Pelaksanaan asesmen kompetensi minimal hanya dilakukan oleh peserta didik yang berada pada jenjang sekolah, sehingga dapat mendorong guru dan sekolah agar dapat memperbaiki mutu pembelajaran. Sehingga dengan demikian, hasil dari asesmen tersebut dapat dimanfaatkan oleh sekolah untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik.
Literasi dan numerasi tersebut terkait dengan kemampuan menganalisis informasi yang telah ditampilkan dalam berbagai bentuk baik berupa gafik, tabel, dan bagan yang kemudian menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Dalam hal ini, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan, keterampilan operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari serta kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di lingkungan masyarakat.
Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan serta kecakapan menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan.
Kemampuan tersebut merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis misalnya grafik, bagan, dan tabel. Keterampilan tersebut akan muncul pada saat permasalahannya sering tidak terstruktur (unstructured), memiliki banyak cara penyelesaian, atau tidak ada penyelesaian secara tuntas yang berhubungan dengan faktor nonmatematis.
Berikut ini adalah beberapa prinsip dasar yang digunakan dalam penerapan literasi dan numerasi bagi peserta didik yakni diantaranya:
1. Literasi dan numerasi harus bersifat kontekstual, sesuai dengan kondisi geografis, sosial budaya, dan sebagainya.
2. Literasi dan numerasi harus selaras dengan cakupan matematika dalam Kurikulum 2013.
3. Literasi dan numerasi harus saling bergantung dan memperkaya unsur literasi lainnya.
Literasi numerasi merupakan bagian dari matematika sehingga memiliki komponen hampir sama dengan matematika. Berikut merupakan komponen literasi numerasi yakni sebagai berikut:
1. Literasi dan numerasi harus dapat mengestimasi dan menghitung dengan bilangan bulat.
2. Literasi dan numerasi harus menggunakan pecahan desimal, persen, dan perbandingan.
3. Literasi dan numerasi harus dapat mengenali dan menggunakan pola dan relasi.
4. Literasi dan numerasi harus menggunakan penalaran spasial.
5. Literasi dan numerasi harus menggunakan pengukuran.
6. Literasi dan numerasi harus dapat menginterpretasi informasi statistik.
Halaman Selanjutnya
Strategi utama gerakan literasi dan numerasi…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya