Oleh Juli Sugianingsih, S.Pd.
Guru SDN Oro Oro Ombo Kota Madiun
Menjadi diri sendiri adalah sikap tidak mencoba untuk menjadi orang lain atau menyesuaikan diri dengan harapan orang lain. Ini berarti menjadi autentik dan jujur dengan diri sendiri serta menghormati dan menerima diri sendiri apa adanya. Menjadi diri sendiri juga berarti mengejar keinginan dan tujuan pribadi daripada mencoba memenuhi harapan orang lain. Mungkin hal ini sulit untuk dilakukan, namun setidaknya dengan bersikap menjadi diri sendiri secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri.
Mungkin kita pernah mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang semestinya tidak perlu kita beli. Namun itu dilakukan hanya untuk sekadar mengejar gengsi agar terlihat keren dan diterima dalam suatu komunitas pergaulan tertentu. Mungkin hal itu akan mendapat simpati namun di balik itu tanpa kita sadari sangat bertentangan dengan hati nurani sendiri.
Nyamankah hati kita? Tentunya tidak, menjadi sosok dan pribadi yang lain bukan hal yang menyenangkan. Sebab, standar yang ada pada diri kita tentu tidak sama dengan orang lain. Kemampuan yang ada pada diri kita tentunya tidak sama dengan kemampuan orang lain.
Manusia dilahirkan sebagai sosok yang memiliki kepribadian dan kemampuan yang berbeda-beda dan memiliki kelebihan masing-masing. Kita mungkin bisa mengimitasi sosok orang lain namun tentunya tidak mungkin sama. Alangkah indahnya bila kita tampil apa adanya, bangga pada diri kita sendiri, kemudian menjadikan diri kita sebagai pribadi yang justru mampu menginspirasi orang lain dengan kelebihan-kelebihan yang kita miliki.
Bagaimana konsep membangun diri agar menjadi sosok pribadi yang benar-benar memiliki sikap bangga menjadi diri sendiri?
1. Kenali dirimu sendiri, yaitu dengan mengetahui keinginan, harapan, dan nilai-nilai yang penting bagi diri sendiri.
Cara untuk mengenali diri sendiri adalah dengan mengetahui keinginan, harapan, dan nilai-nilai yang penting bagi diri sendiri. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menulis jurnal atau mencatat pikiran dan perasaan secara teratur, melakukan meditasi atau refleksi untuk mengetahui apa yang sebenarnya ingin kita capai dalam hidup, atau mencoba berbagai aktivitas dan hobi untuk menemukan apa yang kita sukai dan tidak sukai.
Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat lebih yakin dan percaya diri dalam mengejar tujuan dan keinginan kita, serta menjadi diri kita yang sebenarnya.
2. Berani untuk mengekspresikan diri.
Sikap berani mengekspresikan diri secara jujur merupakan sikap yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Ini memungkinkan individu untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya dengan cara yang tidak menyakiti orang lain, sambil tetap menjaga kebenaran dan integritas diri sendiri. Namun, perlu diingat bahwa dalam mengekspresikan diri, kita juga harus bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan kita dan menghormati perasaan orang lain.
3. Jangan terlalu khawatir dengan pendapat orang lain atau takut untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan dirimu sendiri.
Secara alami, setiap individu ingin mendapatkan validasi dan penerimaan dari orang lain, tetapi menjadi terlalu khawatir dengan pendapat orang lain dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dan kemampuan dalam mengambil keputusan. Penting untuk mengerti bahwa setiap orang memiliki pengalaman, keyakinan, dan pandangan yang berbeda, dan pendapat mereka tidak selalu sejalan dengan pendapat kita sendiri.
Menjadi terlalu khawatir dengan pendapat orang lain dapat menyebabkan kita ragu-ragu pada diri sendiri dalam mengambil keputusan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan kita sendiri. Ini dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan kesedihan. Di sisi lain, menjadi jujur pada diri sendiri dan mengambil keputusan yang sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan kita sendiri dapat menyebabkan rasa kepuasan dan kesempurnaan.
Ketika mengambil keputusan, penting untuk mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada orang lain. Juga penting untuk terbuka terhadap umpan balik dan pendapat orang lain, karena ini dapat memberikan perspektif dan wawasan yang berharga.
Secara keseluruhan, penting untuk menemukan keseimbangan antara menjadi jujur pada diri sendiri dan juga memperhatikan orang lain. Mempercayai kemampuan diri sendiri dan yakin dalam pilihan yang kita buat untuk diri sendiri, sambil memperhatikan bagaimana keputusan kita mungkin mempengaruhi orang lain.
4. Jangan takut mencoba hal yang baru dan belajar dari sebuah kesalahan.
Secara alami, individu akan merasa takut ketika mencoba sesuatu yang baru atau melakukan kesalahan. Namun, penting untuk diingat bahwa mengambil risiko dan melakukan kesalahan dapat menyebabkan pertumbuhan pribadi. Tanpa mengambil risiko dan melakukan kesalahan, kita tidak akan pernah belajar dan meningkat.
Penting untuk mengerti bahwa melakukan kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar dan langkah yang diperlukan menuju kesuksesan. Alihkan dari takut kesalahan, lebih baik untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dengan mengambil sikap growth mindset dan terbuka terhadap pengalaman baru, individu dapat mengatasi ketakutannya dan mengambil langkah menuju pencapaian tujuannya.
Juga penting untuk diingat bahwa kegagalan bukanlah hal yang berlawanan dengan kesuksesan tapi merupakan bagian dari kesuksesan itu sendiri. Kegagalan adalah langkah yang diperlukan dalam perjalanan menuju kesuksesan dan membantu dalam membangun ketahanan. Kegagalan membantu kita untuk belajar dari kesalahan kita, menyesuaikan pendekatan kita dan mencoba lagi dengan lebih banyak pengetahuan dan pengalaman.
Secara singkat, jangan takut mencoba hal-hal baru dan melakukan kesalahan. Ambil sikap growth mindset, belajar dari kesalahan kita, dan gunakan kesalahan sebagai kesempatan untuk meningkatkan diri dan tumbuh menjadi lebih dewasa.
5. Bersikap positif dan optimis serta vokus pada apa yang ingin dicapai dalam hidup.
Bersikap positif dan optimis serta fokus pada apa yang ingin dicapai dalam hidup dapat membuat perbedaan besar dalam kesejahteraan dan kesuksesan kita secara keseluruhan. Pandangan positif memungkinkan kita untuk melihat potensi dalam setiap situasi, dan menemukan hal-hal baik dari segala sesuatu. Ini juga membantu kita untuk tetap termotivasi dan bersikeras dalam menghadapi tantangan.
Ketika kita fokus pada apa yang ingin dicapai dalam hidup, kita lebih mungkin untuk melakukan tindakan dan membuat hal-hal terjadi. Bukan hanya membiarkan hidup terjadi pada kita.
Penting untuk diingat bahwa bersikap positif tidak berarti mengabaikan masalah atau kesulitan, tapi itu tentang bagaimana kita menghadapinya dan bagaimana kita memandangnya. Ini tentang menemukan cara untuk mengatasi rintangan dan melihat peluang dalam setiap situasi.
Secara singkat, bersikap positif dan optimis pada apa yang ingin dicapai dalam hidup dapat membantu kita untuk mengatasi rintangan, mencapai tujuan kita, dan hidup lebih terpenuhi.
6. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan dan jangan takut untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan.
Meminta bantuan ketika butuh dan siap untuk meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan adalah aspek penting dari pertumbuhan pribadi dan kematangan. Terkadang, kita tidak dapat menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan kita sendiri, dan itu tidak masalah. Menyadari bahwa kita memerlukan bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Ini menunjukkan bahwa kita sadar diri dan siap untuk menanggung tanggung jawab atas tindakan kita.
Ketika kita melakukan kesalahan, penting untuk mengakui dan meminta maaf. Menanggung tanggung jawab atas tindakan kita membantu untuk membangun kepercayaan dan hormat dengan orang lain. Ini juga memungkinkan kita untuk belajar dari kesalahan kita dan untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.
Juga penting untuk diingat bahwa setiap orang melakukan kesalahan, dan itu adalah bagian normal dari proses belajar. Ini bukan refleksi dari nilai kita sebagai seseorang, tapi kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
Secara singkat, jangan takut untuk meminta bantuan ketika kita memerlukannya dan jangan takut untuk meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan. Ini menunjukkan bahwa kita sadar diri, bertanggung jawab, siap untuk belajar, dan tumbuh.
7. Jangan lupa untuk berterima kasih dan menghargai diri sendiri.
Penting untuk mengambil waktu untuk menghargai dan bersyukur atas hal-hal yang kita miliki dan kemajuan yang kita raih dalam hidup. Mengungkapkan rasa syukur terhadap orang lain dapat membantu untuk membangun hubungan yang lebih kuat, serta meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan kita sendiri.
Mengambil waktu untuk menghargai dan bersyukur atas hal-hal yang kita miliki dan kemajuan yang kita raih dalam hidup juga dapat bermanfaat bagi kesehatan mental kita. Ini dapat membantu untuk mengalihkan fokus kita dari pikiran dan pengalaman negatif kepada yang positif.
Dan jangan lupa, penting juga untuk menghargai diri sendiri. Mengakui dan menghargai usaha, prestasi, dan kemajuan kita sendiri dapat membantu untuk meningkatkan harga diri dan keyakinan diri kita. Ini juga dapat memberikan rasa kepuasan dan kesempurnaan.
Secara singkat, penting untuk mengambil waktu untuk menghargai dan bersyukur atas hal-hal yang kita miliki, kemajuan yang kita capai, dan juga untuk menghargai dan bersyukur pada diri sendiri. Ini dapat membantu untuk membangun hubungan yang lebih kuat, meningkatkan kesehatan mental kita, serta meningkatkan harga diri dan keyakinan diri kita.
Menjadi diri sendiri dan hidup autentik dapat memberikan banyak manfaat dalam meraih cita-cita dan harapan. Ketika kita menjadi diri sendiri, kita dapat dengan jelas mengidentifikasi nilai-nilai, keyakinan, dan passion kita, yang dapat menuntun kita dalam menetapkan dan bekerja menuju tujuan yang berarti. Kita juga lebih cenderung tetap termotivasi dan komitmen terhadap tujuan tersebut, karena mereka sejalan dengan rasa diri kita sendiri.
Hidup autentik juga memungkinkan kita untuk lebih percaya diri dalam kemampuan dan keputusan yang kita ambil. Ketika kita menjadi diri sendiri, kita lebih sedikit meragukan diri kita sendiri atau membuat pilihan berdasarkan harapan orang lain. Kita lebih cenderung percaya diri dan mengambil kepemilikan atas hidup kita sendiri.
Selain itu, menjadi diri sendiri memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih kuat. Ketika kita autentik, kita lebih cenderung menarik orang yang membagikan nilai dan passion kita, yang dapat mengarah pada hubungan yang lebih berarti dan memuaskan.
Secara ringkas, menjadi diri sendiri dan hidup autentik dapat memberikan manfaat dalam meraih cita-cita dan harapan. Hal ini memungkinkan kita untuk dengan jelas mengidentifikasi nilai, passion kita dan menuntun kita dalam menetapkan tujuan yang berarti, tetap termotivasi, membangun hubungan yang lebih kuat dan juga lebih percaya diri dalam kemampuan dan keputusan kita. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud