Penerapan Blended Learning di Sekolah Dasar, Apakah Efektif?

- Editor

Selasa, 20 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Blended Learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang menggabungkan proses belajar tatap muka dan menggunakan platform online. Metode pembelajaran Blended Learning ini semakin sering muncul seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih. Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini ternyata metode pembelajaran ini semakin booming dan banyak digunakan. Lantas, apakah penerapan Blended Learning di Sekolah Dasar (SD) efektif?

Metode pembelajaran yang menggabungkan metode konvensional dan modern ini dinilai akan membuat proses belajar anak Sekolah Dasar menjadi lebih variatif, menarik dan juga menyenangkan. Materi yang disiapkan oleh tenaga pengajar disampaikan menggunakan alat multimedia kreatif dan disajikan secara online melalui media sosial. 

Sementara itu para siswa bisa mengakses materi tersebut kapan saja. Para siswa juga akan terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan seperti diskusi, debat, presentasi lisan atau kegiatan tanya jawab di kelas.

Metode pembelajaran Blended Learning yang dilakukan pada sekolah SMP dan SMA ternyata cukup efektif. Namun, bagaimana jika metode pembelajaran tersebut dilakukan pada siswa sekolah dasar? 

Seorang Psikolog dan Senior Consulting di Essa Consulting, Eri Vidiyanto, mengatakan bahwa efektivitas dari metode belajar Blended Learning ini bergantung pada bagaimana cara penyajiannya.

Menurutnya, meskipun sudah menggunakan aplikasi pembelajaran online yang canggih seperti Zoom untuk pelaksanaan pembelajaran Blended Learning, jika gurunya hanya ceramah maka pembelajaran tidak akan efektif. Akan tetapi, jika metode pembelajaran ini dikombinasi dengan praktikum atau interaksi langsung dengan para siswa maka akan dinilai lebih efektif.

Penerapan Blended Learning ini juga haruslah tepat sasaran, sehingga guru wajib memahami karakter dari para siswa. Karena, pada dasarnya anak-anak tidak memiliki daya konsentrasi yang sama dengan anak dewasa. Sehingga jangan sampai proses belajar mengajar membuat anak-anak menjadi jenuh atau tertekan.

Sama halnya dengan metode pembelajaran tatap muka, metode Blended Learning juga harus diselingi dengan jeda waktu antara satu materi dengan materi lainnya. Selain agar tidak membuat siswa jenuh, hal ini juga akan memberikan waktu istirahat pada otak untuk kemudian dilanjutkan kembali. Pemberian jeda waktu tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menyanyi atau sekedar tanya jawab saja.

Hal yang harus dipersiapkan orang tua saat menjalani metode Blended Learning di Sekolah Dasar.

1.       Memberikan pendampingan yang penuh saat anak belajar. Contohnya adalah ketika guru sedang memberikan PR atau tugas, maka  orang tua disarankan untuk sebaik mungkin menuntun anak dalam menyelesaikan tugas tersebut

2.       Memahami metode Blended Learning, seperti mengoperasikan platform online Zoom, Google Classroom dan sebagainya. Tentu saja hal ini bertujuan agar para orang tua tidak bingung pada saat mendampingi anaknya sekolah online.

3.       Melakukan komunikasi yang intens dengan tenaga pengajar atau pihak sekolah mengenai kemampuan dan juga kemajuan dari anaknya selama proses belajar.

Itulah tadi penjelasan dari ahli tentang seefektif apa penerapan Blended Learning di Sekolah Dasar. 

 

Ikuti pelatihan “Penerapan Blended Learning dalam PTM Terbatas” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link pendaftaran berikut ini: DAFTAR PELATIHAN.

Pelatihan di atas GRATIS untuk member e-Guru.id. Silakan mendaftar sebagai member melalui link berikut ini: DAFTAR MEMBER

Info lebih lanjut silakan menghubungi nomor berikut ini:

WhatsApp: 6281575345555

Telegram: t.me/CS_eguruid

Berita Terkait

Penjelasan Ditjen GTK bahwa Guru Honorer Tidak Terakomodasi dalam PPPK 2024 Tidak Akan Menjadi PPPK Paruh Waktu, Kabar Baik atau Kabar Buruk?
Harap Perhatikan, Guru Sertifikasi  Gagal Mendapatkan Pembayaran TPG Triwulan 1 Karena Ini
Benarkah Guru dan Kepala Sekolah Akan Terima 2 Jenis Tunjangan Sebelum Lebaran? Simak Penjelasannya
Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!
Segera Cek Saldo, THR Guru PNS dan PPPK Siap Dicairkan 28 Maret untuk Daerah Berikut
Dirjen GTK Menjawab, Nasib Honorer Tidak Masuk Database BKN di Seleksi PPPK 2024
Update, Rincian Kebutuhan PPPK Guru 2024 Jabatan Fungsional Ahli Pertama di Semua Instansi Lengkap!
5 Hari Lagi! Kemenag Salurkan Tunjangan bagi Guru Sesuai PP No.14/2024 Tanpa Perantara
Berita ini 69 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:02 WIB

Penjelasan Ditjen GTK bahwa Guru Honorer Tidak Terakomodasi dalam PPPK 2024 Tidak Akan Menjadi PPPK Paruh Waktu, Kabar Baik atau Kabar Buruk?

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:29 WIB

Harap Perhatikan, Guru Sertifikasi  Gagal Mendapatkan Pembayaran TPG Triwulan 1 Karena Ini

Kamis, 28 Maret 2024 - 09:06 WIB

Benarkah Guru dan Kepala Sekolah Akan Terima 2 Jenis Tunjangan Sebelum Lebaran? Simak Penjelasannya

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:52 WIB

Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:00 WIB

Segera Cek Saldo, THR Guru PNS dan PPPK Siap Dicairkan 28 Maret untuk Daerah Berikut

Rabu, 27 Maret 2024 - 09:32 WIB

Update, Rincian Kebutuhan PPPK Guru 2024 Jabatan Fungsional Ahli Pertama di Semua Instansi Lengkap!

Selasa, 26 Maret 2024 - 11:19 WIB

5 Hari Lagi! Kemenag Salurkan Tunjangan bagi Guru Sesuai PP No.14/2024 Tanpa Perantara

Selasa, 26 Maret 2024 - 11:11 WIB

Kabar Gembira, Tunjangan Sertifikasi Triwulan 1 Tahun 2024 Berpotensi  Lebih Cepat Cair!

Berita Terbaru