Bagi guru yang pernah menempuh proses kenaikan pangkat mungkin sudah tidak asing lagi tentang istilah best practice. Tapi mungkin istilah tersebut masih terasa asing bagi sebagian guru, khususnya bagi guru yang masih baru atau belum pernah mengurus kenaikan pangkat.
Best practice biasanya juga disebut dengan praktik terbaik guru selama menjalani profesinya sebagai pendidik. Jadi, best practice adalah sebuah pengalaman terbaik selama menjadi guru.
Pengalaman tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan menggunakan teknik yang sudah ditentukan. Dan tulisan yang dibuat dari pengalaman best practice tersebut dapat dijadikan sebuah publikasi ilmiah yang biasanya untuk melengkapi syarat kenaikan pangkat guru PNS.
Namun laporan atau makalah best practice tentu saja bukan dibuat semata-mata untuk kenaikan pangkat. Tapi harapannya, dari laporan tersebut dapat menginspirasi guru-guru lain dalam rangka pengembangan pendidikan di masa yang akan datang.
Tidak mungkin bagi seorang guru dapat membuat makalah best practice apabila tidak menguasai beberapa hal yang berkaitan dengan profesi guru seperti pedagogik dan semacamnya. Sebab best practice harus didasarkan pada penemuan atau solusi yang bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Berikut ini adalah pengalaman guru dapat dikatakan masuk kategori best practice:
1. Inovatif
Sebuah pengalaman guru dapat dikatakan sebagai best practice apabila mengandung unsur inovasi. Kegiatan tersebut merupakan sesuatu hal yang baru untuk mengatasi masalah tertentu dalam dunia pendidikan khususnya terkait pembelajaran.
Artinya tidak semua aktivitas guru di dalam kelas dapat dituangkan sebagai laporan best practice jika tidak mengandung unsur tersebut. Kata inovasi menjadi kata kunci dalam hal ini. Misalnya, ketika guru membuat terobosan baru dalam mengajar saat terjadi pandemi Covid-19 maka hal itu dapat dikatakan sebagai best practice.
2. Berdampak Besar
Kegiatan guru dapat dikatakan sebagai best practice apabila mampu memberikan perubahan atau perbedaan kepada dunia pendidikan dalam cakupan yang luas. Sehingga hal tersebut memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Misalnya adalah seorang guru yang berhasil menemukan sebuah teknologi untuk membuat siswa lebih mudah dalam mengembangkan bakatnya, maka kegiatan tersebut dapat digolongkan sebagai best practice.
3. Berkelanjutan
Manfaat yang bisa dirasakan dari kegiatan guru harus berkelanjutan atau tidak sesaat saja, maka hal itu bisa dikatakan sebagai best practice.
4. Menginspirasi
Satu tindakan atau aktivitas guru yang bisa memberikan inspirasi kepada guru lain juga bisa masuk dalam kategori best practice.
5. Efisien
Pengalaman yang dapat dikatakan sebagai best practice memiliki nilai ekonomis dan efisien. Jadi apabila praktik yang dilakukan guru membutuhkan biaya mahal dan tidak efisien maka hal itu masuk dalam kategori best practice. Sebab dengan biaya yang tinggi itu akan membuat guru lain kesulitan mempraktikkannya.