Oleh Tukiniati, S.Pd.
Guru di TK Taman Hijau, Batam
Semua orang pasti memiliki harapan untuk bisa terwujud. Namun pada suatu ketika mungkin kita akan dihadapkan pada suatu keadaan di mana kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Dalam agama Islam, kita diajarkan untuk selalu berharap hanya kepada Allah Ta’ala, Sang Maha Pencipta. Hal ini terdapat dalam surah Al-Insyirah (8): “Dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap.”
Rasulullah Muhammad SAW. mengajarkan kepada keponakannya yang masih kecil agar meminta hanya kepada Allah semata, “Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.”
Lalu apakah kita tidak boleh berharap kepada manusia? Jawabannya adalah boleh-boleh saja, namun kita harus bersiap jika dikecewakan dan menerima kenyataan. Sebab, pada dasarnya kemampuan manusia sangat terbatas, sedangkan Allah memiliki kemampuan yang tak terhingga.
Sebuah harapan tentu akan bisa menjadi suatu kenyataan jika kita benar-benar bersungguh-sungguh dalam mencapainya. Dalam sebuah ungkapan disebutkan, “Man jadda wajada”, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan.
Kesungguhan yang kita lakukan dalam mencapai harapan tersebut tidak boleh menafikan adanya campur tangan Allah. Sebab Allah sudah pasti berada di balik apa yang telah kita usahakan. Contoh ketika kita lulus dalam ujian di sekolah atau kita kita berhasil dalam suatu perniagaan, kita tidak lantas mengatakan ini semua adalah berkat usaha saya.
Secara realita memang betul, seluruh keberhasilan adalah berkat usaha, ketekunan, dan kekuatan yang Anda lakukan. Namun Anda juga harus meyakini bahwa takdir dan kehendak Allah yang membuat semua itu terwujud. Tanpa bantuan dari Allah, usaha Anda pasti tidak akan berhasil.
Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah. Sehingga keberhasilan atau kegagalan perlu tetap disyukuri, karena semua itu dari Allahu Ta’ala.
Maka tetaplah berharap dan jangan takut dengan kenyataan yang akan terjadi. Ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan maka kita harus tetap bersyukur dan tetap berprasangka baik kepada Allah.
Syekh Soleh Al-‘Ushoimiy mengatakan, “Tidak semua yang engkau harapkan pasti terjadi, maka persiapkanlah dirimu bagaimana keadaannya nanti sekiranya benar-benar mengalaminya.”
persiapkanlah diri ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Syukur adalah hal yang wajib dilakukan agar kita bisa menjalani hidup dengan tenang tanpa stres, tanpa dihantui rasa tidak percaya diri, dan bersalah.
Allah tahu tentang kemampuan diri kita dan yang terbaik untuk kita. Kita sebagai manusia hanya aktor dalam kehidupan ini, sedangkan sutradaranya adalah Allah. Kita hanya bisa berusaha dan untuk hasilnya serahkanlah kepada Allah.
Semoga kita menjadi insan yang bersabar dan insan yang mampu menyikapi setiap harapan dan kenyataan secara bijaksana tanpa mendahulukan hawa nafsu kita. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud