- Wawancara
- Angket
- Biografi
- Pemeriksaan Kesehatan
- Psikotes
- Achievement Tes
Pelaksanaan pembelajaran diagnostik berbasis sumber daya sekolah artinya pembelajaran tersebut berorientasi pada sumber pembelajaran, kualitas materi yang diajarkan guru, dan tentu saja bersesuaian dengan tujuan sekolah.
Pembelajaran diagnostik dapat digunakan juga untuk membedakan mana siswa yang sudah paham, belum paham, kurang paham dan sama sekali tidak paham.
Dengan demikian baik guru maupun orang tua peserta didik dapat memahami dengan betul apa tindakan terbaik setelahnya.
Pada implementasinya, misal guru mendiagnosa pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk 10 siswa di 6 kelas. Kemudian dengan konsep survey, guru menyusun soal diagnostik untuk mata pelajaran bersangkutan.
Selanjutnya dengan topik-topik tersebut guru melakukan diagnosis hasil dan memasukkan hasil jawaban ke dalam table.
Misalkan siswa yang berhasil menjawab akan diberikan angka 1 dan yang salah/tidak menjawab akan diberikan angka 0. Setelah semua siswa selesai dinilai, kemudian guru menghitung rata-rata kelas.
Rata-rata ini menunjukkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik menurut kekurangannya pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Hasil evaluasinya dapat berupa pengulangan pada pelajaran berdasarkan diagnosis yang ada, atau dilaksanakannya kelas tambahan pada tiap orang yang belum paham untuk pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tersebut.
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar, guru diharuskan melakukan diagnosis sederhana semacam ini secara berkala tiap bulan.
Halaman Selanjutnya
Pelaksanaan Diagnosis secara Berkala tiap Bulan
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya