Penjelasan Kemendibud Mengenai Mengapa Kurikulum Prototipe Tidak Langsung Ditetapkan Untuk Semua Sekolah?

- Editor

Jumat, 4 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjelasan Kemendikbud Mengenai Kurikulum prototipe merupakan kurikulum tambahan yang bisa di jadikan sebagai opsi atau pilihan bagi sekolah- sekolah di tahun 2022. Tujuan utamanya yaitu untuk melakukan pemulihan pembelajaran pasca terjadinya learning loss di Indonesia.

Telah lama Indonesia mengalami krisis belajar, studi- studi nasional dan internasional menunjukan masih banyak dari siswa yang kurang mampu memahami bacaan sederhana atau hanya sekedar menerapkan konsep matematika dasar.

Dilansir dari Kompasiana.com Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan data Unesco (2000), tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per-kepala. Data tersebut menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Data yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih terancam.

Selain itu, studi juga menunjukkan adanya kesenjangan pebelajaran antar wilayah dan kelompok sosial- ekonomi di Indonesia. Isu kesenjangan ini menambah daftar panjang masalah- masalah pendidikan di Indonesia yang harus di tanggulangi dengan serius. Kesenjangan ini kemudian di perparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang menimbulkan learning loss. Hal ini akan berkaitan serta dengan kualitas pendidikan di Indonesia yang terhubung secara langsung dengan cetakan lulusan- lulusan di berbagai sekolah di Indonesia.

Nadiem makarim menyampaikan “kita akan melakukan learning recovery dari pada adanya learning loss yang sangat gawat darurat ini, kita tidak akan melakukan pemaksaan apapun dalam bentu kurikulum, di hanya akan di terapkan kepada sekolah yang  mau dan siap untuk menerapkan kurikulum baru. Jadi sekolah tidak perlu khawatir kami menyerahkan seluruh keputusannya kepada Sekolah untuk menerapkan kurikulum prototipe sebagai opsi.

Harapannya lahirnya kurikulum prototipe ini yang di jadikan sebagai opsi bagi sekolah sekolah untuk di terapkan bisa menjadi jalan keluar dari belenggu permasalahan – permasalahan pendidikan di Indonesia. Lalu untuk lebih jelasnya mengenai opsi kurikulum lainnya yang bisa dan boleh di terapkan pada tahun 2022 sebelum nantinya tahun 2024 akan dilaksanakan evaluasi dan penetapan kurikulum nasional.

Perlu ditekankan sekali lagi , tidak ada paksaan dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, untuk menggunakan kurikulum ini pada tahun 2022. Sehingga terdapat 3 kurikulum alternatif yang bisa di pilih oleh masing- masing sekolah , apa saja itu ?

1. Kurikulum 2013

Kurikulum ini tetap bisa dijalankan oleh sekolah seperti biasanya dengan struktur pembelajaran dan sistem kurikulum seperti biasanya kurikulum 2013. Pada kurikuum 2013 lebih menekankan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat mengahadapi persoalan-persoalan yang menimpa bangsa ini.

2. Kurikulum Darurat (Penyederhanaan K13)

Dampak adanya pandemi covid 19 yang mengharuskan sekolah melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau PJJ membuat pemerintah membuat alternatif kurikulum darurat yaitu penyederhanaan kurikulum 2013. Dengan melakukan penyederhanaan materi.

3. Kurikulum Paradigma Baru (Kurikulum Prototipe)

Kurikulum prototipe yang merupakan kurikulum yang lebih fleksibel dan mendukung adanya merdeka belajar dan merdeka mengajar, dengan menekankan pada materi yang esesial serta melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) bukan berbasis konten tetapi berbasis kompetensi, dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Seperti yang dipaparkan oleh Nadiem Makarim bahwa kurikulum paradigma baru atau kurikulum 2022 ini bukan menjadi kewajiban sekolah untuk menerapkannya, melainkan menjadi sebuah opsi bagi sekolah. Dan nantinya akan nada di evaluasi secara nasional untuk diambil keputusan dalam menentukan kebijakan kurikulum secara nasional yang akan di terapkan nantinya.

Dilansir dari Instagram @Kemendikbud.ri , Sekolah memiliki tanggung jawab untuk dapat merefleksikan kerangka kurikulum yang sesuai dengan sekolah masing- masing. Mereka bisa memilih kurikulum mana yang cocok dan bisa di terapkan di sekolah.

Sekolah juga memiliki kewenangan dan seharusnya dapat menyusun sendiri kurikulum operasionalnya yang kontekstual, sesuai dengan kebutuhan murid serta kondisi sekolah. Sehingga jalannya proses pembelajaran bisa sesuai dengan nantinya kondisi lingkungan serta kebutuhan lulusan nantinya.

Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa dan seharusnya berbeda satu dengan sekolah lainnya. Sesuai dengan kerakteristik murid dan kondisi sekolah. Namun dengan catatan, tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama.

Perlu kita samakan persepsi terlebih dahulu, bahwa sebenarnya Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bertugas untuk menyusun kerangka kurikulumnya. Sedangkan, untuk selanjutnya operasionalisasinya, bagaimana kurikulum tersebut di terapkan merupakan tugas dari sekolah dan otonomi guru. Guru memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan pada ilmu pendidikan yang di perolehnya.

Jika sekolah sudah merasa siap untuk menerapkan kurikulum paradigma baru, dipersilahkan namun apabila belum siap sekolah masih diperbolehkan menggunakan kurikulum 2013 maupun kurikulum darurat penyederhanaan kurikulum 2013. Namun, yang perlu di tandai bahwa, jangan anti terhadap perubahan karena perubahan akan selalu ada dan harus dilaksanakan untuk dapat bersaing di kancah yang lebih tinggi lagi.

Mengapa Kurikulum Prototipe hanya dijadikan opsi atau pilihan kurikulum? Mengapa tidak diterapkan langsung untuk semua sekolah? Yuk simak penjelasan kemendikbud mengenai kurikulum prototipe dibawah ini.

Ada Dua Tujuan Mengapa Kurikulum Tersebut Dijadikan Sebagai Opsi :

1. Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan tanggungjawab mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dan konteks dari masing- masing sekolah.

2. Dengan kebijakan opsi kurikulum ini, untuk mendukung proses perubahan kurikulum nasional agar terjadi secara lancar dan bertahap.

Demikian pejelasan lengkap Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengenai Mengapa Kurikulum Prototipe tidak di terapkan seluruh sekolah? Semoga pemaparan ini bisa membantu bapak dan ibu guru yang masih meraba- raba mengenai kurikulum prototipe ini. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat dan menjadi bahan referensi bagi guru- guru untuk terus beradaptasi dan memiliki kompetensi yang lebih kompleks lagi. Jika ingin mendalami lebih mengenai kebijakan kurikulum 2022 atau kurikulum prototipe serta mengetahui bagaimana merancang pembelajaran kurikulum prototipe yang sesuai dengan kaidah serta struktur kurikulum 2022.

Kita berharap bersama sama bahwa pelaksanaan ini nantinya bisa berhasil dan tujuan utamanya dari lahirnya kurikulum ini yaitu untuk pemulihan pembelajaran dan pendidikan di Indonesia dapat teratasi.

KABAR GEMBIRA !!!!

e-Guru.id menyelenggarakan Workshop 35JP Dengan Judul Model Pembelajaran SUPER Berbasis Ponsel untuk Menunjang Kurikulum Prototipe DAFTAR SEKARANG

Ingin dibantu daftar ? Silahkan Hubungi 087719662338 (Rahma)

Penulis : Rahma Ta’nisa

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis