Oleh Nasruddin, S.Pd.I
Guru di MTs Antasari Samarinda
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, segala aspek kehidupan mengalami perubahan yang sangat cepat. Perubahan yang sangat kita rasakan saat ini, yaitu salah satunya konsumsi terhadap makanan yang serba instan sehingga banyak di antara kita tidak lagi memperhatikan kehalalan daging ayam yang kita konsumsi setiap hari; apa sudah disembelih sesuai syari’ atau belum.
Lantas bagaimana cara menyembelih ayam sesuai syariat Islam?
Penyembelihan hewan menurut bahasa ialah menyempurnakan kematian. Kemudian menurut istilah yaitu memutus saluran makan, minum, nafas, serta urat nadi pada leher hewan menggunakan alat yang tajam selain dari gigi, kuku, tulang, dan sesuai dengan hukum syariat.
Penyembelihan secara halal merupakan masalah yang sangat penting dalam syariat. Dalam ajaran Islam, penyembelihan dibagikan kepada tiga bagian.
- Al-Zabhu yaitu memotong leher bagian atas hewan yang bisa ditangkap oleh manusia untuk disembelih dengan syarat tertentu.
- Al-Nahru yaitu memotong batang leher pada bagian bawah hewan. Cara ini disunahkan untuk menyembelih unta. Adapun hewan lain seperti sapi, kambing, dan sejenisnya harus disembelih pada batang leher pada bagian atas.
- Al-‘Aqru yaitu sembelihan darurah (terpaksa). Cara yang dilakukan dengan melukai pada bagian tubuh hewan dengan kekerasan yang bisa membawa kepada kematian.
Untuk dapat melakukan penyembelihan ayam dengan benar, maka penyembelih harus benar-benar mengetahui struktur tubuh hewan tersebut supaya benar-benar memperoleh sembelihan yang sempurna. Untuk ayam, struktur tubuh yang perlu diperhatikan saat menyembelih adalah anatomi bagian leher dan kondisi organ dalam. Pada leher ayam terdapat beberapa ruas tulang yang berjumlah 13 atau 14 karena ayam memiliki leher yang cukup panjang. Untuk menghitung tulang leher dapat dimulai pada tulang leher yang berbatasan langsung dengan tengkorak hingga ruas yang berbatasan dengan tulang punggung bagian dada.
Perlu diketahui bahwa panjang leher ayam berbeda-beda. Ayam Bangkok umumnya mempunyai leher yang lebih panjang daripada ayam kate dan ayam broiler. Sehingga ruas tulang mempunyai perbedaan yang disebabkan perbedaan ukuran dan panjang pada masing-masing lehernya.
Pada bagian bawah tulang leher ayam terdapat suatu kanal (cervical carotid canal) yang mengelilingi buluh darah yang berfungsi untuk melindungi buluh darah yang ada di leher ayam. Ini penting dipahami agar dapat melakukan penyembelihan dengan sempurna.
Pernahkah kita melihat ayam yang sudah dipotong lehernya tapi masih bisa berjalan-jalan? Yang seperti ini disebabkan karena proses penyembelihan yang tidak sempurna, yaitu disebabkan karena pembuluh darah yang berada di dalam tulang leher tidak terpotong, meskipun saluran makan dan saluran nafas sudah terpotong. Nah, hal itulah yang menyebabkan ayam tersebut belum mati.
Hal seperti ini dapat terjadi karena pemotongan yang dilakukan terlalu ke bawah melebihi tulang leher ke-4. Sedangkan jika pemotongan terlalu ke atas akan memotong pangkal lidah dan pembuluh darah carotis yang berada di sisi samping leher. Hal itu dapat menyebabkan terdapat pembuluh darah yang tidak terpotong serta berisiko tidak terpotongnya saluran makanan dan nafas. Adapun antara ruas tulang leher yang ke-2 dan yang ke-3 adalah tempat paling ideal untuk melakukan penyembelihan.
Tata cara menyembelih ayam menurut Islam
Tidak semua sembelihan ayam bisa dikatakan pada kategori halal. Dan berikut ini adalah syarat-syarat proses penyembelihan ayam sesuai syariat yang benar:
Pertama, orang yang menyembelih harus beragama Islam, sudah dewasa (baligh), dan berakal sehat.
Kedua, ayam yang akan disembelih dalam keadaan hidup. Sebelum memotong, orang yang menyembelih harus memastikan bahwa ayam yang akan disembelih harus masih dalam keadaan hidup dan bersih. Pada saat proses pemotongan juga disunahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat. Disarankan ayam yang akan disembelih juga dalam keadaan sehat untuk menghindari dari segala macam penyakit yang dibawa dari hewan ternak tersebut.
Ketiga, mengucapkan basmalah. Orang yang menyembelih perlu melafazkan kalimat “Bismillahi Allahu Akbar” atau “Bismillahirrahmanirahiim” saat menyembelih unggas. Tidak dibenarkan saat menyembelih sambil makan, minum, merokok, atau aktivitas lain. Dalam melakukan pemotongan ayam juga harus memperhatikan tertibnya dan kesuciannya.
Keempat, melakukan penyembelihan dengan benar. Untuk pemotongan unggas bisa dimulai dari pangkal leher dengan memutuskan pada bagian saluran pernafasan (trachea/hulqum). Kemudian, dilanjutkan dengan memotong bagian saluran makan (esofagus/mari’) serta pada bagian dua urat lehernya (pembuluh darah di kanan dan kiri leher/wadajain).
Pemotongan ini harus dilakukan dengan cara sekali sayatan tanpa mengangkat pisau. Proses penyembelihan dimulai dari leher bagian depan, yang terletak pada bagian antara ruas tulang leher kedua dan ketiga, dan jangan sampai memutuskan tulang leher.
Pisau yang digunakan harus yang benar-benar tajam serta bersih. Kemudian ayam yang sudah disembelih harus benar-benar dipastikan matinya disebabkan karena dipotong sebelum dimasukkan ke dalam air panas untuk proses membersihkan.
Kelima, tidak terkontaminasi najis. Sebelum ayam dibersihkan setelah disembelih, sebaiknya ayam dibiarkan dalam waktu minimal 3 menit. Kemudian pada saat melakukan sterilisasi atau pembersihan, lebih baik dalam posisi digantung agar darahnya bisa keluar lebih maksimal.
Kemudian pada saat mau memasukkan ke dalam perendaman, perlu dipastikan apakah ayam sudah benar-benar mati yang dapat diamati dengan tidak adanya reflek pada kornea mata dan pancaran darah sudah benar-benar berhenti. Pembersihan harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak terkontaminasi terhadap bakteri, najis atau material haram sebelum dikonsumsi.
Ciri-ciri ayam bangkai sebab penyembelihan tidak sempurna
- Pada penyembelihan terdapat luka yang tidak sempurna
Apabila terdapat luka bekas penyembelihan dalam keadaan melebar, maka itu menandakan penyembelihan yang sempurna. Luka bekas sembelihan tersebut apabila ditarik maka akan susah kembali seperti keadaan posisi normal seperti sebelum disembelih. Sedangkan tanda penyembelihan yang tidak sempurna bisa dilihat dari luka bekas sembelihan yang sempit dan pada tiga saluran (nafas, udara, dan makanan) ada yang tidak terpotong.
- Warna karkas yang menghitam atau merah gelap
Ayam yang menghitam atau merah gelap disebabkan karena pengeluaran darah yang tidak maksimal. Itu menandakan penyembelihan yang tidak sempurna.
Tanda yang mudah kita ditemui pada ayam bangkai atau tidak halal yaitu dengan terlihat membesar pada pembuluh darah di bagian sisi dalam sayap karena disebabkan darah tidak keluar secara sempurna. Kemudian juga bisa ditemui warna merah gelap pada bagian seperti kaki, dada dan punggung.
- Aroma ayam seperti bangkai
Penyembelihan yang tidak sempurna membuat proses pembusukan pada daging akan terjadi lebih cepat, sehingga aroma bangkai akan tercium. Itu disebabkan karena terdapat bakteri yang berkembang biak dalam darah ayam yang tidak keluar secara sempurna.
Sebagai seorang muslim, wajib bagi kita untuk selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal agar segala amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Maka dari itu setiap kali kita akan memotong atau membeli ayam yang dijual di pasaran, kita harus benar-benar waspada. Sehingga apa yang kita konsumsi benar-benar halal dan terhindar dari mengkonsumsi bangkai. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.