman Selanjutnya

Memberi Tahu Siswa Mana yang Benar dan Salah

Berita Terkait

Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024
Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!
Sudah Lama Dinantikan, Guru dan Kepala Sekolah Wajib Bersiap Hanya di Tanggal 14 Maret 2024
Cara Membuat Video Pembelajaran Animasi Menggunakan PowerPoint
Langkah-langkah yang Dilakukan untuk Mengembangkan Bahan Ajar Bagi Guru
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kelas
Membuat Materi Presentasi Otomatis dengan Slides AI
Strategi Penyusunan Bahan Ajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Berita ini 163 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 April 2024 - 10:33 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:52 WIB

Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!

Kamis, 14 Maret 2024 - 11:34 WIB

Sudah Lama Dinantikan, Guru dan Kepala Sekolah Wajib Bersiap Hanya di Tanggal 14 Maret 2024

Senin, 22 Januari 2024 - 12:04 WIB

Cara Membuat Video Pembelajaran Animasi Menggunakan PowerPoint

Senin, 22 Januari 2024 - 11:37 WIB

Langkah-langkah yang Dilakukan untuk Mengembangkan Bahan Ajar Bagi Guru

Kamis, 11 Januari 2024 - 10:39 WIB

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kelas

Sabtu, 6 Januari 2024 - 18:06 WIB

Membuat Materi Presentasi Otomatis dengan Slides AI

Jumat, 22 Desember 2023 - 10:50 WIB

Strategi Penyusunan Bahan Ajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Berita Terbaru

Pendaftaran CPNS 2023

News

Seleksi CPNS dan PPPK 2024 Diundur Sebab Pilkada?

Selasa, 14 Mei 2024 - 08:30 WIB