Orang Tua Era Digital dan Kebutuhan Pendidikan Anak Berbasis Agama

- Editor

Selasa, 13 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Eka Wahyu Jennywanti

Guru di SMA Darul Ulum 1 Peterongan Jombang

 

 

Saat ini kita telah memasuki era digital. Era yang menuntut manusia untuk selalu update dan melek teknologi. Banyak hal yang telah terdisrupsi di era revolusi industri 4.0 saat ini. 

Sekarang ini untuk melakukan transaksi jual beli, penjual dan pembeli tidak perlu bertemu langsung. Mereka cukup bertransaksi melalui e-commerce di smartphone masing- masing. Gambaran tersebut juga mengarah pada terdisrupsinya perilaku tata krama generasi muda jika tidak diimbangi dengan peran kuat orang tua dalam keluarga.

Era ini melahirkan generasi milenial yang disebut dengan generasi strawberry. Rhenald Kasali dalam sebuah podcast dengan tajuk Rumah Perubahan mengatakan bahwa anak- anak generasi strawberry ini kemungkinan akan tumbuh menjadi generasi dengan tuntutan yang serba instan dalam menangkap peluang kerja. Selain itu, anak dianggap bukan lagi seperti gelas kosong yang harus diisi pengetahuan tetapi mereka sudah bisa bisa membangun pengetahuannya sendiri melalui smartphone.

Namun di sisi lain, masih menurut Rhenald Kasali, generasi strawberry merujuk pada karakteristik buah strawberry yang lunak, masam dan mudah rusak jika terkena benturan. Oleh sebab itu, pengorbanan orang tua di masa sekarang ini sangat diperlukan dalam membimbing anaknya terutama dalam hal ilmu agama.

Ibarat dua sisi mata uang, perubahan zaman ini ada keuntungan dan ada kekurangannya. Beberapa kekurangan dari pesatnya perkembangan teknologi tersebut adalah konten yang masuk di sosmed sulit diseleksi, hilangnya rasa empati pada anak, lunturnya nilai kesopanan, musnahnya jati diri bangsa dan yang lebih parah lagi munculnya istilah flexing

Munculnya smartphone, smarthome, smartcity harus ditunjang juga dengan kualitas smarthuman yang kuat. Smarthuman bisa terbentuk jika ada peran komunikasi orang tua yang baik dengan anak, sehingga pengorbanan dan peran orang tua masa kini adalah quality time (kebersamaan bersama keluarga). Sebab rata- rata di era saat ini orang tua modern pun sibuk berkarier sehingga memiliki waktu terbatas untuk bertemu dengan keluarga. 

Pengorbanan orang tua di era digital ini jauh lebih berat karena orang tua dituntut tidak hanya berfokus pada kebutuhan finansial anaknya tetapi juga kebutuhan mental dan rohani anaknya dengan menyekolahkannya di sekolah berbasis pondok meskipun biaya pendidikannya relatif mahal. Demi kebaikan dan tumbuh kembang sang anak, beragam cara dilakukan para orang tua agar anaknya tidak keblinger dengan kemegahan duniawi di era yang serba instan ini.

Pondasi agama yang kuat dipandang bisa menjadi solusi untuk menghadapi hiruk- pikuknya dunia. IQ dan EQ manusia di era digital sudah tidak diragukan lagi, tetapi untuk ESQ tampak semakin mengalami degradasi. Faktanya, tidak bisa dipungkiri perkembangan daya kognitif anak masa kini dan anak masa lalu sangat berbeda. Anak yang terlahir era 80-90-an tumbuh dan berkembang dengan diiringi IPTEK yang belum begitu pesat, belum muncul fenomena smartphone.Sementara untuk anak yang lahir era tahun 2000-an mereka tumbuh dibersamai dengan proses munculnya IPTEK yang canggih, sehingga tidak mengherankan jika banyak fenomena dijumpai anak balita sudah mahir selfie bahkan bermain Tiktok.

Dikhawatirkan jika orang tua tidak membersamai tumbuh kembang anaknya di setiap waktu, maka bukan tidak mungkin mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lunak, cepat menyerah, cepat putus usaha dan tidak mempunyai kegigihan daya juang. 

Sesungguhnya tidak ada yang salah dengan kemajuan zaman yang lebih canggih, sebab memang rutenya harus begitu. Makin bertambah waktu, sudah pasti makin maju teknologinya. Tidak mungkin akan statis dan tetap bertahan seperti di masa lalu. 

Untuk menghadapi hal tersebut, pola asuh orang tua kepada anak juga perlu disesuaikan. Pola kepengasuhan saat orang tua dulu tidak bisa disamakan lagi dengan pola mengasuh saat ini. Hal itu karena sudah berbeda era. Anak masa kini tidak bisa diberi tekanan karena semakin ditekan maka mereka akan semakin memberontak. Orang tua sekarang perlu lebih banyak memposisikan diri untuk membersamai anak mereka masing-masing. 

Hakikatnya, kita sebagai orang tua tidak hanya memprioritaskan mengejar segi kognitif anak, namun segala hal yang berkaitan dengan kecakapan hidup sesuai zaman perlu dicontohkan secara nyata pada anak. Oleh sebab itu, sebagai orang tua bijak juga dituntut mampu belajar menguasai teknologi. (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru