Penerapan Pembelajaran Blended Learning di Masa Pandemi

- Editor

Selasa, 20 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sudah setahun lebih virus corona menyerang berbagai negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia. Kehadiran virus berbahaya tersebut tentu sangat berpengaruh pada seluruh aktivitas pembelajaran di sekolah. Jika biasanya proses pembelajaran dilakukan  secara tatap muka di sekolah, selama pandemi maka proses pembelajaran tersebut tidak bisa dilaksanakan. 

Alhasil semua kegiatan sekolah hanya bisa dilakukan secara online atau daring. Karena proses belajar mengajar yang dilakukan secara online terkadang kurang efektif, maka dibutuhkan juga yang namanya model pembelajaran blended learning di masa pandemi ini. 

Blended Learning bisa menjadi salah satu metode pembelajarn yang efektif dilakukan pada masa pembelajaran di tengah pandemi. Blended Learning sendiri terdiri dari dua kata, yaitu Blended yang artinya campuran dan Learning yang artinya pembelajaran. Sehingga bisa dikatakan bahwa Blended Learning mengandung makna metode pembelajaran yang mengandung unsur campuran atau penggabungan antara satu pola dengan pola lainnya. Yang dicampurkan di dalam metode pembelajaran Blended Learning ada dua unsur, yaitu pembelajaran di kelas (classroom lesson) dengan online learning.

Dengan adanya metode pembelajaran seperti ini guru bisa menerapkan kegiatan belajar mengajar dengan menggabungkan konsep tatap muka dan menggunakan platform online, seperti WhatsApp, Zoom atau Google Meet. 

Pembelajaran Blended Learning ini bisa dikatakan sebuah langkah bijak dalam mengatasi proses belajar mengajar yang terkendala oleh jarak dan tempat. Selain itu, menggunakan metode ini juga dinilai dapat meningkatkan mutu dan kapasitas dalam belajar. Hal tersebut dikarenakan adanya penggabungan antara teknologi dan interaksi antar manusia.

Proses belajar mengajar dengan metode Blended Learning memiliki tujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran sehingga akan menghasilkan kegiatan belajar yang lebih baik. Tidak hanya itu, Blended Learning ini juga bisa membangun interaksi sosial seperti membentuk karakter sosial antara guru atau peserta didik dan dalam proses penataran materi juga bisa menggunakan media social online atau tatap muka secara langsung.

 Berikut ini langkah-langkah penerapan Blended Learning di masa pandemi

1.       Guru mengunggah materi pembelajaran, tugas-tugas di aplikasi yang telah tersedia, seperti Google Classroom dan lain sebagainya. 

2.       Guru memberitahu kepada semua siswa untuk mempelajari materi yang sudah diunggah melalui aplikasi seperti WhatsApp. 

3.       Guru melakukan absen untuk mengecek kehadiran siswa

4.       Guru menjelaskan tentang materi pelajaran dengan memberikan informasi terkait tujuan pembelajaran secara online. 

5.       Guru memberikan motivasi dan juga bimbingan kepada para siswa untuk mendapatkan informasi tambahan, guru juga dapat memberikan jawaban dari masalah yang sulit dimengerti oleh siswa

6.       Guru memberikan apresiasi atas keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan

7.       Guru memberikan dapat melakukan evaluasi, melakukan diskusi, dan lain sebagainya terkait materi melalui pertemuan tatap muka terjadwal secara terbatas dan tetap patuh protokol kesehatan. 

Nah, dengan adanya penerapan Blended Learning di masa pandemi ini diharapkan bisa mempermudah proses pembelajaran. Sehingga generasi penerus bangsa tetap bisa mendapatkan pendidikan terbaik meskipun terhalang oleh adanya virus corona ini.

Ikuti pelatihan “Penerapan Blended Learning dalam PTM Terbatas” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link pendaftaran berikut ini: DAFTAR PELATIHAN.

Pelatihan di atas GRATIS untuk member e-Guru.id. Silakan mendaftar sebagai member melalui link berikut ini: DAFTAR MEMBER

Info lebih lanjut silakan menghubungi nomor berikut ini:

WhatsApp: 6281575345555

Telegram: t.me/CS_eguruid

Berita Terkait

[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 12:24 WIB

[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis