Peduli Lingkungan, Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang Gelar Pelatihan Ecobrick di SD Plamongansari 02 Semarang

- Editor

Rabu, 8 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelatihan Ecobrick SD Plamongansari 02 Semarang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG UPGRIS

Pelatihan Ecobrick SD Plamongansari 02 Semarang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG UPGRIS

 

Mahasiswa PPG Universitas PGRI Semarang Gelombang 1, Kelompok 4 yang terdiri dari 6 anggota yaitu Erik Mukminin, Aprina Enggar Resty, Cindy Fatikasari, Indah Fitriana Kurniasari, Meyrina Eka Laila, dan Novi Cintia Sri Nurhayati, bersama-sama telah menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan pelatihan Ecobrick. Dengan bimbingan dari dosen, pelaksanaan Projek Kepemimpinan diwujudkan dalam kegiatan pelatihan tersebut yang dilakukan di SD Plamongansari 02 Semarang pada 23 Februari 2023.

Ecobrick sendiri adalah sebuah metode untuk meminimalisir sampah dengan media sangkar botol plastik yang diisi dengan limbah anorganik (limbah yang tidak dapat diurai atau diurai) hingga benar-benar keras dan padat.

Tujuan dari dilaksanakan pelatihan Ecobrick adalah mengurangi sampah plastik dan mendaur ulang sampah dengan botol plastik agar bermanfaat. Contoh penggunaannya adalah untuk memproduksi meja, kursi, dinding, dan benda artistik lainnya yang memiliki nilai ekonomis. 

Metode ini telah terbukti mengurangi jumlah sampah plastik di Kanada, negara tempat tinggal pencipta metode Ecobrick, yaitu Russell Maier.

Seperti yang diketahui, pengelolaan sampah atau limbah plastik menjadi salah satu permasalahan besar di seluruh dunia. Karena sifatnya yang tidak dapat terurai, seringkali limbah plastik ini mencemari berbagai macam hal dan mengancam kelestarian bumi. 

Meskipun produksi plastik  semakin diminimalkan, nyatanya limbah plastik masih tergolong mengancam untuk kelangsungan kehidupan. Melihat permasalahan tersebut, ada sebuah solusi alternatif yang ditawarkan untuk mengelola limbah plastik di era modern seperti sekarang. Solusi tersebut adalah dengan mengubahnya menjadi Ecobrick. 

Saya senang apabila Mas dan Mbak mahasiswa (PPG Prajabatan Gelombang 1 UPGRIS) menyelenggarakan pelatihan Ecobrick di sekolah ini. Peserta didik dapat inspirasi untuk memanfaatkan limbah plastik yang ada di sekitarnya. Untuk kesuksesan dari pelatihan yang sudah disusun, bisa dikoordinasikan dengan guru kelas dan orang tua peserta didik kelas 5,” ucap Darsino selaku Kepala Sekolah SD Plamongansari, Minggu (21/3/2023).

Setelah penyelenggara, dalam hal ini adalah mahasiswa PPG Universitas PGRI Semarang Gelombang 1 Kelompok 4, mendapatkan izin dari berbagai pihak, yang diminta sebagai narasumber dalam pelatihan Ecobrick adalah Fibria Kaswinarni, S.Si., M.Si, dosen Biologi Universitas PGRI Semarang. 

Pengalaman dan informasi dari narasumber yang disampaikan selama pelatihan sangat membantu dalam memandu alur dalam melaksanakan metode Ecobrick. Adapun pelatihan itu sendiri dilaksanakan selama 4 kali pertemuan. 

Pada pertemuan pertama, pelatihan Ecobrick dihadiri oleh kepala sekolah, guru kelas, serta peserta didik kelas 5. Sebelum pelatihan dilaksanakan, dilakukan sosialisasi selama 2 jam di ruang kelas 5 dan peserta didik sudah membawa botol bekas, sampah plastik yang sudah bersih dan kering. 

Setelah mendapatkan materi selama kurang lebih 40 menit, peserta didik dapat langsung mempraktikkan informasi dan membuat Ecobrick di kelas didampingi narasumber dan mahasiswa.

Di pertemuan kedua dan ketiga, mahasiswa datang ke sekolah untuk melanjutkan pengisian sampah plastik ke dalam botol bekas. Dan di pertemuan keempat, mahasiswa datang ke sekolah untuk merangkai botol bekas yang sudah mencapai berat minimal 200 gram menjadi sebuah kursi dan meja. 

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang memandu peserta didik
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang memandu peserta didik dalam pelatihan Ecobrick

Kemudian, kursi dan meja Ecobrick tersebut diuji coba dengan cara diberikan beban oleh salah satu peserta didik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kursi tersebut layak digunakan atau tidak. 

Setelah kursi dan meja yang dibuat dinilai cukup kuat, mahasiswa berpamitan dengan kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Kursi dan meja yang sudah dibuat dipajang di dalam kelas 5 agar dapat digunakan oleh peserta didik dan guru. 

Kegiatan pelatihan Ecobrick seperti ini penting dilakukan di kalangan peserta didik agar dapat meningkatkan kesadaran sejak dini akan pentingnya pengelolaan sampah. Serta, turut meningkatkan kesadaran peserta didik terkait isu lingkungan yang kian memburuk akibat sampah plastik. Para peserta didik  pun akhirnya diharapkan dapat turut serta mengurangi limbah sampah plastik sesuai dengan kemampuannya.

Dalam melakukan Ecobrick hal yang perlu disiapkan antara lain botol bekas ukuran 600 ml yang sudah dalam keadaan kosong dan kering, sampah plastik sisa makanan atau sampah rumah tangga yang sudah dicuci dan dikeringkan, timbangan digital, alat penusuk sampah yang digunakan untuk memadatkan sampah dalam botol. 

Setelah dilaksanakan pelatihan menghasilkan produk berupa 2 kursi dan 1 meja.  Dengan rincian penyusunan 1 kursi membutuhkan 9 botol bekas ukuran 600 ml, sehingga untuk 2 kursi membutuhkan 18 botol ukuran 600 ml. Sedangkan untuk membuat meja membutuhkan 9 botol berukuran 1.500 ml. 

Perlu menjadi catatan bahwa botol yang digunakan untuk Ecobrick harus dalam keadaan kering dan memiliki merek yang sama. Sebab hal itu akan memengaruhi kekokohan dan keseimbangan produk yang dibuat. Kemudian sampah plastik yang digunakan untuk mengisi botol Ecobrick harus dipastikan dalam keadaan bersih dan sudah dicuci.

Pengisian setiap botol harus diperhatikan dan ditimbang terlebih dahulu. Untuk botol ukuran 600 ml membutuhkan plastik sampah seberat 200 gram dan untuk botol dengan ukuran 1.500 ml membutuhkan 500 gram sampah plastik.  Usahakan sampah plastik yang masuk ke dalam botol dipadatkan dan tidak ada rongga.

Setelah botol Ecobrick tersebut terisi penuh dengan sampah plastik, akhirnya bisa dirangkai menjadi produk berupa meja dan kursi yang bisa dimanfaatkan untuk tempat duduk peserta didik di SD Negeri Plamongansari 02 Semarang.

“Kami selaku kelompok 4 mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang merasa sangat senang dan bangga setelah dilaksanakannya pelatihan Ecobrick di SDN Plamongansari 02 karena melalui kegiatan ini kami dapat membuka kesadaran peserta didik dan warga sekolah tentang pentingnya mengurangi serta mengolah sampah plastik yang notabene tidak dimanfaatkan lagi,” tutur salah satu perwakilan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut.  

Melalui kegiatan ini peserta didik tampak sangat senang dan antusias. Hal itu terlihat dari kesiapan dan keaktifan peserta didik ketika mengikuti pelatihan Ecobrick bersama narasumber. 

“Kegiatan pelatihan Ecobrick ini mengajak peserta pelatihan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk keselamatan lingkungan jangka panjang. Sebagai agen perubahan, kami mahasiswa PPG Prajabatan berharap agar SD Negeri Plamongansari 02 Semarang dapat melanjutkan kegiatan semacam ini,” sambungnya. 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

 

Penulis: Indah Fitriana Kurniasari, S.Pd.

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 139 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis