Penerapan P5 Melalui Media Digital – Sebagaimana yang diketahui, Kurikulum Merdeka dikenal dengan konsep merdeka belajar.
Pada tahun 2020 lalu, beberapa sekolah yang tergabung dalam sekolah penggerak sudah mengimplementasikan konsep merdeka belajar ini dalam kegiatan pembelajaran.
Namun, pada tahun 2022 ini, Kurikulum Merdeka tidak hanya ditujukan kepada sekolah penggerak saja. Melainkan semua sekolah yang dilakukan secara bertahap.
Dengan harapan, nanti pada tahun 2024, Kurikulum Merdeka sudah bisa diterapkan di semua sekolah atau satuan pendidikan yang ada di Indonesia Raya.
Dengan alasan, Kurikulum Merdeka akan ditetapkan menjadi Kurikulum Nasional pada tahun 2024 nanti.
Kurikulum ini mempunyai perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu tentang UN atau Ujian Nasional. Kurikulum Merdeka menghapuskan UN dan menggantinya dengan AN atau Asesmen Nasional.
AN mempunyai tiga komponen, AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survei Sekolah, dan Survei Karakter. Komponen ini menunjukkan bahwa AN tidak hanya menjadi tanggung jawab siswa semata, tetapi juga sekolah.
Dalam Kurikulum Merdeka, siswa akan diasesmen melalui AKM dan Survei Karakter. Sementara itu, sekolah diasesmen lewat Survei Sekolah.
Jika AKM bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa dalam bidang literasi dan numerasi, survei karakter bertujuan untuk menilai karakter yang dimiliki oleh siswa.
Sudahkah siswa memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan sebagai bagian dari pendidikan karakter dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dari sisi literasi dan numerasi saja.
Namun, juga ingin para siswa memiliki karakter yang sesuai jati diri bangsa, yakni profil Pelajar Pancasila.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya